Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah
mengkaji pembangunan jalan tol baru yakni Tol Batu Ampar-Muka
Kuning-Hang Nadim, Batam sepanjang 25 kilometer.
"Kajian kami, nantinya ruas tol tersebut akan ditawarkan sebagai
jalan tol prakarsa badan usaha," kata Kepala Biro Komunikasi Publik
Kementerian PUPR Endra S Atmawidjaja di Jakarta, Senin (8/5/2017).
Menurut dia, pembangunan tol dilakukan untuk meningkatkan kelancaran
arus transportasi barang antara kawasan industri Muka Kuning, Pelabuhan
Batu Ampar dan Bandara Internasional Hang Nadim. Di samping itu, tol
bertujuan mengurangi kemacetan yang kerap terjadi di persimpangan akibat
lampu merah, sekaligus memisahkan antara kendaraan berat dan ringan
demi kenyamanan dan keselamatan pengguna jalan .
Trase jalan tol yang digunakan adalah jalan arteri yang sudah ada
saat ini yang nantinya akan dilebarkan. Untuk mempersiapkan jalan arteri
Batu Ampar-Batu Besar sebagai jalan nontol yang berdampingan dengan
tol, Kementerian PUPR tengah melebarkan jalan tersebut menjadi tujuh
meter.
"Nantinya saat pembangunan jalan tol dilakukan lebar jalan akan menjadi 11,6 meter," katanya.
Sementara untuk mengatasi persimpangan di sepanjang jalan tersebut,
kata Endra, akan dibangun jembatan layang (flyover/FO) di lima
persimpangan yakni Simpang Punggur (310 m), Simpang Kda (123 m), Simpang
Kabil (430 m), Simpang Jam (165 m) dan Jalan Sudirman (150 m).
Dari kelima FO tersebut, Simpang Jam ditargetkan akan selesai 2017.
Saat ini progres konstruksinya telah mencapai 59,43 persen.
Pembangunannya dimulai sejak akhir 2015 dengan anggaran sebesar Rp180
miliar.
"Tahun depan kami rencanakan dimulai pembangunan 'flyover' Simpang
Kabil. Jarak Simpang Jam dengan Simpang Kabil hanya 3 km. Bila belum
dimulai, arus lalu lintas yang sudah lancar akan menumpuk di perempatan
Simpang Kabil," kata Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional
Wilayah III Kementerian PUPR Junaidi sebelumnya. (ant)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar