Kepala BP Batam Edy Putra Irawadi memberikan keterangan usai acara pertemuan komunitas blockchain di Hotel Aston, Selasa (20/8/2019). Foto: Cecep Mulyana/batampos.co.id
batampos.co.id – Badan Pengusahaan (BP) Batam terus menagih janji Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian untuk menetapkan tiga Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Batam. Tujuannya agar potensi ekonomi di Batam dapat digarap semaksimal mungkin.
”Pak Darmin (Darmin Nasution, Menko Perekonomian, red) sudah kami tagih, saya minta ditetapkan saja,” kata Kepala BP Batam Edi Putra Irawadi, Rabu (21/8/2019).
“Tak perlu lagi rekomendasi-rekomendasi. Cukup percepat saja penetapan tiga wilayah KEK,” jelasnya lagi.
Menurut Edi, Batam sudah sangat layak mendapatkan fasilitas KEK. Penyebabnya karena selama tujuh bulan terakhir ini, BP sudah membenahi pelayanan perizinan dan pengembangan infrastruktur.
Adapun tiga KEK yang telah diajukan, yakni KEK digital di Nongsa Digital Park (NDP), KEK kesehatan Rumah Sakit Badan Pengusahaan (RSBP) Batam, dan KEK pusat logistik berikat di Bandara Hang Nadim.
”Selama tujuh bulan ini, kami sudah benarin front linear untuk pelayanan investasi. Baru membentuk garda investasi dan mengembangkan Indonesia Batam Online Single Submission (IBOSS) yang merupakan penyederhanaan dari OSS,” kata Edi lagi.
Selain itu, tata kelola lahan, lalu lintas barang di pelabuhan dan pemanfaatan aset juga terus dibenahi.
”Kami terus membenarkan ekosistem ini dan bangun infrastruktur untuk bangun industri dan tentunya SDM,” jelasnya.
Edi menjelaskan bahwa dengan KEK akan semakin memudahkan investor dalam proses operasional dan lalu lintas barang.
Sebagai contoh dengan pemberlakuan KEK di bandara, maka investor yang menanamkan modalnya disana akan mendapat fasilitas gratis bea masuk untuk suku cadang pesawat.
Sedangkan Menko Darmin Nasution saat ditemui ketika meresmikan peletakan batu pertama pengembangan hanggar Lion Air pada 14 Agustus lalu, mengatakan bahwa pihaknya akan menetapkan KEK di Batam dalam dua bulan ini.
”Mengenai KEK kapan itu. Secepatnya kalau bisa dalam dua bulan kita tetapkan,” ungkapnya.
Darmin menambahkan, mungkin dalam setahun atau dua tahun, pengelola KEK akan mengalami kerugian.
Tapi dalam waktu yang bertahap, keuntungan akan diperoleh karena banyak investor akan tertarik dengan fasilitas yang ditawarkan.
”Tahun pertama, kedua, dan ketiga itu bisa rugi. Tapi nanti pasti minta tax holiday yang cuma ada di KEK,” jelasnya.
“Batam itu ada kelebihan, kalau dikombinasikan akan benar-benar berdaya saing,” paparnya.(leo)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar