Deputi IV BP Batam Bidang Sarana, Purba Robert Sianipar. (foto: ist/batamnews)
BATAMNEWS.CO.ID,Batam - Pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah
(IPAL) di Batam tahap pertama akan dimulai pada akhir bulan Agustus 2017
mendatang.
Deputi IV BP Batam Bidang Sarana, Purba Robert Sianipar mengatakan
bahwa pembangunan IPAL tersebut menghabiskan anggaran sebesar USD 43
juta atau Rp 600 miliar. Dananya merupakan pinjaman dari Pemerintah
Korea Selatan.
"Pembiayaan akan menggunakan dana pinjaman Pemerintah Korea, nantinya
akan dibayarkan oleh negara, BP Batam hanya sebagai pelaksana," ujar
Robert saat sosialiasi proyek pembangunan IPAL di Aula PIH, Selasa
(15/8/2017).
Ia menjelaskan pembangunan IPAL tersebut akan menghabiskan waktu
selama 30 bulan lamanya dan diperkirakan akan selesai pada akhir tahun
2019.
"30 bulan pengerjaan, dan bisa diprediksi selesai di akhir tahun 2019 nanti," katanya.
Selanjutnya, masih ada 6 tahap IPAL lagi yang akan dibangun oleh BP
Batam nantinya. Kemudian pada pembangunan tahap pertama ini, akan ada 43
perumahan di sekitar Batam Centre yang terkena instalasi pipa.
"Kalau tahap pertama ada 43 perumahan yang akan terkena penanaman
pipa, dengan panjang pipa 114 km," ujar Iyus Rusmana, Kepala Bidang
Pengelolaan Limbah pada kesempatan yang sama.
Iyus mengatakan air limbah rumah tangga akan dialirkan ke IPAL dan kemudian diproses selanjutnya dialirkan ke waduk.
Pengelolaan air limbah ini, menurutnya sudah menggunakan teknologi
tinggi seperti yang sudah diterapkan di Korea, dimana tetap ramah
lingkungan dan terjamin airnya jernih dan tidak berbau.
"Pasti sudah menggunakan teknologi yang canggih seperti di Korea," katanya.
Hasil pengelolaan air limbah tersebut nantinya dapat memenuhi
kebutuhan air baku bagi masyarakat Batam yang diperkirakan akan mulai
mengalami krisis air 3 tahun mendatang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar