|
BATAM, BP Batam -
Konsul Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Johor Bahru Malaysia
menyelenggarakan investment networking luncheon (INL) antara investor
dengan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) kedua negara dalam
"Investment Network Launching", Rabu (31/11/2016) di BP Batam.
Acara dibuka oleh Konjen KJRI Johor Bahru, Haris Nugroho, dan menghadirkan pembicara dari Badan Koordinasi Penanaman Modal Indonesia di Singapura, Badan Pengusahaan Batam (BP Batam), Malaysia Investment Development Authority (MIDA) Iskandar Regional Development Authority (IRDA) dan Medini Iskandar Malaysia.
Haris Nugroho, mengatakan pihaknya ingin meningkatkan investasi antara Johor, Batam dan Singapura.
"Ini nanti akan dibuat reguler. Kami sebagai perwakilan Indonesia di Johor Bahru berusaha meningkatkan investasi di Indonesia. Semoga ada deal yang konkrit bukan sekedar pertemuan," katanya.
"Ada sekitar 60 orang peserta dari Indonesia dan Malaysia yang hadir. Mereka pelaku bisnis (business player), mereka yang bergerak dalam properti, LNG Bontang dari farmasi dan lainnya," katanya.
Konsul KJRI Johor Bahru, Zainul Idris Yunus menambahkan bahwa acara ini adalah kelanjutan dari first investment forum di Kuala Lumpur yang diselenggarakan oleh KBRI Kuala Lumpur April 2016 lalu.
"Saya ingin agar wilayah yang menjadi akreditasi dari KJRI Johor Bahru juga mengetahui potensi investasi di Indonesia dan pada kenyataannya Malaysia juga merupakan salah satu investor besar di Indonesia," katanya.
Pihaknya juga ingin mendorong investor dari Johor dan sekitarnya agar bisa berinvestasi di Indonesia termasuk Batam.
"Johor potensinya juga besar karena pengusaha-pengusaha lokal banyak membangun properti di Johor, mungkin juga mereka akan membangun hal yang sama di Indonesia. Bagi pengusaha yang penting ada keuntungan," katanya.
Sekarang, ujar dia, pembangunan apartemen di Johor sepertinya "over supply" sehingga bisa saja mereka berupaya investasi di luar Johor.
"Kami juga ingin menjangkau investor di Negeri Sembilan, Pahang dan Malaka yang tidak tersentuh KBRI Kuala Lumpur. Ini yang akan kita intensifkan agar mereka mengenal potensi investasi di Indonesia," ungkapnya.
Dia mengatakan dalam pertemuan banyak yang sudah saling mengenal. "Johor sedang mengembangkan Kota Iskandar. Dan saat ini sudah ada perusahaan Indonesia di Johor seperti Sinas Mas, Musim Mas dan Delfi Coco. Investasi di Johor tidak hanya berdampak keuangan tetapi juga membawa tenaga kerja terampil," katanya.
Acara dibuka oleh Konjen KJRI Johor Bahru, Haris Nugroho, dan menghadirkan pembicara dari Badan Koordinasi Penanaman Modal Indonesia di Singapura, Badan Pengusahaan Batam (BP Batam), Malaysia Investment Development Authority (MIDA) Iskandar Regional Development Authority (IRDA) dan Medini Iskandar Malaysia.
Haris Nugroho, mengatakan pihaknya ingin meningkatkan investasi antara Johor, Batam dan Singapura.
"Ini nanti akan dibuat reguler. Kami sebagai perwakilan Indonesia di Johor Bahru berusaha meningkatkan investasi di Indonesia. Semoga ada deal yang konkrit bukan sekedar pertemuan," katanya.
"Ada sekitar 60 orang peserta dari Indonesia dan Malaysia yang hadir. Mereka pelaku bisnis (business player), mereka yang bergerak dalam properti, LNG Bontang dari farmasi dan lainnya," katanya.
Konsul KJRI Johor Bahru, Zainul Idris Yunus menambahkan bahwa acara ini adalah kelanjutan dari first investment forum di Kuala Lumpur yang diselenggarakan oleh KBRI Kuala Lumpur April 2016 lalu.
"Saya ingin agar wilayah yang menjadi akreditasi dari KJRI Johor Bahru juga mengetahui potensi investasi di Indonesia dan pada kenyataannya Malaysia juga merupakan salah satu investor besar di Indonesia," katanya.
Pihaknya juga ingin mendorong investor dari Johor dan sekitarnya agar bisa berinvestasi di Indonesia termasuk Batam.
"Johor potensinya juga besar karena pengusaha-pengusaha lokal banyak membangun properti di Johor, mungkin juga mereka akan membangun hal yang sama di Indonesia. Bagi pengusaha yang penting ada keuntungan," katanya.
Sekarang, ujar dia, pembangunan apartemen di Johor sepertinya "over supply" sehingga bisa saja mereka berupaya investasi di luar Johor.
"Kami juga ingin menjangkau investor di Negeri Sembilan, Pahang dan Malaka yang tidak tersentuh KBRI Kuala Lumpur. Ini yang akan kita intensifkan agar mereka mengenal potensi investasi di Indonesia," ungkapnya.
Dia mengatakan dalam pertemuan banyak yang sudah saling mengenal. "Johor sedang mengembangkan Kota Iskandar. Dan saat ini sudah ada perusahaan Indonesia di Johor seperti Sinas Mas, Musim Mas dan Delfi Coco. Investasi di Johor tidak hanya berdampak keuangan tetapi juga membawa tenaga kerja terampil," katanya.
Di tempat yg sama, Direktur Promosi dan Humas BP Batam, Purnomo Andiantono (Andi) mengungkapkan apresiasinya atas terselenggaranya acara ini.
"Luar biasa kerja keras KJRI Johor, berhasil mengundang potential investor baik dari Indonesia maupun Malaysia. Saya sangat mendukung acara seperti ini, dan BP Batam juga mendapat perhatian serius dari beberapa investor dalam dan luar negeri, seperti Consoci8 Sdn. Bhd, (software), Knight Frank (shipyard), M.S. Malaysian Halal Food (coffee n cocoa), PT. Lincolnindo Pratama (property) dll." ujar Andiantono.
Andi menambahkan, satu minat yg cukup menggelitik datang dari Consoci8. Dia mendapat order investasi dari perusahaan Jerman, namun malah memilih lokasi di Indonesia karena menurutnya, SDM Indonesia dianggap lebih unggul untuk pekerjaan yang memerlukan keahlian tinggi.
Dan karena kedekatan dengan johor, dia memilih Batam sehingga dalam waktu dekat akan berkunjung ke Batam untuk menjajagi kemungkinan investasi tersebut. Pihak KJRI juga menyambut gembira antusiasme peserta dan akan menyiapkan kunjungan delegasi pengusaha Malaysia ke Batam dalam waktu dekat.
"Namun saya juga melihat perkembangan luar biasa dari presentasi oleh MIDA dan IRDA. Dukungan penuh ditunjukkan oleh kesultanan Johor dan semua stakeholder disana. Saya harap demikian juga untuk Batam, agar pemerintah pusat dan stakeholder di batam bisa bahu-membahu membangun Batam, jangan sampai kita terkotak-kotak karena yang kita hadapi adalah persaingan sengit dari johor, Vietnam dan Myanmar," pungkasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar