Info Barelang

KUMPULAN BERITA BP BATAM YANG DIHIMPUN OLEH BIRO HUMAS, PROMOSI, DAN PROTOKOL

Kamis, 28 September 2017

Antisipasi Krisis Air, BP Batam Jalin Kerja Sama dengan Konsultan Jepang

Rabu, 27 September 2017 (Sumber: Batam Today)

konsultan-air.jpg
Deputi Bidang Pengusahaan Saran lainnya BP Batam Purba Robert M. Sianipar bersama konsultan asal Jepang, Nippon Koei Co LTD menjelasakan mengenai MoU dalam mengantisipasi krisis air di Batam. (Foto: Irwan Hirzal)

BATAMTODAY.COM, Batam - Krisis air yang sempat terjadi di Batam pada 2015 lalu, akibat pergantian iklim musim kemarau membuat pasokan air ke masyarakat terhambat, bahkan terputus.
Guna mengantisipasi krisis air, BP Batam melakukan MoU dengan konsultan asal Jepang, Nippon Koei Co LTD. Kerja sama tersebut dalam rangka studi kelayakan pengembangan penyediaan air dan infrastruktur air limbah domestik (rumah tanggaa). Di mana konsultan asal Jepang telah ditunjuk langsung oleh Ministry of Economy, trade and Industry (METI) atau Kementerian Ekonomi Perdagangan dan Industri Jepang.

"Permasalahan di Batam keterbatasan air menjadi pembatas dalam pembangunan industri secara ekonomi. 2015 lalu kita mengalami krisis air, kami mengantisipasi dengan kerja sama konsultan asal Jepang," ujar Deputi Bidang Pengusahaan Saran lainnya BP Batam Purba Robert M. Sianipar, Selasa (26/09/2017) sore.

Studi kelayakan nantinya akan dilakukan di setiap waduk atau penampungan air di Batam. Karena dalam rencana pada 2020 akan terjadi peningkatan daya tampung air di waduk Batam.
Karena infrastruktur waduk penampung air bersih harus dilakukan, dalam mengantisifasi keringnya air. Selain itu masa konsesi PT Adhya Tirta Batam (ATB) untuk pengelolaan air Batam akan berahir pada 2020 mendatang.

"Kami tidak mau ketika hujan kelebihan air, jangan sampe musim kemarau kekurangan air. Studi ini dalam menentukan teknologi apa yang cocok diterapkan di Batam.
Studi ini juga sangat penting dalam masa perpindahan ATB ke BP Batam guna menjaga dan mempertahankan suplay air yang baik ke pada masyarakat," katanya.

Dalam studi nanti, kata ketua Tim pelaksana Nippon Koei, Shochilo Misaki, mengaku studi akan berlangsung hingga ahir Febuari 2018 mendatang. Dalam pengumulkan data dan analisa dilapangan oleh tim.

Ia juga mengaku, studi kelayakan pengembangan penyediaan air dan infrastruktur air limbah, juga pernah ditangani di tiga Kota. Jakarta, Banda Aceh dan Gunung Kidul.
"Kami ada enam orang yang akan bertugas di Batam, Ahir Febuari 2018 diharapkan selesai studi kelayakan." pungkasnya.
Editor: Gokl

Tidak ada komentar:

Posting Komentar