Batam (Antara Kepri) - Luas wilayah yang dimiliki Bandar Udara (Bandara)
Internasional Hang Nadim Batam memungkinkan kawasan tersebut
dikembangkan menjadi aeropolis sesuai dengan kenginan pemerintah pusat.
"Bandara Hang Nadim, sejak awal memang dirancang akan dilengkapi dengan berbagai fasilitas seperti lapangan golf, hotel, pusat rekreasi dan monorail sehingga menjadi kawasan aeropolis," kata General Manager Umum Bandara Internasional Hang Nadim Batam, Suwarso di Batam, Jumat.
Dijelaskannya, Aeropolis adalah pengembangan kawasan terintegrasi yang terdiri dari perumahan, perkantoran, hotel, serta kegiatan komersial lainnya.
Dalam hal ini, Hang Nadim memiliki luas 1.760 hektare dan baru dimanfaatkan sekitar 40 persen.
Ia mengatakan, nantinya pada sisi yang berdekatan dengan Kawasan Industri Kabil akan dibangun sejumlah industri yang terhubung langsung dengan Pelabuhan Kabil untuk pengiriman barang.
Sementara itu pada sisi kiri bandara diperuntukan bagi perusahaan yang akan mendirikan MRO seperti yang kini sudah mulai dibangun oleh Lion Air Group.
"Nanti hotel dan berbagai fasilitas komersial lain akan dibangun pada kawasan depan terminal bandara tidak jauh dari jalan utama menuju Batubesar," kata dia.
Selanjutnya, kata dia, pada sisi kanan kawasan bandara juga akan dibangun perkantoran dan golf, berbagai sarana rekreasi, dan kargo bandara.
"Bandara juga akan terkoneksi dengan monorail sehingga memberikan pilihan transportasi bagi masyarakat. Konsep inilah yang sejak lama ingin dikembangkan," kata Suwarso.
Dengan berbagai fasilitas tersebut, kata dia, maka semua kegiatan bisa dilaksanakan pada wilayah bandara milik BP Batam tersebut tanpa harus keluar kawasan.
Direktur Promosi dan Humas BP Batam, Purnomo Andiantono mengatakan baru-baru ini sudah melakukan pertemuan dengan Menteri Perhubungan, Menko Maritim membahas Hang Nadim yang akan dijadikan aeropolis.
"Pemerintah memang menginginkan seperti itu. Jadi semua nanti ada di Hang Nadim. Begitu juga dengan industri-industri," kata dia. (Antara)
"Bandara Hang Nadim, sejak awal memang dirancang akan dilengkapi dengan berbagai fasilitas seperti lapangan golf, hotel, pusat rekreasi dan monorail sehingga menjadi kawasan aeropolis," kata General Manager Umum Bandara Internasional Hang Nadim Batam, Suwarso di Batam, Jumat.
Dijelaskannya, Aeropolis adalah pengembangan kawasan terintegrasi yang terdiri dari perumahan, perkantoran, hotel, serta kegiatan komersial lainnya.
Dalam hal ini, Hang Nadim memiliki luas 1.760 hektare dan baru dimanfaatkan sekitar 40 persen.
Ia mengatakan, nantinya pada sisi yang berdekatan dengan Kawasan Industri Kabil akan dibangun sejumlah industri yang terhubung langsung dengan Pelabuhan Kabil untuk pengiriman barang.
Sementara itu pada sisi kiri bandara diperuntukan bagi perusahaan yang akan mendirikan MRO seperti yang kini sudah mulai dibangun oleh Lion Air Group.
"Nanti hotel dan berbagai fasilitas komersial lain akan dibangun pada kawasan depan terminal bandara tidak jauh dari jalan utama menuju Batubesar," kata dia.
Selanjutnya, kata dia, pada sisi kanan kawasan bandara juga akan dibangun perkantoran dan golf, berbagai sarana rekreasi, dan kargo bandara.
"Bandara juga akan terkoneksi dengan monorail sehingga memberikan pilihan transportasi bagi masyarakat. Konsep inilah yang sejak lama ingin dikembangkan," kata Suwarso.
Dengan berbagai fasilitas tersebut, kata dia, maka semua kegiatan bisa dilaksanakan pada wilayah bandara milik BP Batam tersebut tanpa harus keluar kawasan.
Direktur Promosi dan Humas BP Batam, Purnomo Andiantono mengatakan baru-baru ini sudah melakukan pertemuan dengan Menteri Perhubungan, Menko Maritim membahas Hang Nadim yang akan dijadikan aeropolis.
"Pemerintah memang menginginkan seperti itu. Jadi semua nanti ada di Hang Nadim. Begitu juga dengan industri-industri," kata dia. (Antara)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar