Batam (Antara Kepri) - Pembangunan Terminal Pelabuhan Umum Telaga
Punggur dengan anggaran Rp64 miliar yang sedianya digunakan awal Januari
2017 hingga kini belum bisa juga difungsikan.
"Laporan yang saya terima pembangunannya sudah 100 persen. Hanya saja untuk difungsikan nunggu pemeriksaan dulu. Setelah semua ok baru bisa digunakan," kata Direktur Promosi dan Humas BP Batam Purnomo Andiantono di Batam, Selasa.
Meskipun pihak BP Batam menyatakan pembangunan sudah 100 persen, namun pantauan Antara sejumlah pekerja masih melakukan pengecoran pada jalan penghubung areal parkir, kawasan lantai dasar untuk parkir belum dicor, serta pengerjaan pada sejumlah titik lain.
"Kan mereka sudah kena denda terhitung 1 Januari 2017 hingga 20 Februari 2017. Nah, untuk pengerjaan lainnya belum tahu apakah akan kena denda atau tidak karena itu hanya bisa dilakukan jika terminal baru difungsikan. Dilihat nanti dari hasil pemeriksaan lah," kata dia.
Berdasarkan kontrak seharusnya pengerjaan pelabuhan dengan gedung tiga lantai tersebut selesai 31 Oktober 2016, namun BP Batam selaku pemilik minta penambahan sejumlah pengerjaan sehingga disepakati selesai 31 Desember 2016.
Sampai batas ditentukan, pihak kontraktor tidak bisa menyelesaikan pembangunan terminal yang diklaim salah satu termegah di Indonesia itu.
Akhirnya mulai 1 Januari 2017 pihak kontraktor harus membayar denda dengan hitungan tertentu sehingga pengerjaan pelabuhan selesai dikerjakan.
"Mudah-mudahan sebulan lagi bisa digunakan. Sehingga gedung lama yang saat ini digunakan sebagai terminal sementara bisa dibongkar. Karena itu masuk dalam kontrak juga," kata Andi.
Pelabuhan Telaga Punggur adalah pelabuhan utama yang menghubungkan Kota Batam sebagai pusat industri, perdagangan dan jasa dengan ibu kota Provinsi Kepulauan Riau di Tanjungpinang.
Pengerjaan pembangunan pelabuhan yang berada pada sisi timur Pulu Batam tersebut sudah dimulai sejak awal 2015 setelah sebagian gedung lama dirobohkan. Sebagian gedung lama lainnya akan segera dirobohkan jika pengerjaan gedung baru selesai.
Berdasar data BP Batam selaku pemilik pelabuhan, luas bangunan lantai satu Terminal Telaga Punggur adalah 2.997 meter persegi dan akan dimanfaatkan untuk areal kedatangan, parkir inap, pertokoan dan kantor pengamanan.
Sedangkan lantai II dan III dengan luas bangunan 3.031 meter persegi akan digunakan sebagai areal keberangkatan, UPT Pelabuhan Laut, Karantina, Syahbandar, P2K, Bea dan Cukai, tempat ibadah, ruang VIP, kawasan komersial, kawasan kedatangan calon penumpang dan kawasan penjualan tiket feri.(Antara)
"Laporan yang saya terima pembangunannya sudah 100 persen. Hanya saja untuk difungsikan nunggu pemeriksaan dulu. Setelah semua ok baru bisa digunakan," kata Direktur Promosi dan Humas BP Batam Purnomo Andiantono di Batam, Selasa.
Meskipun pihak BP Batam menyatakan pembangunan sudah 100 persen, namun pantauan Antara sejumlah pekerja masih melakukan pengecoran pada jalan penghubung areal parkir, kawasan lantai dasar untuk parkir belum dicor, serta pengerjaan pada sejumlah titik lain.
"Kan mereka sudah kena denda terhitung 1 Januari 2017 hingga 20 Februari 2017. Nah, untuk pengerjaan lainnya belum tahu apakah akan kena denda atau tidak karena itu hanya bisa dilakukan jika terminal baru difungsikan. Dilihat nanti dari hasil pemeriksaan lah," kata dia.
Berdasarkan kontrak seharusnya pengerjaan pelabuhan dengan gedung tiga lantai tersebut selesai 31 Oktober 2016, namun BP Batam selaku pemilik minta penambahan sejumlah pengerjaan sehingga disepakati selesai 31 Desember 2016.
Sampai batas ditentukan, pihak kontraktor tidak bisa menyelesaikan pembangunan terminal yang diklaim salah satu termegah di Indonesia itu.
Akhirnya mulai 1 Januari 2017 pihak kontraktor harus membayar denda dengan hitungan tertentu sehingga pengerjaan pelabuhan selesai dikerjakan.
"Mudah-mudahan sebulan lagi bisa digunakan. Sehingga gedung lama yang saat ini digunakan sebagai terminal sementara bisa dibongkar. Karena itu masuk dalam kontrak juga," kata Andi.
Pelabuhan Telaga Punggur adalah pelabuhan utama yang menghubungkan Kota Batam sebagai pusat industri, perdagangan dan jasa dengan ibu kota Provinsi Kepulauan Riau di Tanjungpinang.
Pengerjaan pembangunan pelabuhan yang berada pada sisi timur Pulu Batam tersebut sudah dimulai sejak awal 2015 setelah sebagian gedung lama dirobohkan. Sebagian gedung lama lainnya akan segera dirobohkan jika pengerjaan gedung baru selesai.
Berdasar data BP Batam selaku pemilik pelabuhan, luas bangunan lantai satu Terminal Telaga Punggur adalah 2.997 meter persegi dan akan dimanfaatkan untuk areal kedatangan, parkir inap, pertokoan dan kantor pengamanan.
Sedangkan lantai II dan III dengan luas bangunan 3.031 meter persegi akan digunakan sebagai areal keberangkatan, UPT Pelabuhan Laut, Karantina, Syahbandar, P2K, Bea dan Cukai, tempat ibadah, ruang VIP, kawasan komersial, kawasan kedatangan calon penumpang dan kawasan penjualan tiket feri.(Antara)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar