Batam (netrakepri.com) – Badan Pengusahaan (BP) Batam mencatat ada 20 perusahaan yang merealisasikan investasi di Batam dengan nilai mencapai Rp5,2 triliun. Deputi Bidang Pengusahaan Sarana Usaha BP Batam, Dwianto Eko Winaryo, mengatakan realisasi investasi bergerak di berbagai sektor bidang usaha.
“Dengan rincian sektor industri Rp1,3 triliun, jasa Rp1,2 triliun, pariwisata Rp2,2 triliun dan perumahan Rp443 miliar,” kata Dwinanto.
Kata Dwianto, setiap pelaku usaha yang sudah mendapatkan alokasi lahan sebelumnya atau yang baru, wajib menyampaikan rencana bisnis plannya kepada BP Batam. Tidak hanya itu, para investor lanjutnya diminta untuk memaparkan modal yang mereka miliki.
“Kita minta mereka (investor) untuk menyampaikan secara jelas, mulai dari bidang usahanya, lama pembangunannya dan hal-hal lainnya,” ujarnya.
Dalam memberikan lahan, paparnya, BP Batam tidak hanya melibatkan Direktorat Lahan saja tapi juga dari Biro Perencanaan dan Teknik, Biro Hukum, Biro Keuangan dan Satuan Pemeriksa Internal (SPI) BP Batam.
“Jadi, mereka harus menyampaikan masterplannya terlebih dahulu ke kami,” ujarnya seperti dilansir antarakepri.com, Senin (12/11).
Dwianto mengatakan, satu dari 20 perusahaan adalah PT Energi Unggul Persada yang sudah sudah memulai kontruksinya di Kawasan Industri Kabil.
“Mereka (Energi Unggul Persada) bergerak di bidang Crude Palm Oil (CPO) kelapa sawit dengan nilai investasi sekitar Rp1 triliun,” ujarnya.
Selain itu, Dwinanto juga menyebut ada investor yang bergerak di bidang pariwisata dengan nilai investasi Rp2,2 triliun.
“Mereka tertarik untuk membangun destinasi pariwisata baru yang dapat menarik minat kunjungan wisman dan ada satu yang akan membangun kawasan Beach Walk Way,” jelasnya.
Deputi Bidang Pelayanan Umum BP Batam Bambang Purwanto, mengatakan komitmen untuk mendorong investasi terus dilakukan. Sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi Kota Batam.
“20 perusahaan ini tercatat sebagai Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN), tapi ada juga yang gabung dengan Penanam Modal Asing (PMA),” katanya.
Kata Bambang, rata-rata para investor diminta akan menyelesaikan pembangunan sekitar lima sampai 10 tahun ke depan.
Direktur Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) BP Batam, Ady Soegiharto, mengatakan sejak diluncurkannya online single submission (OSS) data investasi yang masuk ke Batam total Rp5,54 triliun.
Dengan rincian untuk PMA sebanyak Rp1,19 triliun atau 12,63 persen dan PMDN Rp4,34 triliun atau 78,37 persen. (ant)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar