BATAM – Prospek kilang minyak atau oil refinary di
Batam sangat baik karena lokasinya strategis. Batam dapat menjadi
sentral untuk mendistribusikan hasil gas dan minyak bumi ke pasar Asia
Tenggara. Prospek ini, pernah dilirik salah satu investor dari negara di
Timur Tengah sekitar tahun 1970.
Hal itu dikatakan mantan Ketua Otorita Batam (OB) periode 1976-1978 JB
Sumarlin disela-sela saat peluncuran buku, berjudul “Mengungkap Fakta
Pembangunan Batam”, di Poltek Batam, Kamis (12/4). Dimana buku tersebut
mengungkapkan kisah JB Sumarlin dan Ibnu Sutowo.
Refinary atau kilang untuk BBM sebenarnya sudah akan dibuat. Ini menjadi
bagian yang disampaikan JB Sumarlin saat buku tentang kepemimpinanya di
OB diluncurkan badan yang sudah berubah nama menjadi BP Batam ini.
“Mau dibuat antara Iran atau Irak, saya lupa. Menterinya datang menemui
saya pada tahun 1970-an. Tapi, kendalanya peraturan kita tentang
memberikan fasilitas refinary kurang menarik. Jadi, Batam mesti
memilikinya,” ungkapnya. Menurut dia, jika pemerintah memiliki oil
refinary di kawasan Batam, hasil gas dan minyak bisa diproses. Sehingga
tidak perlu mengimpor minyak. Langkah ini diakui sudah dilakukan
Singapura. “Regulasi untuk Batam masih perlu diperbaiki. Singapura tidak
punya minyak tapi impor yang mereka proses dan dijual,” imbuh Sumarlin.
(mbb
Tidak ada komentar:
Posting Komentar