Batam (Antara Kepri) - Perluasan apron Bandara Internasional Hang Nadim,
Batam ukuran 240 X 150 meter dikerjakan siang dan malam agar bisa
segera selesai dan digunakan.
"Kontraktor mengajukan izin pengerjaan siang dan malam. Kami sepakat agar bisa segera selesai dan bisa digunakan," kata General Manager Umum Bandara Internasional Hang Nadim Batam Suwarso di Batam, Sabtu.
Suwarso mengatakan pengerjaan lebih efektif dikerjakan malam hari mengingat jumlah penerbangan jauh lebih sedikit dibandingkan siang hari yang sangat padat.
"Kalau malam bisa cepat kaarena sangat jarang penerbangan. Kalau siang harus lebih hati-hati karena banyak pesawat lalu lalang, meski sudah ada pagar pada proyek itu," kata dia.
Ia mengatakan setelah sekitar dua minggu dikerjakan progresnya sudah mencapai hampir 20 persen. Pembangunan itu ditargetkan selesai akhir 2016.
"Kami sediakan segala fasilitas pendukung pengerjaan malam hari seperti lampu penerangan sehingga bisa lebih maksimal," kata Suwarso.
Bila apron tersebut segera selesai, kata dia, maka bisa menampung lebih banyak pesawat khususnya saat jam-jam sibuk yang biasanya pesawat harus antre lama.
"Kalau siap maka antrean pesawat usai mendarat untuk bisa masuk apron saat jam sibuk bisa diatasi. Jadi tidak harus menunggu pesawat lain terbang baru bisa masuk apron," kata dia.
Apron Bandara Internasional Hang Nadim Batam saat ini sebenarnya mampu menampung hingga 18 pesawat berukuran sedang atau 12 pesawat berbadan lebar sekali parkir.
Namun karena ada sejumlah pesawat tidak terpakai yang terparkir dan penerbangan terus bertambah, maka apron yang ada tidak mampu lagi menampung seluruh pesawat yang aktif melayani penerbangan.
"Kami juga menyiapkan pembangunan terminal dua mengantisipasi kenaikan penumpang yang terus terjadi setiap tahunnya," kata Suwarso. (Antara)
"Kontraktor mengajukan izin pengerjaan siang dan malam. Kami sepakat agar bisa segera selesai dan bisa digunakan," kata General Manager Umum Bandara Internasional Hang Nadim Batam Suwarso di Batam, Sabtu.
Suwarso mengatakan pengerjaan lebih efektif dikerjakan malam hari mengingat jumlah penerbangan jauh lebih sedikit dibandingkan siang hari yang sangat padat.
"Kalau malam bisa cepat kaarena sangat jarang penerbangan. Kalau siang harus lebih hati-hati karena banyak pesawat lalu lalang, meski sudah ada pagar pada proyek itu," kata dia.
Ia mengatakan setelah sekitar dua minggu dikerjakan progresnya sudah mencapai hampir 20 persen. Pembangunan itu ditargetkan selesai akhir 2016.
"Kami sediakan segala fasilitas pendukung pengerjaan malam hari seperti lampu penerangan sehingga bisa lebih maksimal," kata Suwarso.
Bila apron tersebut segera selesai, kata dia, maka bisa menampung lebih banyak pesawat khususnya saat jam-jam sibuk yang biasanya pesawat harus antre lama.
"Kalau siap maka antrean pesawat usai mendarat untuk bisa masuk apron saat jam sibuk bisa diatasi. Jadi tidak harus menunggu pesawat lain terbang baru bisa masuk apron," kata dia.
Apron Bandara Internasional Hang Nadim Batam saat ini sebenarnya mampu menampung hingga 18 pesawat berukuran sedang atau 12 pesawat berbadan lebar sekali parkir.
Namun karena ada sejumlah pesawat tidak terpakai yang terparkir dan penerbangan terus bertambah, maka apron yang ada tidak mampu lagi menampung seluruh pesawat yang aktif melayani penerbangan.
"Kami juga menyiapkan pembangunan terminal dua mengantisipasi kenaikan penumpang yang terus terjadi setiap tahunnya," kata Suwarso. (Antara)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar