NONGSA - Badan Pengusahaan (BP) Batam akan memperketat pengawasan Bandara Internasional Hang Nadim dan pelabuhan baik domestik ataupun internasional.
Hal ini dilakukan karena peningkatan penyelundupan narkoba, terutama jelang akhir tahun. Deputi Pelayanan Umum BP Batam, Bambang Purwanto mengatakan, letak strategis Batam yang berbatasan langsung dengan negara tetangga sering dimanfaatkan oleh bandar narkoba sebagai jalur transit peredaran barang haram. Itu sebabnya, BP Batam selaku pengelola bandara dan pelabuhan dinilai perlu memperketat pengawasan. ”Begitu juga pelabuhan domestik ataupun internasional, akan kami perketat pengawasannya. Karena pelabuhan juga salah satu pintu gerbang utama keluar-masuk orang,” kata Bambang kemarin.
Baru dua bulan bertugas di BP Batam, dia mengaku sudah ada empat kali mendapatkan laporan pengungkapan narkoba di bandara sehingga masalah ini dinilai perlu segera penanganan khusus. Namun, Bambang mengaku tidak bisa sendiri atau harus berkoordinasi dengan Badan Narkotika Nasional (BNN), Polda Kepri, dan instansi lain. Dia menambahkan, selain memperketat pengawasan juga dibutuhkan alat yang lebih canggih untuk bisa mendeteksi setiap penumpang yang keluarmasuk pelabuhan dan bandara.
Sampai saat ini BP Batam belum mempunyai alat tersebut sehingga perlu menggandeng seluruh instansi penegak hukum. ”Nanti juga akan kami sampaikan ke BNN pusat karena BP Batam belum punya alat yang bisa mendeteksi semua,” ujar dia. Sebelumnya petugas Avsec dan Polsek Bandara Internasional Hang Nadim Batam menggagalkan penyelundupan 1,7 kilogram sabu yang akan diterbangkan ke Surabaya, Rabu (13/12).
Petugas juga mengamankan dua pelaku, Fadli, 35, dan Yud Fauzi, 44. Kejadian tersebut sempat mendapat perhatian Gubernur Kepri Nurdin Basirun, Wakapolda Kepri Brigjen Pol Yan Fitri, dan Kapolresta Barelang Kombes Hengki.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar