BATAM - Persoalan yang dialami karyawan PT Varta
Mukakuning baik yang permanen maupun karyawan kontrak sudah berlangsung
dua bulan. Sembilan hari belakangan ini, mereka terus melakukan demo di
depan PT Varta.
Aksi demo berkepanjangan ini disebabkan belum adanya titik temu antara
karyawan dengan manajemen PT Varta dan juga manajemen PT Raja Labora
Panbil (RLP) selalu subkon di PT Varta.
Hendra, seorang karyawan mengatakan, selama ini mereka sudah mengadu ke
pemerintah maupun dewan. Namun, tidak membuahkan hasil. Pihak Dinas
Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Batam sudah beberapa kali mengajak mereka
berunding termasuk dengan manajemen perusahaan, namun hasilnya tetap
tidak ada.
“Kami juga sudah mengikuti hearing dengan DPRD Batam. Bahkan, sudah
berapa kali anggota DPRD Batam turun ke lapangan untuk melihat situasi
dan persoalan yang sebenarnya. Namun, sampai saat ini hasilnya juga tak
ada,” ujarnya.
Pekerja juga pernah mengadakan pertemuan dengan wali kota. Saat itu,
pekerja merasa ada angin segar terkait persoalan yang mereka hadapi saat
ini. Namun, hasilnya tetap juga tak ada. Pertemuan dengan manajemen
perusahaan juga tak membuahkan hasil.
Jurus jitu yang paling ampuh sekalipun yakni dengan menggelar demo
berminggu-minggu, tuntutan mereka tetap diabaikan. “Saat ini, kami mulai
kehilangan kepercayaan. Kemana kami mengadu, hasilnya tetap tak ada,”
ujar karyawan lainnya.
Meski demikian, karyawan tetap bertahan dan setiap hari menggelar demo.
Aksi ini mereka lakukan karena tuntutannya belum dikabulkan. Aksi ini,
dilakukan secara bergantian. Karena sebagian pekerja yang demo masih
bekerja dan ada beberapa orang yang sudah diputus kontrak kerjanya.
Ketua PUK FSPMI PT Varta, Deddy Iskandar, menambahkan, aksi demo yang
dilakukan pekerja tersebut sah karena memang ada izinnya. Mereka
melakukannya dengan damai. “Tapi kenapa ada TNI yang berjaga. Sementara
kami demo dengan damai. Kami menuntut hak. Jadi, tolong dihormati hak
kami sebagai buruh,” jelasnya.(mas)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar