Suasana di galangan kapal yang menjadi sektor investasi perusahaan asing yang berada di kawasan industri galangan kapal Tanjung Uncang, Batuaji. F.Rezza Herdiyanto/Batam Pos
batampos.co.id – Setelah Mesir, Badan Pengusahaan (BP) Batam akan mencoba menyasar peluang kerja sama de-ngan Yunani dalam hal investasi di bidang galangan kapal.
”Galangan kapal yang potensial itu dari Yunani,” ujar Kepala BP Batam Lukita Dinarsyah Tuwo, Sabtu (27/10).
Saat ini, kapal berbendera Yunani paling banyak melintas di perairan dunia, termasuk di Selat Malaka yang memisahkan antara Batam dan Singapura.
”Ini potensi investasi yang lain. Yunani menginginkan agar fasilitas pemeliharaan itu ada di Batam,” ungkapnya.
Lukita akan segera terbang ke Yunani awal tahun 2019 untuk menjajaki kerja sama investasi. BP juga akan me-ngajak sejumlah pengusaha galangan kapal kesana.
Sedangkan untuk kemudahan yang diberikan untuk galangan kapal, Lukita mengatakan pihaknya akan mempertimbangkan pemberian diskon bagi galangan kapal ketika memperpanjang sewa lahan.
Pemberian diskon, kata Lukita, merupakan upaya BP untuk memengaruhi atau mengintervensi sektor-sektor lain. Termasuk mendorong pembangunan rumah vertikal dan meningkatkan daya beli buruh galangan kapal. Dalam aplikasinya, BP akan memberi diskon untuk pengusaha galangan kapal yang berniat memperpanjang masa sewa lahannya yang akan segera habis.
Selain itu, dalam Peraturan Kepala (Perka) BP Nomor 11/2018, BP juga meniadakan tarif tambat di terminal khusus (tersus) atau terminal untuk kepentingan sendiri (TUKS).
Tersus dan TUKS merupakan terminal yang sering dimanfaatkan galangan kapal untuk kepentingannya.
Selain Yunani, Australia juga sudah mengundang BP Batam untuk penjajakan investasi. Namun, karena undangan tersebut bertepatan dengan perayaan HUT BP Batam, maka diundur.
”Australia juga undang kita ke sana. Kami akan terus membuka diri agar bisa meraih investasi dan meningkatkan hubungan dagang,” pungkasnya.(leo)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar