Batam (Antaranews Kepri) - Pembangunan waduk Sei Gong terus digesa Badan Pengusahaan(BP) Batam dan sudah mencapai 65 persen dan harus sudah selesai pada pertengahan 2018 sesuai dengan instruksi Presiden Joko Widodo.  
Kepala Kantor Air dan Pengelolaan Limbah BP Batam Binsar Tambunan, di Batam, optimistis pembangunan waduk Sei Gong selesai tepat waktu, karena itu merupakan proyek Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahaan Rakyat (PUPR) dan menjadi perhatian khusus dari pemerintah pusat.  
"Sejauh ini tidak ada masalah di lapangan," katanya. Binsar mengatakan terkait ganti rugi tanaman masyarakat, pihaknya terlebih dahulu akan berkomunikasi dengan Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau.  
Binsar menyatakan untuk anggaran ganti rugi tidak ada masalah, hanya saja dalam penyerahaanya harus ada surat keterangan yang ditandatangani Gubernur Kepri Nurdin Basirun. Sehingga pihaknya belum bisa memastikan kapan penyelesaian ganti rugi tersebut. 
Ia juga mengatakan para Selasa (9/1) Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Lainnya BP Batam, Eko Budi Seopriyanto akan bertemu gubernur untuk membahas hal tersebut.  
Sementara itu Eko Budi Seopriyanto mengatakan ada sejumlah agenda yang akan dibahas saat bertemu gubernur, selain Waduk Sei Gong juga akan dibicarakan mengenai nilai perolehan air (NPA).  
Waduk Sei Gong kata Eko termasuk dalam Perpres 56 Tahun 2017 tentang penangganan Dampak Sosial Kemasyarakatan Dalam Rangka Penyediaan Tanah Untuk Proyek Strategis Nasional. 
"Dalam Perpres itu gubernur membentuk tim terpadu yang diketuai Sekda dan anggotanya dari sejumlah pihak," ujarnya. 
Eko mengatakan pembangunan Waduk Sei Gong menjadi salah satu prioritas utama BP Batam, karena air merupakan kebutuhan pokok utama masyarakat dan industri.  
Pemerintah pusat lanjut Eko juga memberikan perhatian khusus terhadap pembanguan waduk Sei Gong.  
Pengerjaan waduk Sei Gong dilakukan untuk mendukung ketersediaan air bersih di Batam. Karena sumber air di Batam selama ini hanya mengandalkan air tadah hujan. Ketersediaan air diperlukan dan diprediksi pada 2020 mendatang dikhawatirkan Batam akan mengalami krisis air.(Antara)  
Editor: Rusdianto