BADAN
Pengusahaan Kawasan Batam melakukan promosi ke Washington DC dan New
York, Amerika Serikat. Pada promosi yang digelar 20 – 25 September 2012,
itu, pemerintah dan pengusaha di sana, menanyakan persentase investasi,
yang diperbolehkan untuk investor asing.
”Berapa besar persentase yang diperbolehkan bagi pihak asing, untuk
dapat ambil bagian dalam proyek pengembangan infrasrtuktur di Batam? Hal
itu yang mereka tanyakan saat promosi di AS,” ungkap Direktur PTSP BP
Batam, Dwi Djoko W kepada Tanjungpinang Pos kemarin (30/9).
Selain itu, mereka juga menanyakan hubungan antara Batam dengan
Singapura. Yang diakui selama ini dapat bersinergi dan saling menopang
dalam pengembangan perekonomian di Batam dan Singapura.
Pertanyaan ini mengemuka saat Kepala BP Batam, Mustofa Widjaja,
menyampaikan rencana pembangunan infrastruktur Batam. Seperti
pengembangan pelabuhan laut, bandara, pembuangan air limbah, kereta api,
dan jalan tol.
Selain itu, pada pertemuan Mustofa bersama Kemenko Perekonomian RI
dengan USTDA (United States Trade Development Agency), dibahas kerja
sama berbagai proyek pembangunan infrastruktur di Batam.
Di mana, mereka diterima Pinsuda Alexander, Country Manager untuk Asia
Selatan dan Tenggara, serta Henry Steingass, Managing Director USTDA.
”Kemenlu AS mengundang negara-negara berkembang untuk
mempresentasikan pembangunan infrastruktur yang dilakukan di negaranya
masing-masing dengan skema Public Private Partnership (PPP),” beber
Mustofa.(martua)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar