batampos.co.id – Instalasi Pengolahan Air Limbah
(IPAL) Batamcentre yang berlokasi di Bengkong Sadai akan segera
beroperasi pada pertengahan 2019 ini. IPAL yang merupakan proyek
kerjasama antara Badan Pengusahaan (BP) Batam dan perusahaan asal Korea
Selatan, Hansol ini mampu mengolah air limbah sebanyak 230 liter
perdetik atau 20 ribu meter kubik menjadi air bersih yang siap digunakan
masyarakat Batam.
“Kawasan Batam merupakan salah satu daerah yang memiliki tingkat
produktivitas air limbah domestik yang tinggi. Sehingga ditakutkan akan
mencemari sumber air bersih di kota Batam yang ada di waduk-waduk,” ujar
Deputi IV BP Batam, Robert Purba Sianipar, Selasa (15/8) di Gedung
Pusat Informasi Haji (PIH) Batamcentre.
Menurut Robert, keberadaan air limbah domestik dapat menjadi salah
satu sumber pencemaran pada waduk.”Sehingga dapat mengurangi kualitas
air bersih yang disalurkan ke masyarakat dan industri,” terangnya lagi.
IPAL di Bengkong Sadai dibangun diatas lahan seluas 7 hektar pada
pertengahan tahun 2017.”Jaringan pipa dibangun sepanjang 11 KM dan
menghubungkan 11 ribu sambungan rumah tangga,” ucapnya singkat.
Robert menuturkan proses pengolahan limbah domestik nanti dimulai
dari pengangkutan menggunakan jaringan pipa dan mobil tinja. Kemudian
setelah terkumpul, maka proses selanjutnya adalah pemisahan lumpur
melalui proses COnventional Activated Sludge (CAS) dan Food Chain
Reactor (FCR) sehingga diperoleh air bersih yang bisa digunakan
masyarakat.
Adapun manfaat yang diperoleh dari pembangunan IPAL ini antara lain
melindungi dan menjaga kualitas air baku dari ancaman pencemaran
rembesan limbah domestik.”Lalu meningkatkan taraf kesehatan masyarakat
dan mengurangi wabah penyakit sehinga tercipta lingkungan sanitasi yang
sehat,” ungkapnya.
Dan terakhir sebagai edukasi lingkungan di bidang pengelolaan limbah
dengan teknologi terkini.”Selain itu dalam mengolah air limbah ini,
digunakan suatu sistem terpisah untuk meningkatkan kualitas air sehingga
bisa diperoleh berbagai keuntungan dalam konstruksi, pemeliharaan dan
perlindungan terhadap kualitas air,” terangnya.
Di tempat yang sama, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pengembangan dan
Pengelolaan Air Limbah, Iyus Rusmana menyebut proyek IPAL Batamcentre
merupakan rangkaian awal dari pembangunan 7 IPAL lainnya di Batam.
“Akhir Agustus nanti mulai konstruksi. IPAL ini fokus untuk limbah
domestik rumah tangga terlebih dahulu karena banyak yang mengalir ke
waduk sehingga harus dijaga kualitasnya,” terangnya singkat.
Sedangkan Kepala Bagian Humas Pemerintah Kota (Pemko) Batam,
Ardiwinata mengatakan pihaknya berkomitmen untuk membantu BP Batam untuk
membangun sanitasi terpadu di kota Batam.
“Ini tujuannya bagus untuk masyarakat. Kami akan mendukung sepenuhnya,” ungkapnya.
Ia juga menyebut Pemko juga punya proyek serupa yang akan dibangun di
Sei Harapan.”Cuma BP Batam duluan dapatnya,”ucapnya singkat. (leo)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar