Para
petani di Kepulauan Riau mengeluhkan keterbatasan lahan dan minimnya
pasokan pupuk bersubsidi agar dapat membantu kesinambungan suplai hasil
pertanian di Batam dan Provinsi Kepri.
Namun untuk penambahan lahan
pertanian, pemerintah Kepri tidak bisa menjanjikan direalisasikan.
Hal itu diungkapkan Wakil Gubernur Kepri, Soerya Respationo, Sabtu
(16/2) pada acara sarasehan petani se-Kepri di Sambau, Nongsa. Walau
tidak bisa menjanjikan penambahan lahan untuk petani, khususnya di
Batam, namun Soerya berjanji membicarakan dengan Kepala BP Batam Mustofa
Widjaja.
”Lahan di Batam berbeda dengan daerah lain. Tapi nanti saya coba bicarakan ke Pak Mustofa,” kata Soerya.
Sementara untuk pupuk subsidi, Soerya berjanji akan menyikapinya
dengan Dinas Kelautan, Pertanian, Perikanan, Kehutanan (KP2K) Kepri dan
Batam. Hal ini dilakukan, agar sektor pertanian diperkuat dalam
mendorong ekonomi masyarakat.
”Pemerintah daerah harus mendukung sektor pertanian dan bukan hanya
industri. Pertanian mendukung perekonomian kita,” tegas mantan ketua
DPRD Batam ini.
Pada serasehan kali ini, seribuan petani se-Kepri ikut serta dalam
kesempatan itu. Menurut Ketua gabungan kelompok tani (Gapoktan) Sambau,
Arif, selain dari Kepri, hadir juga dari Medan. Saat ini di Batam,
khususnya Nongsa, diakui petani di Nongsa cukup membantu pemenuhan
kebutuhan sayur mayur di Batam.
”Dalam sebulan, ada 300 ton sayuran dari berbagai jenis, diperjualbelikan di berbagai pasar Batam,” bebernya. (mbb)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar