Beijing China CCPIT Sub-Council of Chemical Industry tertarik untuk mengembangkan bisnis agrobisnis di Batam, Kepulauan Riau.
Saat ini mereka tengah menggali informasi dari Badan Pengusahaan (BP) Batam dan Pemerintah Kota (Pemko) Batam terkait ketersediaan lahan di Batam dengan dipandu Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Batam.
"Gagasan
pertemuan ini merupakan tindak lanjut dari hasil forum bisnis di Johor
Malaysia beberapa hari yang lalu. Dalam pertemuan tersebut pihak Beijing
menyatakan minat melakukan kerja sama di bidang agrowisata, agrobisnis dan argoteknologi untuk menghasilkan produk organik sehat yang punya nilai tinggi di pasar internasional," kata Ketua Kadin Batam, Jadi Rajagukguk, kepada Batam Pos (Jawa Pos Group), Selasa (19/9).
Jadi
kemudian mengungkapkan Beijing sudah menjalin kerjasama dengan banyak
negara dan kemudian mengincar Indonesia sebagai rekanan berikutnya.
"Mereka
sudah pengalaman kerjasama dengan banyak negara dan saat dia bertanya
di wilayah mana di Indonesia yang cocok, saya langsung bawa ke Batam," jelasnya.
Terpisah, Deputi IV BP Batam, Robert Purba Sianipar mengatakan potensi industri agrobisnis masih sangat besar untuk berkembang di Batam.
Dia menunjuk Sei Temiang dengan luas 116 hektare yang selama ini dikelola BP Batam
sebagai lokasi ideal untuk pengembangannya. Menurut Robert, Beijing
memiliki teknologi tinggi dalam mengelola industri dan itu selaras
dengan visi dan misi BP Batam yang memprioritaskan industri berteknologi tinggi.
"Penjajakan
dalam arti awal, selanjutnya dari hasil kunjungan siang ini akan
dilakukan pendalaman oleh pihak China, bagaimana konsep yang akan mereka
bangun untuk mengembangkan agrobisnis
Sei temiang, dan selanjutnya kita akan lihat, bisa jadi kita menuju ke
bentuk kerja sama selanjutnya, seperti MoU, atau bahkan kontrak kerja
sama”, ungkap Robert.
Sementara itu, Vice Chairman Beijing China CCPIT Sub-Council of
Chemical Industry, CCOIC Chemical Industry Chamber of Commerce, Madam
Marrian Ma, mengatakan bahwa program ini sudah dilakukan Presiden China
dengan banyak negara.
Tercatat program kerja sama agrobisnis
ini telah sukses melakukan kerja sama dengan 100 negara dan kini mereka
mencoba menawarkan kerja sama ini ke Indonesia dan Filiphina.
"Batam,
menurut kami adalah peluang yang sangat baik, sangat bagus dan kami
percaya bisnis ini akan memberikan value atau nilai tambah bagi
pembudidayaan agrobisnis di Batam," ungkapnya.(leo)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar