batampos.co.id – Badan Pengusahaan (BP) Batam
meresmikan pemancangan pertama proyek pembangungan dan pengembangan
dermaga curah Pelabuhan Kabil, kemarin (20/12). Pelabuhan Kabil
merupakan salah satu pintu gerbang arus barang berskala internasional
sehingga menjadi prioritas untuk terus dikembangkan.
“Pembangunan ini merupakan program utama yang juga tertuang dalam
Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 87 Tahun 2011 yakni meningkatkan dan
mengembangkan pusat kegiatan Pelabuhan Kabil,” kata Kepala BP Batam,
Hatanto Reksodipoetro.
Hatanto menyatakan pembangunan ini sangat dibutuhkan untuk
mempercepat akselerasi kebutuhan produksi dan operasional para pengguna
jasa.
Pembangunan dermaga dianggap dapat memenuhi kebutuhan produksi
pabrik-pabrik sehingga menjadikan Batam sebagai pintu gerbang pelabuhan
internasional. “Mudah-mudahan kedepan sesuai masterplan dapat melayani dan meningkatkan seluruh kegiatan ekspor dan impor,” ungkapnya.
Di tempat yang sama, Direktur Utama (Dirut) PT Jaya Multi Karya,
Hendra Sunarya selaku kontraktor pelaksana sangat yakin hasil akhir dari
pembangunan dermaga curah ini dapat bermanfaat bagi peningkatan ekonomi
Batam di Kepri dan nasional.”Kami sangat berterima kasih. Karena
sebagai putera daerah dipercaya melakukan proyek ini,” jelasnya.
Hendra menjelaskan pekerjaan pertama telah dilakukan dengan
pengecekan tanah dimulai dari sisi wharf pertama untuk menghindari angin
utara, sehingga pemancangan pertama dapat dilakukan. “Selanjutnya kami akan melakukan pengerukan dan reklamasi. Kemudian
pengerjaan dermaga dua dan dermaga utama dan diakhiri ddengan dermaga
ketiga,” jelasnya.
Dermaga curah Kabil yang ada saat ini dinilai tidak mampu melayani
bongkar muat yang semakin hari semakin meningkat. Pengembangan dermaga
curah Kabil kurang lebih seluas 10 hektare bertujuan untuk
mengoptimalkan pelayanan lalu lintas dan bongkar muat CPO.
Proses pembangunan dimulai dengan berbagai tahapan. Pertama, dermaga
utama dengan panjang 273,6 m, lebar 33 m dengan kapasitas kapal 35.000
DWT, kedalaman alur kolam dermaga 12 mdpl.
Kedua, pembangunan sarana pontoon/ dermaga wharf sepanjang 101 m
dengan kedalaman kolam 6 mdpl. Ketiga mempercepat wakti sandar dan
bongkar muat operasional pelabuhan.
Proses pengembangan dermaga tersebut menggunakan dana APBN dengan
nilai Rp 207.766.000 milar melalui kontrak tahun jamak untuk waktu 720
hari kalender dengan penggunaan anggaran 3 tahun anggaran dari 2016
hingga 2018.(leo)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar