Info Barelang

KUMPULAN BERITA BP BATAM YANG DIHIMPUN OLEH BIRO HUMAS, PROMOSI, DAN PROTOKOL

Jumat, 06 September 2019

Bisnis Properti Batam Tetap Cerah

Kamis, 5 September 2019 (Sumber: http://sindobatam.com)
Bisnis Properti Batam Tetap Cerah
Ketua REI Batam, Achyar Arfan.


BATAM – Real Estate Indonesia (REI) optimitis perkembangan properti di Batam pada 2020 membaik seiring dengan mulai bergairahnya perekonomian di Batam. Pemilu yang sudah selesai dinilai juga menjadi salah satu faktor yang dapat mendorong pertumbuhan properti.
“Pemilu sudah selesai, artinya kalau negara sudah stabil pasti akan banyak yang akan investasi, termasuk di sektor properti,” kata Ketua DPD REI Khusus Batam, Achyar Arfan saat rapat kerja daerah (Rakerda) di Nagoya Hill Hotel, Rabu (4/9).
Dalam Rakerda REI beberapa hal yang dibahas bersama adalah potensi-potensi yang akan terjadi tahun depan. Selain itu tentunya juga evaluasi selama ini apa saja yang menjadi penghambat industri properti di Batam. Mulai dari perizinan, persoalan lahan dan lain-lainnya.
Sehingga hasil rakerda ini nantinya juga bisa memberika rekomendasi kepada pemerintah baik Badan Pengusahaan (BP) Batam ataupun juga Pemko Batam, agara ke depannya pelayanan bisa lebih baik. Sebab, saat ini masih ada beberapa dokumen perizinan terutama di BP Batam yang belum selesai.
“Kami apresiasi memang sudah lebih baik dan cepat. Tapi ada dokumen-dokumen yang sudah lama belum selesai. Kami harapkan ini juga menjadi catatan dan perhatian pemerintah,” jelasnya.
Ahyar menjelaskan properti salah satu sektor yang dapat menggerakan ekonomi di Batam. Itu sebabnya REI konsen membantu pemerintah dalam menyediakan hunian-hunian yang nyaman bagi masyarakat Batam. Tak hanya kelas menengah ke atas tapi juga menengah ke bawah.
Meski BP Batam tak lagi memberikan alokasi untuk rumah landed atau rumah tapak sejak beberapa tahun lalu, termasuk juga alokasi untuk rumah subsidi. REI terus berupaya memberikan yang terbaik bagi masyarakat Batam. Itu sebabnya pihaknya menilai perlu memberikan masukan-masukan kepada pemerintah.
“Seperti halnya persoalan rumah liar, saya kira harus mulai diselesaikan dari sekarang. Kalau tidak kita mulai menunggu sampai kapan lagi,” katanya.
Kemudian terkait perkembangan hunian vertikal atau apartemen, sejak lima tahun belakangan di Batam memang mengalami pertumbuhan yang pesat. Ada sekitar 16 apartemen dengan pengembang-pengembang nasional yang sudah mulai membangun rencana investasinya.
Hal ini diakuinya bahwa Batam merupakan kawasan yang menarik untuk investasi di sektor properti. Namun, untuk saat ini tentunya masih membutuhkan waktu sosialisasi dan edukasi masyarakat, karena bagaimanapun tinggal di apartemen berbeda dengan tinggal di perumahan.
“Properti akan tumbuh dengan cerah di Batam. Kita harap mendapatkan dukungan dari semua pihak,” jelasnya.
Sekretaris Jenderal DPP REI , Paulus Totok Lusida mengatakan properti tidak bisa berkembang sendiri, karena itu pengembangan properti meski bersaing tapi harus tetap bekerjasama. Terutama untuk pengembang lokal, pihaknya berharap untuk tidak takut dengan mulai hadirnya pengembang-pengembang nasional di Batam yang saat ini sudah mulai membangun sejumlah apartemen.
Kepada pemerintah pihaknya juga berpesan bahwa yang dibutuhkan oleh para investor dan pengusaha adalah terkait kepastian berinvestasi. Begitu juga terkait Batam pemerintah harus konsisten dalam memberikan kepastian, sehingga investor bisa nyaman dalam menjalankan usahanya di Kota Batam.
“Beberapa waktu lalu saya bersama Pemko Surabaya pergi ke Shenzhen, China. Sejarahnya Shenzhen dibangun meniru Batam, dan mereka berhasil sedangkan Batam masih gini-gini saja,” kata Totok.
Totok mengakui bahwa tidak semudah mengembalikan telapak tangan untuk menyelesaikan sejumlah persoalan di Batam, namun pihaknya menilai harus dimulai dari sekarang. REI juga mengapresiasi dengan sejumlah terobosan yang dilakukan oleh pemerintah pusat yang terus meningkat kan pelayanan investor.
“Batam ini memang unik berbeda dengan daerah lainnya, karena tata kelolanya ada BP Batam dan Pemko Batam. Ke depan saya kira Batam harus membentuk satu peta online sistem antara BP Batam dan Pemko Batam, sehingga pelayanan bisa lebih maksimal,” tegasnya.
Director Ciputra Group, Nararya Ciputra Sastrawinata mengatakan Batam merupakan daerah yang memiliki banyak potensi. Di sektor properti pihaknya juga optimistis bahwa Batam akan mampu berkembang seperti kota-kota maju lainnya, karena letaknya juga sangat strategis dan berdekatan dengan negara-negara tetangga.
Ciputra, kata dia sudah sejak puluhan tahun lalu melihat potensi Batam yang sangat besar, hanya saja memang baru saat ini baru memulai bisnis nya di Batam. Pihaknya menilai memang menunggu waktu yang tepat, karena pengembangan properti tidak bisa sendiri dan pastinya juga berbarengan dengan pengembangan daerah itu sendiri.
“Pengembang memang harus bersama-sama, kami perlu suport dari pemerintah. Infrastruktur yang juga sangat penting termasuk juga jembatan yang menyambung dengan pulau lainnya, itu kebutuhan dasarnya. Kami melihat potensi Batam memang sangat tinggi,” kata Nararya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar