Selasa, 30 Oktober 2018 (Sumber: idnnews.id)
IDNNews.id, Batam – Kota Batam telah lama dikenal sebagai Kota Industri. Namun masih sedikit yang tahu dibalik itu juga menyimpan potensi wisata agro berupa kebun buah-buahan seperti lengkeng, mangga, durian, belimbing dan lainnya.
Setiap akhir pekan, banyak warga datang untuk berolahraga sekaligus mencari suasana alam di Agromarina Batam.
Bahkan di hari kerja pun, satu-satunya lokasi pertanian resmi yang ada di Pulau Batam (sesuai tata ruang) itu ramai dikunjungi rombongan pelajar.
Tidak lengkap rasanya jika anak-anak belum menyempatkan diri mampir ke agromarina BP Batam yang berada di Sei Temiang, Batam, Kepulauan Riau.
Pengelola Kawasan Agromarina sekaligus Kasubdit. Pemanfaatan Sarana BP Batam, Irfan mengatakan, kawasan agromarina memiliki luas 116 Hektar. Saat ini ada 204 mitra yang berwirausaha di lokasi.
Terdiri dari peternakan sapi dan kambing, petani sayuran, hidroponik, tanaman hias, rumput hias, perikanan dan ada juga pabrik tahu.
“Karena melihat itu percaya, seeing is believing. Belajar di kelas masih abtstrak. Nah, di sana pelajar bisa langsung lihat sendiri,” Kata Irfan, Selasa (30/10/2018).
Di sini, pengunjung dapat memilih, memetik buah, memancing ikan, bahkan mencicipi segarnya jus jambu langsung dari pohon.
“Banyak pilihan pengunjung kalo main ke Agromarina,” tutur Irfan.
Khusus untuk anak sekolah, ada paket edukasi tentang pengenalan macam macam buah buahan lokal tropik yang ditanam di kebun dan teknik perbanyakan bibit buah buahan diantaranya okulasi, penyambungan dan cangkok.
Selain itu, ada juga penjelasan proses pembuatan pupuk bokasi untuk tanaman dari kotoran ternak. Informasi kunjungan dapat menghubungi nomor 085924630384.
Kawasan Agromarina BP Batam berada di bawah pengelolaan Direktorat Pemanfaatan Aset BP Batam. Ini ibarat oase di tengah padang pasir.
Menurut Direktur Pemanfaatan Aset BP Batam, Dendi Gustinandar, ke depan Kawasan ini akan jadi destinasi wisata wajib jika berkunjung ke Batam. Untuk memperpanjang lama tinggal wisatawan di Batam.
“Saat ini lama tinggal atau length of stay masih di bawah 2 hari.
Mudah-mudahan dengan dikembangkannya kawasan ini bisa meningkatkan lama tinggal. Dan ujung-ujungnya mempercepat pencapaian target pertumbuhan ekonomi batam 7 persen di akhir 2019,” tutup Dendi.(*/isu)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar