Tanamkan Modal Rp1,71 Triliun
Selama periode Januari sampai Februari 2013 lalu, sebanyak 10 investor atau Penanam Modal Asing (PMA) masuk Batam.
Mereka menginvestasikan modal sebesar 121,87 juta US$ atau sekitar
Rp1.171.200.000.000 (Rp1,171 triliun) dengan kurs Rp9.600 per US$.
Investasi terbesar berasal dari perusahaan asal Singapura.
Proyek perluasan investasi perusahan itu sebesar 40,6 juta dollar AS pada pada Januari lalu dan Februari 72,4 juta dolar AS.
Demikian disampaikan Kasubdit Humas dan Publikasi Badan Pengusahaan
(BP) Batam, Ilham Eka Hartawan, Selasa (5/3) kemarin. Perusahaan
Singapura yang berinvestasi tersebut bergerak dibidang jasa penunjang
konstruksi minyak dan gas.
”Perusahaan ini akan membutuhkan tenaga kerja sekitar 3.827 orang,” ujar Ilham.
Perusahaan asal Singapura tersebut melakukan dua kali perluasan
usaha. Januari lalu mereka membutuhkan 1.827 pekerja, sementara pada
Februari 2013 perluasan usahanya mempekerjakan 2.000 tenaga kerja.
Ada beberapa sektor usaha yang masih diminati investor yakni perdagangan
besar, pembuatan kapal, industri penunjang migas dan perusahaan semen.
Para pengusaha asing yang masuk itu biasanya join dengan pengusaha
Indonesia seperti Singapura-Indonesia, ada juga perusahaan dari Korea
Selatan dan Inggris-Indonesia.
“Investasi yang masuk ke Batam selama periode Januari ada tiga PMA
baru. Ketiga investor asing itu menanamkan investasi sebesar 2,66 juta
dolar AS. Sementara dua PMA lain melakukan perluasan usaha dengan nilai
investasi 40,9 juta dolar AS,” bebernya.
Untuk nilai investasi Februari 2013 berasal dari lima perusahaan.
Nilai investasi empat perusahaan mencapai 7 juta dolar AS. Sementara
satu perusahaan lainnya melakukan perluasan usaha dengan nilai investasi
72,4 juta dolar AS,” kata Ilham.
Direktur PTSP dan Humas BP Batam, Dwi Djoko Wiwoho mengungkapkan, PMA
ditargetkan menanamkan investasi senilai 350 juta dolar AS. Investasi
yang ditargetkan mulai dari izin usaha tetap atau realisasi, perluasan
dan approval atau aplikasi.
“Kepastian hukum masih menjadi kendala investasi yang masih harus
dihadapi investor di kawasan FTZ Batam pada tahun ini,” beber Djoko. (MARTUA)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar