Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam HM Rudi SE membeberkan sejumlah tugas yang telah dilakukan sejak dilantik menjadi Kepala BP Batam dan sejumlah planning kerja pada tahun 2020 ini.
“Satu persatu tugas akan saya selesaikan sebaik mungkin, termasuk beberapa isu yang saat ini sedang berkembang ditengah masyarakat kota Batam, ” ujar Kepala BP Batam Rudi dalam sebuah Konfrensi Pers dengan awak Media, pada Kamis (23/1/20) bertempat di Gedung Marketing BP Batam.
Dikatakan Rudi, untuk meningkatkan pelayanan perlu adanya kelengkapan Sumber Daya Manusia (SDM) BP Batam agar seluruh pelayanan masyarakat dilingkungan BP Batam bisa lebih maksimal.
“Soal pelantikan 278 Pejabat eselon dilingkungan BP Batam untuk memenuhi kebutuhan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam pelayanan. Dengan dilantiknya para Pejabat eselon tersebut kita berharap dapat memaksimalkan pelayanan BP Batam kepada Masyarakat sesuai bidang masing-masing,”ujarnya
Dalam kurun waktu empat bulan bekerja sejak dilantik menjadi Kepala BP Batam, sejumlah persoalan sudah kita selesaikan termasuk perka laluluntas keluar-masuk Barang dari dan ke Batam.
Kata Rudi, persoalan satu persatu akan diselesaikan, termasuk sertifikat kampung tua yang saat ini sudah rampung untuk tiga titik dari 31 titik kampung tua yang tersebar di Kota Batam.
Dia juga akan melakukan upaya peningkatan unit-unit usaha BP Batam sehingga berkontribusi meningkatkan pemasukan PNBP ke BP Batam, seperti Perluasan Lapangan Badara Hang Nadim Batam dan Juga Peningkatan Pelabuhan Batuampar.
Perluasan pelabuhan Batu Ampar sudah dimulai dengan dibukanya kerjasama dengan PT. Pelindo II. Beliau juga berjanji bahwa dalam enam bulan kedepan sudah akan ada perubahan di pelabuhan Batu Ampar.
“Pelabuhan Batu Ampar sudah kita kerjasamakan dengan Pelindo dua. Targetnya dalam enam bulan terhitung dari bulan Maret sudah mulai bisa bergerak anggaran untuk pembangunan pelabuhan tersebut.
“Maka pihak Pelindo dua minta kepada kita, terhitung dari bulan Maret plus enam bulan kedepan, artinya kira-kira bulan Sepetember sudah ada perubahan pada pelabuhan tersebut,” jelas H.M Rudi.
Lanjut Rudi mengatakan, Untuk menyongsong perubahan pelabuhan Batu Ampar ini sendiri, tentu tidak hanya intern dalam pelabuhannya. Pertama tentu alat bongkar muatnya, ini akan kita ganti yang baru.
“Bentuk atau sistem pengangkutan barang harus kita ganti yang baru. Dulu mungkin masih menggunakan Forklift, nantinya kita minta yang permanen seperti yang ada di pelabuhan-pelabuhan internasional. Sehingga untuk bongkar muat seperti kontainer tidak ada lagi pergeseran titik kordinat crane.”jelasnya
Beliau juga menyampaikan bahwa harga biaya transportasi angkutan barang tidak boleh terlalu tinggi. Maka beliau berharap dengan adanya pembagunan dan sietem baru yang akan dibangun di pelabuhan dapat menurunkan harga transportasi angkutan kedepannya.
“Hal ini sesuai penetapan Pak Presiden dan arahan Pak Sesmenko, bagaimana menekan harga transportasi atau biaya transportasi dari Batam-Singapore dan sebaliknya tidak boleh dengan harga yang terlalu tinggi. Jadi menurut kami, dengan sistem ini kita bangun, kita berharap tentu ada penurunan harga dari pada biaya transpotasi kedepannya,” ucap Kepala Ex Officio H.M Rudi.
Dia juga menyinggung Isu yang sedang santer berkembang di tengah masyarakat, yaitu terkait Pembebasan Uang Wajib Tahunan Otorita Batam.
Diakui Rudi, program tersebut belum bisa dijalankan karena Dana operasional BP Batam, 80 persen bersumber dari pemasukan UWTO, oleh Karena itu, unit-unit usaha BP Batam harus ditingkatkan agar bisa berkontribusi memasukkan pendatapan ke BP Batam. Sehingga apabila unit-unit usaha tersebut sudah dapat memenuhi kebutuhan Anggaran operasional BP Batam, maka pembebasan UWTO 200 Meter akan bisa diwujudkan.
“Pembebasan UWTO 200 Meter bagi warga yang tidak mampu, sesuai Kriteria yang di sampaikan Menteri ATR. Kita akan menunaikan anjuran Menteri ATR yang pernah disampaikan januari tahun 2019 lalu.” ujarnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar