FAJAR.CO.ID — Pemetaan secara digital seluruh daratan Batam baru rampung 95 persen. Deputi III BP Batam Dwianto Eko Winaryo mengatakan jika sudah selesai, maka akan ditampilkan dalam website BP Batam.
“Ada tiga tahapan. Digitalisasi tahap pertama petanya sudah bisa dilihat di laptop, tahap kedua bisa dilihat di smartphone dan terakhir sudah bisa ditaruh di website BP,” kata Dwi, Sabtu (12/5).
Sebelumnya, memang proses digitalisasi lahan sudah berjalan namun dengan cara yang rumit dan lambat.”Dulu pakai arch map. Tidak semua laptop bisa. Jadi sekarang disederhanakan lewat file KMZ,” jelasnya.
Tipe data KMZ sangat mudah dioperasikan. Karena ukurannnya ringan dan bisa dibuka di aplikasi Google Earth.
“Datanya juga sudah bisa dipilah-pilah. Pengakses bisa melihat mana lahan yang termasuk hutan lindung, mana perumahan, dan mana lahan pariwisata. Sekarang sudah bisa lebih detail,” katanya.
Setelah nanti ditaruh di website BP, masyarakat dapat mengaksesnya untuk dapat melihat status lahan di Batam.”Nanti di website, bisa dilihat nama PT pemegang lahan dan berapa luasnya,” ungkapnya.
Digitalisasi juga berlaku untuk proses penerbitan Surat Perjanjian (SPJ), Surat Keputusan (Skep), Perjanjian Penggunaan Lahan (PPL) dan lainnya.
“Dulu masih manual, sekarang ini sudah pakai kodefikasi dengan barcode. Jadi tidak ada lagi kekhatiran akan dokumen palsu,” jelasnya.
Selain itu, kodefikasi bisa mempercepat pencarian data dan dokumen.”Sehingga terbitnya bisa lebih cepat,” pungkasnya.(leo)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar