Tiga balita tak beranus atau dikenal dengan penyakit
hirschpsrong, sukses menjalani operasi di RSOB, Selasa (30/10) siang.
Ketiga pasien dari warga tidak mampu ini dioperasi setelah ada kerja
sama antara Budha Tzu Chi dengan pihak RSOB dan RSM Jakarta.
Pelaksanaan operasi berlangsung sekitar 3 jam untuk satu pasien.
Operasi pertama dilakukan dua pasien secara bersamaan oleh dua dokter
dari RSM Jakarta Ahmad Yani, dokter bedah anak dan dr Hening, spesialis
bedah anak yang juga dari RSM Jakarta. Kedua dokter dibantu oleh dokter
bedah Aditomo dari RSOB sub bedah saluran pencernaan.
Menurut dr Aditomo yang ditemui usai operasi, berdasarkan hasil
diagnosa, diambil kesimpulan bahwa tiga anak yang dioperasi ini
mengalami gangguan saluran pecernaan atau dalam bahasa kedokteran
disebut hirschpsrong.
“Gangguan saluran pencernaan ini karena rusaknya saraf pada usus
paling bawah hingga tidak ada gerakan pendorong kotoran yang
mengakibatkan kotoran menumpuk di perut,’’ jelasnya.
Setelah operasi, sambungnya perlu pemulihan sekitar sepekan. Selama
ini, kata Adiutomo, banyak pasien yang memiliki keluhan yang sama, namun
karena Batam belum memiliki dokter spesialisnya hingga pasien tanpa
anus selama ini terpaksa dirujuk ke rumah sakit di Jakarta dan Medan.
“Untuk saat ini kita sudah memiliki peralatannya dan dokternya kita datangkan dari RSM,’’ ucapnya.
Saat ditanya tentang biaya, menurut Adiutomo yang didampingi humas
RSOB Faisal, untuk biaya operasi saja diperkirakan menelan biaya sekitar
Rp30 juta. “Itu hanya biaya operasinya satu pasien,’’ sambung Aditomo.
Namun untuk segala biaya yang timbul dalam pengobatan ketiga pasien ini ditanggung oleh yayasan sosial Budha Tzu Chi.
Ketiga pasien ini masing-masing Muhamad Arif (14 bulan) anak dari ibu
Sara, serta Muhamad Rizki (32 bulan) anak dari pasangan Rudi Hartono
dan Trimurti dan Togu Aries Siburian 16 bulan anak dari pasangan
Juniwardi dan Lesminana.
Sementara itu, pihak relawan Budha Tzu Chi menyebutkan, bantuan untuk
operasi tiga balita tanpa anus ini dilakukan setelah pihaknya melakukan
survei terleih dahulu tentang kelayakan mereka untuk mendapatkan
bantuan.
“Ternyata mereka memang tidak mampu untuk membiayai dana operasi,’’
kata Siti, didamping Dewi dan Neli yang ketiganya merupakan relawan
Budha Tzu Chi. (jek)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar