batampos.co.id – Rumah Sakit BP Batam (RSBP) resmi
diluncurkan sebagai pusat rujukan penanganan jantung koroner akut di
Provinsi Kepulauan Riau, Sabtu (12/8) di Best Western Hotel, Batam.
Peresmian dilakukan secara simbolis oleh Kepala BP Batam Hatanto
Reksodipoetro dan Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Spesialis Kardio
Vaskular Indonesia Sunarya Soeryana. Dengan demikian, secara resmi RSBP
menjadi pusat penanganan jantung yang terintegrasi yakni Call Center
Indonesia ST Elevasi Miokard Infark (STEMI).
“STEMI sendiri merupakan kondisi dimana terjadi kegawatan jantung
manusia atau serangan jantung koroner akut. Keterlambatan pasien yang
mengalami koroner jantung akan menimbulkan kematian dini dan kesakitan
setelah mengalami serangan jantung,” kata Dokter Spesialis Jantung RSBP,
Afdhalun Hakim.
Afdhalun mengatakan STEMI adalah rusaknya bagian otot jantung secara
permanen akibat insufisiensi aliran darah koroner oleh proses
degeneratif maupun di pengaruhi oleh banyak faktor dengan ditandai
keluhan nyeri dada, peningkatan enzim jantung dan ST elevasi pada
pemeriksaan EKG. “STEMI adalah cermin dari pembuluh darah koroner
tertentu yang tersumbat total sehingga aliran darahnya benar-benar
terhenti, otot jantung yang dialiri darah tidak dapat nutrisi-oksigen
dan mati,” ungkapnya.
Program ISTEMI pertama kali diluncurkan pada tahun 2011 hingga
sekarang, dimulai dari Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Balikpapan, dan
kota besar lainnya, hingga hari ini diluncurkan di kota Batam.
Jumlah penduduk yang mengalami penyakit jantung hingga mengalami
kematian semakin meningkat, tentu diharapkan dengan Call Center ISTEMI
dapat membantu penanganan cepat serangan jantung.
Di tempat yang sama, Kepala BP Batam, Hatanto Reksodipoetro juga
mengatakan dirinya berkeinginan untuk bisa membuat kapal ambulans
bekerjasama dengan Walikota Batam sehingga Call Center ISTEMI dapat
dinikmati masyarakat dipulau pulau diluar Batam.
Rumah Sakit BP Batam telah dipercaya menjadi pusat penanganan ISTEMI,
Hatanto menghimbau kepercayaan ini dapat diemban dengan baik oleh
jajaran Rumah Sakit BP Batam, sehingga dapat selalu meningkatkan
pelayanan kesehatan bagi masyarakat ditambah dengan komitmen BP Batam
yang melakukan penambahan gedung baru RS BP Batam diperkirakan mampu
mengakomodir tambahan pasien hingga 350 orang.
Pada kesempatan ini, Walikota Batam Muhamad Rudi juga hadir dan
mengungkapkan dukungannya terhadap penetapan Rumah Sakit BP Batam
sebagai Call Center BP Batam. Dirinya siap bersatu dengan BP Batam dan
Pemrov serta menghimbau para dokter untuk kompak bersama agar Batam
harus menjadi rujukan bukan hanya di wilayah Kepri tapi juga se
Sumatera.
“Kami siap dukung Pak Tanto, agar Rumah Sakit BP Batam ini bisa
menjadi rujukan bagi wilayah se Sumatera” kata Rudi menutup sambutannya.(leo)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar