BATAM (BP) – Ketua Badan Pengusahaan Kawasan Batam, Mustofa Widjaya mengakui pengarsipan di institusi yang dia pimpin belum sempurna.

“Jangankan mencari arsip dengan cepat, mencari lokasinya saja bisa diaduk satu kantor,” ungkapya.

Dari itu, BP Batam membuat nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) dengan Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) untuk memperbaiki sistem pengarsipan, Senin (1/11) lalu. MoU untuk mengamankan arsip-arsip penting itu ditandatangani Ketua BP Batam, Mustofa Widjaya dan Ketua ANRI, M Asichin di Gedung BP Batam.

Mustofa menuturkan, saat ini pihaknya masih mengandalkan arsip berjalan. BP Batam mengandalkan pegawai lama yang masih mengingat di mana arsip tersebut disimpan.

“Tapi tentunya tidak bisa bertahan lama. Sebab, pegawai lama jumlahnya semakin sedikit karena banyak yang memasuki masa pensiun,” katanya.

Dengan kerjasama, diharapkan pengarsipan BP Batam lebih baik. Apalagi, Batam yang berbatasan dengan negara tetangga menjadi referensi pembangunan. “Harapannya, kita mempunyai sistem dan pengelolaan arsip yang bisa diandalkan,” paparnya.

Saat ini, jelas Mustofa, BP Batam tengah mengembangkan IT Center. Ke depan, IT Center akan menjadi pusat data elektronik yang juga bisa terhubung dengan instansi lain. “Kita masih kembangkan. Saat ini kita sudah membuat fiber optic,” sebutnya.

BP Batam sendiri menyatakan siap mendukung UU Keterbukaan Informasi Publik (KIP). Dengan UU ini, BP Batam siap membagi data kepada masyarakat yang membutuhkan.

“Kami sedang pilih mana data yang bisa dibuka untuk umum dan mana yang rahasia,” ujarnya. (vie)