Investor yang datang ke Batam menurun jika
dibandingkan periode yang sama pada 2011. Pada awal tahun atau tepatnya
Januari 2012, empat penanam modal, menyodorkan aplikasi untuk
berinvestasi. Mereka berinvestasi dengan nilai, masing-masing 1 juta
dolar Amerika.
Menurut Direktur Pelayanan terpadu Satu Pintu (PTSP) BP Batam, Dwi
Djoko Wiwoho, Senin (20/2) di Batam Centre, jumlah aplikasi ini
mengalami penurunan jika dibandingkan jumlah aplikasi yang diterima BP
Batam, pada bulan Januari tahun lalu.
“Januari tahun lalu, sembilan PMA mengajukan aplikasi dengan nilai investasi US$ 14 Juta,” katanya.
Djoko menyampaikan, data pendaftaran penanaman modal asing (PMA),
diantaranya PT Aquantic yang bergerak dibidang industri pembuatan dan
perbaikan kapal. Mereka memiliki nilai investasi, 1 juta dolar USA.
“Perusahaan ini berasal dari Singapura dengan rencana tenaga kerja asal Indonesia, 150 orang,” katanya.
Perusahaan lain, PT Maxindo Resources. Perusahaan itu bergerak
dibidang perdagangan besar, distributor dan impor, dengan investasi 1
juta dolar USA. Mereka akan mempekerjakan 20 orang tenaga kerja
Indonesia. Dimana investor perusahaan ini berasal dari India, Australia
dan Indonesia.
Demikian dengan PT Indonesia Diving Service yang bergerak di jasa
pertambangan minyak bumi dan gas alam. Perusahaan ini akan
menginvestasikan modal 1 juta dolar USA, dengan investor asal Italia dan
Indonesia.
“Sementara PT Leven Indonesia, untuk industri pembuatan dan perbaikan
kapal, menginvestasikan 1 dolar AS. Investornya Malaysia,” bebernya.
Penurunan investasi ini, Djoko beralasan, akibat resesi ekonomi
Eropa. Akibat resesi, investor kata dia, enggan untuk berinvestasi.
Namun, dia berharap investor dapat tetap meningkat.(mbb)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar