Warga antre pembagian sembako gratis yang ditaja Perkumpulan Teochew Batam bekerjasama dengan BP Batam, Sabtu (12/5/2018) siang di Citra Shipyard, Sei Lekop.
TRIBUNBATAM.id, BATAM- Perkumpulan Teochew Batam bekerjasama dengan BP Batam menggelar Bakti Sosial, Sabtu (12/5/2018) siang di Citra Shipyard, Sei Lekop.
Kegiatan ini bekerjasama dengan korem 033, Pemko Batam, BP Batam, dan Kodim 0316.
Acara tersebut dalam rangka memperingati ulang tahun ke-10 Perkumpulan Teochew dan untuk menyambut Bulan Suci Ramadan.
Bakti sosial yang dilakukan berupa pembagian sembako gratis serta pengobatan gratis kepada warga kurang beruntung.
Ketua panitia, Ruslan Weng menyebutkan ada 500 paket sembako gratis yang disediakan panitia kali ini.
"Isi paketnya beragam. Minyak goreng, beras, biskuit, kopi, teh celup. Kebutuhan sehari-harilah," ucapnya.
Adapun paket tersebut dibagikan kepada ratusan warga yang tinggal di kawasan Sei Lekop.
"Dibagikannya ke warga dari empat RW di Sei Lekop saja. Kita kerjasama dengan pihak kelurahan. Dan RT/RW setempat yang menentukan kartu keluarganya," tuturnya.
Sementara itu untuk pengobatan umum gratis yang dilakukan juga didukung oleh dokter RSBP Batam.
Pengobatan umum gratis yang diberikan hanya berupa pengecekan rutin.
"Cek tensi pasti, dan ditanyakan keluhannya. Kalau memang berat kita ada berikan rujukan. Obat seperti vitamin juga kami sediakan," ucapnya.
Sementara itu Kepala BP Batam, Lukita Dinarsyah Tuwo yang ikut hadir dalam kegiatan itu mengucapkan terima kasih sudah ikut melibatkan pihaknya dalam baksos tersebut.
"Kalau kegiatannya positif tentu kami dukung. Mudah mudahan kerjasama sosial seperti ini bisa terus berlanjut. Kita ingatkan juga kepada pengusaha, bahwa tidak mungkin pengusaha maju sendirian. Tapi harus seiringan dan tidak meninggalkan masyarakatnya. Bukan cuma teochew, kegiatan seperti ini harus dicontoh semua perkumpulan," tutur Lukita.
Hal senada pun ikut diungkapkan oleh Danrem 033/WP Brigjend TNI, Gabriel Lema bahwa bakti sosial tersebut juga menjadi bagian dari kearifan lokal budaya Indonesia, yaitu gotong royong.
"Dari sisi kemanusiaan, dari sisi toleransi, masuk semua dalam kegiatan ini. Yang paling mendasar saling perhatian dan punya empati tinggi. Jangan hanya lihat usianya tapi kontribusinya," ucapnya. (*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar