IDNNews.id, Batam – Kepala Kantor Pengelolaan Air dan Limbah Badan Pengusahaan (BP) Batam, Binsar Tambunan proses inventarisasi dan hukum dalam proses tender konsultan guna pengakhiran konsesi pengelolaan air yang selama ini ditangani oleh PT Adhya Tirta Batam (ATB).
Proses ini terbilang sengaja dilakukan mengingat, penghitungan semua aset yang sudah dibangun olah ATB sejak tahun 1995 hingga 2020 ini sangat penting, guna ‘memuluskan’ proses pengakhiran.
“Artinya adalah, proses pengakhiran ini nantinya tidak sampai mengganggu pelayanan kebutuhan air untuk masyarakat,” terangnya.
Sebagaimana diketahui, prosesnya perhitungan ini nantinya akan dibahas secara intens bersama Dirjen Barang Milik Negara (BMN), Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), dan Badan Peningkatan Penyelengaraan Sistem Penyediaan Air Minum (BPPSPAM) yang menangani regulasi pengelolaan air minum di Kementerian PUPR.
“Harapan kita, akhir dari konsesi ini bisa berjalan baik, mengingat konsesi ini merupakan yang terbesar dan akan menjadi rujukan bagi daerah lain di Indonesia yang juga akan menjalani proses serupa, seperti Jakarta dan kota lain,” tutupnya.
Sebelumnya, Presiden Direktur PT Adhya Tirta Batam (ATB) Benny Andrianto meyakini bisa kembali memperoleh kepercayaan dalam mengelola perusahaan air minum khusus kota Batam ini. Meskipun beberapa pihak berminat.
Benny mengatakan, selama ini ATB sudah cukup banyak mendulang prestasi di tingkat lokal maupun nasional sejak beberapa tahun belakangan ini.
Ini pula yang kemudian membuat ATB semakin percaya diri. Konsesi ATB dengan BP Batam berakhir pada 14 November 2020 mendatang, setelah Badan Pengusahaan (BP) Batam memastikan tidak memperpanjang kontrak ATB sebagai pengelola air bersih di Batam untuk ke depannya.
Dengan habisnya masa konsesi itu, tentunya banyak perusahaan yang sangat berminat untuk mengambil proyek itu. Benny Andrianto mengatakan hal itu tentunya tidak terlepas dari prestasi yang sudah di dapat ATB.
“Batam itu masih seksi. Jadi tidak mungkin tidak ada yang mau, siapapun nanti pemenangnya tentu akan langsung mewarisi apa yang sudah kami lakukan selama ini. Perusahaan mana yang mau mengelola dan mengendarai kendaraan yang sudah bobrok,” ujarnya saat menggelar media gathering di kantor ATB di Sukajadi, Minggu (6/5/2018) silam.
Namun, tidak kemungkinan bahwa ATB akan kembali memenangkan tender pengelolaan air bersih di Batam. Malahan Benny mengaku saat ini ATB sedang dalam posisi percaya diri untuk memenangkan tender itu dari para pesaingnya.
“Apabila nanti kami kalah berarti suporter hanya menyemangati dan menyoraki para pesaing, dan bukan tuan rumah. Tapi kalau ternyata kami menang lagi, berarti hal ini karena kinerja kami sangat baik selama ini,” kata dia dengan percaya diri.
Namun juga lanjut Benny, menjelang konsesi ATB juga sudah mempunyai strategi jangka panjang dengan membranding nama ATB diluar kepri sejak tahun 2009 lalu.
Benny juga menyampaikan pemikiran rencana jangka panjang ini dilakukan, karena pihaknya sudah mulai memikirkan untuk beroperasional secara nasional.
Keberhasilan branding yang dilakukan oleh ATB, membuat perusahaan pengelolaan air bersih ini berhasil dalam memenangkan proyek pengelolaan air di Umbulan dan di Lampung. (Iman Suryanto)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar