Batam (Antara Kepri) - Kantor Pelabuhan Laut Batam menyosialisasikan
Peraturan Kepala BP Batam Nomor 10 Tahun 2016 tentang Sistem Host to
Host Pembayaran Jasa Kepelabuhanan di Lingkungan Pelabuhan Batam.
"Host to host merupakan sebuah sistem yang diterapkan BP Batam yang menghubungkan server penyedia jasa dengan server bank untuk menunjang segala mekanisme di lapangan melalui sistem 'online' bagi para pengguna jasa," kata Staf khusus Anggota 3 BP Batam Bidang Pelabuhan Nasrul dalam rilis BP Batam, Sabtu.
Kegiatan digelar di Ruang Conference Hall Gedung IT BP Batam dihadiri lebih dari 100 peserta terdiri atas para pengusaha dan agen pengguna jasa kepelabuhanan Batam.
Sistem tersebut, kata dia, berlaku untuk pembayaran kegiatan jasa kepelabuhanan oleh BP Batam yang dilakukan pada pelabuhan umum dan nonumum.
"BP Batam mencoba membuat sebuah sistem digital untuk meminimalkan kemungkinan terjadi potensial lost dan pelayanan secara tatap muka atau sebelumnya manual. Di samping itu, hal ini kami buat sedinamis mungkin dan sistem lebih transparan dalam pelaksanaanya," kata dia.
Ia menambahkan bahwa pada peraturan tersebut para pengguna jasa terlebih dahulu melakukan registrasi untuk memperoleh pernyataan umum kapal (PUK). Selanjutnya, harus menyetorkan dana sebagai deposit sebesar 125 persen dari nilai estimasi biaya yang disetorkan pada pihak bank yang ditunjuk penyedia jasa dengan menggunakan rekening atas nama pengguna jasa.
BP Batam sebagai penyedia jasa menyediakan jasa kepelabuhan meliputi jasa kapal, jasa barang, jasa alat, dan jasa penunjang kepelabuhanan.
"Dana sebesar 125 persen dari nilai estimasi seluruh layanan jasa yang diberikan kepelabuhanan dana tersebut difreeze pada akun pengguna jasa. Dana akan berkurang ketika pengguna jasa telah menggunakan jasa kepelabuhan setelah terbit perintah bayar," kata Nasrul.
BP Batam menyediakan crisis centre dan kotak saran di Kantor Pelabuhan Batam sebagai sarana komunikasi agar transparan dan responsif terkait dengan penerapan sistem host to host tersebut.
Kepala Kantor Pelabuhan Laut BP Batam Bambang Gunawan mengatakan bahwa pihaknya siap memberikan pelayanan yang baik dan profesional dengan sistem baru dan sumber daya manusia yang mumpuni.
"Kami berharap seluruh pengusaha dan pihak yang berkepentingan untuk selalu bekerja sama dan dengan pengembangan sistem dan SDM yang lebih baik dan profesional dimiliki Kantor Pelabuhan BP Batam dapat lebih memberikan pelayanan yang baik," katanya.
Dengan diadakannya kegiatan tersebut, dia berharap bagi para pelaku pengguna jasa kepelabuhanan memperoleh informasi mengenai peraturan tersebut.
Menurut dia, dengan sosialisasi tersebut, nantinya dapat memperlancar segala bentuk administrasi dalam menggunakan jasa kepelabuhanan. (Antara)
"Host to host merupakan sebuah sistem yang diterapkan BP Batam yang menghubungkan server penyedia jasa dengan server bank untuk menunjang segala mekanisme di lapangan melalui sistem 'online' bagi para pengguna jasa," kata Staf khusus Anggota 3 BP Batam Bidang Pelabuhan Nasrul dalam rilis BP Batam, Sabtu.
Kegiatan digelar di Ruang Conference Hall Gedung IT BP Batam dihadiri lebih dari 100 peserta terdiri atas para pengusaha dan agen pengguna jasa kepelabuhanan Batam.
Sistem tersebut, kata dia, berlaku untuk pembayaran kegiatan jasa kepelabuhanan oleh BP Batam yang dilakukan pada pelabuhan umum dan nonumum.
"BP Batam mencoba membuat sebuah sistem digital untuk meminimalkan kemungkinan terjadi potensial lost dan pelayanan secara tatap muka atau sebelumnya manual. Di samping itu, hal ini kami buat sedinamis mungkin dan sistem lebih transparan dalam pelaksanaanya," kata dia.
Ia menambahkan bahwa pada peraturan tersebut para pengguna jasa terlebih dahulu melakukan registrasi untuk memperoleh pernyataan umum kapal (PUK). Selanjutnya, harus menyetorkan dana sebagai deposit sebesar 125 persen dari nilai estimasi biaya yang disetorkan pada pihak bank yang ditunjuk penyedia jasa dengan menggunakan rekening atas nama pengguna jasa.
BP Batam sebagai penyedia jasa menyediakan jasa kepelabuhan meliputi jasa kapal, jasa barang, jasa alat, dan jasa penunjang kepelabuhanan.
"Dana sebesar 125 persen dari nilai estimasi seluruh layanan jasa yang diberikan kepelabuhanan dana tersebut difreeze pada akun pengguna jasa. Dana akan berkurang ketika pengguna jasa telah menggunakan jasa kepelabuhan setelah terbit perintah bayar," kata Nasrul.
BP Batam menyediakan crisis centre dan kotak saran di Kantor Pelabuhan Batam sebagai sarana komunikasi agar transparan dan responsif terkait dengan penerapan sistem host to host tersebut.
Kepala Kantor Pelabuhan Laut BP Batam Bambang Gunawan mengatakan bahwa pihaknya siap memberikan pelayanan yang baik dan profesional dengan sistem baru dan sumber daya manusia yang mumpuni.
"Kami berharap seluruh pengusaha dan pihak yang berkepentingan untuk selalu bekerja sama dan dengan pengembangan sistem dan SDM yang lebih baik dan profesional dimiliki Kantor Pelabuhan BP Batam dapat lebih memberikan pelayanan yang baik," katanya.
Dengan diadakannya kegiatan tersebut, dia berharap bagi para pelaku pengguna jasa kepelabuhanan memperoleh informasi mengenai peraturan tersebut.
Menurut dia, dengan sosialisasi tersebut, nantinya dapat memperlancar segala bentuk administrasi dalam menggunakan jasa kepelabuhanan. (Antara)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar