Aktivitas bongkar muat di pelabuhan Batuampar. Foto Teguh Prihatna.
BATAM KOTA – Badan Pengusahaan (BP) Batam dan Pelindo akan melakukan konsorsium untuk membiayai pengembangan pelabuhan Batuampar. Nilai investasi diperkirakan mencapai USD160 juta. Pengembangan pelabuhan bongkar muat tersebut perlu dilakukan mengingat kapasitas saat ini jauh tertinggal dibanding pelabuhan Singapura atau Malaysia.
Kepala BP Batam Lukita Dinarsyah Tuwo mengatakan, peningkatan kapasitas pelabuhan Batuampar menjadi prioritas BP Batam. Terutama perpanjangan dermaga utara dan penambahan fasilitas crane. Rencananya, kapasitas pelabuhan ini akan ditambah dari sekitar 400 ribu twentyfoot equivalent units (TEUs) menjadi 3 hingga 4 kali lipatnya.
“Kita akan konsorsium dengan Pelindo. Nantinya mereka juga akan bermitra dengan sejumlah pihak swasata dalam dan luar negeri,” kata Lukita, Sabtu (17/3/2018).
Lukita mengakui pelabuhan Batuampar tertinggal jauh dibanding pelabuhan lain di negara-negara ASEAN. Padahal Batuampar menjadi salah satu andalan utama Batam untuk menopang aktivitas lalu lintas barang. Itu sebabnya, menurut dia, peningkatan infrastruktur menjadi salah satu prioritas utama dalam mengembangkan Batam.
Pengembangan pelabuhan Batuampar menjadi harga mati karena Batam merancang pengembangan pusat Logistik Regional. Tanpa pelabuhan memadai, cita-cita ini sulit direalisasikan. Letak Batam yang sangat strategis berada di jalur perlayaran internasional harus dibarengi peningkatan infrastruktur seperti pelabuhan.
“Kita sedang mempersiapkan dokumennya. Mudah-mudahan bisa segera kita laksanakan rencana pengembangan pelabuhan,” jelasnya.
“Kita sedang mempersiapkan dokumennya. Mudah-mudahan bisa segera kita laksanakan rencana pengembangan pelabuhan,” jelasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar