Info Barelang

KUMPULAN BERITA BP BATAM YANG DIHIMPUN OLEH BIRO HUMAS, PROMOSI, DAN PROTOKOL

Jumat, 26 Mei 2017

Asus Investasi 9 Juta Dolar Amerika di Batam

Kamis, 25 Mei 2017 (Sumber: Batam Pos)

batampos.co.id – Investor asal Taiwan, PT Asus Technology Indonesia menanamkan investasi sebesar 9 juta dolar Amerika di Batam. Perusahaan ini akan memproduksi ponsel pintar merk ASUS yang akan dipasarkan di dalam negeri.

“Investor asal Taiwan ini nantinya akan bergerak dibidang industri peralatan komunikasi tanpa kabel dengan nilai investasi 9 juta dolar Amerika atau setara Rp 119,7 miliar,” ungkap Deputi V BP Batam, Gusmardi Bustami di Gedung Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) BP Batam, Rabu (24/5).

Produksi Asus nantinya diperkirakan akan memiliki nilai ekspor 350 juta dolar Amerika pertahun dengan kapasitas produksi 2.500.000 unit pertahun.”Asus akan mempekerjakan 300 karyawan terdiri dari 250 wanita dan 50 pria,” tambah pria asal Medan ini.

Perusahaan ini kata Gusmardi akan segera beroperasi di PT Satnusa Persada milik pengusaha Batam, Abidin Hasibuan.”Asus ini juga merupakan investor ketujuh yang menggunakan jasa program Izin Investasi 3 Jam (i23J) di Batam,” katanya lagi.

BP Batam berharap industri ponsel pintar semakin berkembang di Batam sehingga mampu menunjukkan bahwa kota industri ini masih punya prospek bagus dibandingkan negara-negara lainnya untuk berinvestasi.

“Sebelum Asus, sudah ada ponsel pintar merk Sharp yang diproduksi PT Infocus Customer Internasional Indonesia dan juga beroperasi di Satnusa yang diajak Pak Abidin. Selain itu Faxconn Group. Mereka tertarik dengan kemudahan perizinan yang kita tawarkan,” ungkap Gusmardi.

Investor asal Taiwan ini difasilitasi oleh Abidin untuk mau berinvestasi di Batam. Abidin mengatakan Asus sudah lama ada beroperasi di Satnusa. Namun saat itu masih berada di bawah bendera Taiwan.”Kemudian saya lobi mereka supaya investasi di Indonesia. Mereka jadi punya badan hukum sehingga akan sangat sulit tinggalkan Indonesia,” kata Abidin.

Nantinya Asus akan menggunakan salah satu gedung di Satnusa untuk bisa beroperasi. Perusahaan ini akan berfokus pada proses penyelesaian akhir atau finishing ponsel pintar.
“Satnusa yang memproduksi unit ponsel pintar dan Asus yang kemudian finishing lalu memasarkannya ke wilayah Indonesia,” ungkapnya.

Abidin juga mengaku sangat suka dengan kemudahan perizinan investasi yang terdapat dalam progam i23J.”Delapan izin dalam tiga jam. Saya maunya begitu, supaya investor jangan lari,” tuturnya.

Kedepannya, ia mengutarakan akan mencoba untuk bernegosiasi dengan perusahaan industri asal Cina agar mau berinvestasi di Batam.

Sedangkan Direktur dari PT Asus Technology Indonesia, Benjamin mengungkapkan alasannya memilih Batam adalah karena Indonesia merupakan kekuatan pasar yang sangat penting menurut data yang dihimpun Asus.
“Di Satnusa kami memiliki kerjasama yang sangat dekat. Maka karena itulah kami memutuskan untuk datang kemari,” ujar Benjamin.

Ia mengungkapkan konsep Free Trade Zone (FTZ) di Batam sangat spesial. Karena kemudahan untuk melakukan ekspor dan impor dan pelayanan perizinan selama tiga jam yang dianggap sangat efisien.”Kami sudah kelilingi dunia dan mencoba segala pengurusan izinnya. Dan di Batam merupakan salah satu pengalaman terbaik kami,” cetusnya.

Untuk masalah infrastruktur, Benjamin mengatakan hal tersebut berkaitan dengan lokasi hardware dan software. Berikut juga dengan regulasi dan efisiensi dari pemerintahan.
“Gudang, pabrik dan hal umum lainnya menurut saya seluruhnya sudah baik,” pungkasnya.(leo)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar