Info Barelang

KUMPULAN BERITA BP BATAM YANG DIHIMPUN OLEH BIRO HUMAS, PROMOSI, DAN PROTOKOL

Jumat, 26 Januari 2018

PT EUP Buka Pabrik di Batam, Investasi Rp 1 T, Rekrut 200 Pekerja

Kamis, 25 Januari 2018 (Sumber: Batampos.co.id)


batampos.co.id – PT Energi Unggul Persada (EUP) memastikan akan membuka pabrik di Batam. Anak perusahaan dari raksasa bisnis industri agro, Gama Corp, ini akan menanamkan modalnya sebesar Rp 1 triliun yang diperkirakan akan mampu menyerap 200 tenaga kerja.
Kepastian investasi ini tertuang dalam perjanjian pengalokasian lahan (PPL) yang ditandatangani pihak EUP dengan Badan Pengusahaan (BP) Batam di Mal Pelayanan Publik (MPP) Kota Batam, Rabu (24/1). Pabrik yang akan dibuka EUP nanti merupakan pabrik penyulingan biodiesel dari kelapa sawit. Pabrik tersebut akan dibangun di atas lahan seluas 8,3 hektare di Kabil, Batam.
“Target kami dalam minggu ini dan bisa operasi secepatnya. Karena barang konstruksinya sudah ada di Tanjunguncang tinggal dipindah saja ke Kabil. Kami akan koordinasi sesuai ketentuan perizinan baru sebelum mulai pembangunan,” kata Direktur EUP Lian Pongo di MPP, Rabu (24/1).
Pabrik di Batam nanti berfungsi untuk mengolah limpahan Crude Palm Oil (CPO). CPO ini dihasilkan dari kelapa sawit yang ditanam di atas lahan seluas 85 ribu hektare di Sungai Guntung, Riau.
CPO ini nanti akan diolah menjadi minyak goreng dan biodiesel dan kemudian diekspor ke negara tujuan seperti Singapura. Batam dipilih sebagai lokasi pabrik karena dianggap strategis. Posisi Batam yang berada di Selat Malaka memudahkan akses EUP untuk proses ekspor.
Lian menjelaskan, gelontoran dana investasi sebesar Rp 1 triliun ini akan dilakukan bertahap. Untuk tahap awal, dana yang dikeluarkan sekitar Rp 200 miliar. Untuk 200 pekerja yang bakal direkrut nantinya, diutamakan pekerja lokal dari Batam dan sekitarnya.
Sebagai gambaran singkat, Gama Corp merupakan induk perusahaan dari EUP. Gama Corp merupakan perusahaan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan juga raksasa bisnis yang memiliki banyak pabrik di dalam negeri.
“Kami sangat berterima kasih sekali kepada BP Batam karena beri kemudahan perizinan dan tidak njelimet. Sebelumnya CPO yang dihasilkan di Sungai Guntung, Riau, tidak tahu mau dibawa kemana. Maka kami tetapkan buka investasi di Batam.
Di tempat yang sama, Kepala Kantor Pengelolaan Lahan BP Batam Imam Bahroni mengatkan, EUP akan menempati lahan di Kabil, Nongsa dan akan membangun pabrik penyulingan. Pabrik ini menjadikan kelapa sawit sebagai bahan baku. Sementara limbahnya dijadikan energi biodiesel.
“Mereka segera membangun usaha dan menyerap tenaga kerja,” harapnya.
Imam mengatakan, ketersediaan lahan kawasan industri dan iklim usaha yang kompetitif serta letak Batam di jalur pelayaran internasional dinilai tepat untuk memenuhi berbagai kebutuhan industri termasuk penyulingan minyak goreng dan biodisel. Walau investasi itu tidak menggunakan izin investasi 3 jam (I23J), namun tetap diberikan kemudahan.
“Mereka masuk melalui kemudahan-kemudahan pelayanan dan perizinan,” bebernya.
Pihaknya optimistis bahwa Batam masih punya prospek bagus sebagai daerah tujuan investasi dibandingkan negara-negara lain, khususnya di kawasan sejenis. “Batam punya modal cukup kuat untuk diperhitungkan. Ketersediaan lahan kawasan industri, infrastruktur bandara, pelabuhan, dan fasilitas lainnya bagi pengusaha sangat kompetitif,” ujarnya.
Dia mengajak seluruh elemen, baik pemerintah dan masyarakat, untuk selalu bersama-sama mendukung peningkatan investasi di Batam dengan menjaga iklim investasi yang kondusif. Sehingga para investor merasa nyaman dan dapat mengembangkan usahanya lebih besar lagi. (leo)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar