Kondisi Jalan Gajah Mada setelah Jembatan Seiladi yang makin memprihatinkan, Selasa (30/7/2019) lalu. BP Batam dan Kementerian PUPR memperkirakan perbaikan akan selesai pada 2020 mendatang.Foto: Cecep Mulyana/batampos.co.id
batampos.co.id – Direktur Sarana dan Prasarana BP Batam, Purnomo Andiantono, mengatakan, penyebab longsornya ruas Jalan Gajah Mada di sekitaran Sungai Ladi dikarenakan perbedaan ketinggian air.
Hal itu kata dia, mempengaruhi kestabilan kontur tanah di sekitar bahu jalan yang me-ngalami kerusakan.
”Ada perbedaan tinggi rendah air di Waduk Seiladi. Sehingga, tanahnya mengembang dan menyusut. Saat menyusut biasanya diikuti proses penurunan level tanah,” terang Andiantono, Rabu (31/7/2019) lalu.
Kata dia, proses penurunan level tanah semakin parah saat musim kemarau. Apalagi tidak ada pengaman yang memperkuat kestabilan bahu jalan yang rusak tersebut.
”Karena memang tidak ada penguatan di daerah bahu jalan, sehingga tanahnya akan terus tertarik ke arah waduk karena kondisinya yang tidak stabil, sebentar terendam dan sebentar kering,” jelasnya.
Untuk memperkuat tanah di sekitar bahu jalan, maka BP Batam dan Kementerian PUPR akan menimbunnya dan kemudian memasang sheet pile.
Sheet pile yakni dinding vertikal relatif tipis yang berfungsi untuk membendung tanah dan masuknya air kedalam lubang galian.
Sheet pile juga merupakan dinding penahan tanah yang diperlukan untuk memperkuat bahu jalan.
Andi mengungkapkan, Kementerian PUPR telah melakukan kegiatan sondir untuk mengetes kekerasan tanah. Untuk jalannya masih aman, tapi bahu jalan akan turun terus.
”Kementerian PUPR yang akan memperbaiki dengan sheet pile. Kegiatan sondir sudah selesai dan mereka (Kementerian PUPR,red) lagi persetujuan anggaran,” jelasnya.
“Targetnya tahun ini dikerjakan. Paling telat itu tahun 2020, makanya saat ini sudah beri tanda untuk pengaman jalan,” paparnya lagi.
Sedangkan Kepala Satker PJN 1 Kepri dari Kementerian PUPR, Endry Z Jamal menga-takan, anggaran perbaikan ruas jalan tersebut mencapai Rp 14 miliar.
Alokasi dana memang sudah dihitung dari prakiraan awal. Dan dananya nanti diambil dari sisa lelang.
”Saat ini kami tengah lagi menunggu persetujuan dari Kementerian PUPR,” katanya.(leo)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar