Selasa, 3 Desember 2019 (Sumber: https://batampos.co.id)
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR) mulai menanam tiang pancang di sekitar bahu Jalan Gajah Mada, tepanya setelah Jembatan Seiladi, sekitar akhir pekan lalu. Pekerjaan ini lebih banyak dilakukan pada malam hari.
Dalam prosesnya, tim Kemen PUPR menurunkan sejumlah alat berat untuk pekerjaan ini. Pantauan Batam Pos hingga Senin (2/12/2019) malam, dua tiang pancang setinggi 30 meter sudah terpasang di atas timbunan bauksit yang sudah dibentuk menjadi jalan masuk alat berat.
Kasubdit Pembangunan Jalan, Jembatan dan Transportasi Massal BP Batam, Boy Zasmita, mengatakan, pemasangan tiang pancang ini melengkapi pemasangan sheet pile yang telah terlebih dulu dipasang.
”Tujuannya untuk memperkuat stabilitas tanah di sekitar bahu jalan,” katanya, baru-baru ini.
Adapun, penyebab longsornya bahu Jalan Seiladi karena perbedaan tinggi dan rendahnya air di Dam Seiladi.
Sehingga menyebabkan tanah mengembang dan menyusut. Biasanya, proses penurunan terjadi saat musim kemarau dan menjadi semakin parah karena memang tak ada penguatan di daerah bahu Jalan Seiladi sebelumnya.
Imbasnya, yakni tanah di sekitar bahu jalan akan tertarik ke arah dam karena kondisi tanah tidak stabil.
Sebentar terendam dan sebentar kering. Lahan bauksit tempat pemasangan tiang pancang dan sheet pile ini sudah diuji tingkat kekerasannya oleh surveyor sehingga proses perbaikan bisa berlanjut.
Boy kemudian mengatakan, dalam proyek ini, BP hanya sebagai rekan dari Kemen PUPR. Pihak dari kementerian akan terus berkoordinasi dengan BP Batam mengenai kondisi aset berupa jalan di Batam.
”Karena sekarang yang memperbaiki aset jalan di Batam itu memang kementerian,” jelasnya.
Adapun anggaran yang diperlukan dalam proyek ini mencapai Rp 14 miliar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar