Info Barelang

KUMPULAN BERITA BP BATAM YANG DIHIMPUN OLEH BIRO HUMAS, PROMOSI, DAN PROTOKOL

Senin, 05 April 2010

Serap 1.500 Karyawan Baru





Written by Chahaya ,
Monday, 05 April 2010 08:18 (sumber Batam Pos,versi asli)

Di PT Ninda Pratama Vriesindodi Kabil

PT Ninda Pratama membutuhkan sebanyak 1.500 karyawan baru yang akan ditempatkan di yard ke tiga, PT Ninda Pratama Vriesindo di Kabil yang melakukan Grand Opening, Minggu (4/4).

”Saat ini kita mempunyai 600 karyawan, namun dengan adanya perusahaan ketiga yang hadir di Kabil ini, kita berencana mempunyai 1.500 karyawan yang Insya Allah akan terealisasi pada Mei hingga Juni mendatang,” ujar Presiden Direktur PT Ninda Pratama Vriesindo, Aria Otman kepada seluruh tamu undangan yang hadir, kemarin.

Dia mengatakan, saat ini PT Ninda Pratama telah mempunyai tiga perusahaan yang bergerak di bidang oil offshore suply base, steel fabrication dan storage yard fan ship repair di Batam yang terletak di tiga lokasi yang berbeda yakni Tanjunguncang, Sekupang, dan yang terbaru di Kabil.

”Kita berpartisipasi mulai 2001 di Tanjunguncang dengan luas lahan 4 hektare, lalu berkembang di Sekupang dengan luas lahan 9 hektare. Dan kini di Kabil dengan luas lahan sekitar 18 hektare ditambah fasilitas dermaga sepanjang 486 meter,” ujar Otman.

Hadirnya perusahaan ini, tentu mempunyai target investasi sebesar Rp180 miliar. ”Kita turut berpartisipasi membantu perekonomian Batam dan Kepri dengan hadirnya perusahaan ini,” ujarnya.

Sementara itu, Asisten Ekonomi Pembangunan Kota Batam, Syamsul Bahrum mengatakan hadirnya perusahaan offshore ini menjadi salah satu tolok ukur membaiknya keadaan ekonomi di Batam dengan menggunakan lahan tidur yang ada.

Syamsul mengatakan dari 1.118 jenis perusahaan industri yang tersebar di Kepri dan Batam, industri shipyard dan offshore menjadi salah satu industri penunjang yang mempekerjakan lebih dari 300 ribu pekerja Batam setiap tahunnya.

”Ini menandakan industri di Batam sudah mulai sehat,” ujarnya.

Dalam acara ini turut diadakan penyerahan penghargaan kepada empat karyawan berprestasi, juga pemberian sumbangan kepada warga Kabil dan pembangunan tiga masjid di Nongsa serta pemberian beasiswa terhadap dua siswa berprestasi asal Nongsa yakni Misrianti dan Robby Sugara.

Turut hadir dalam acara ini, anggota DPD RI Aida Ismeth, Zulbahri, Eddy Wijaya, Syamsul Bahrum, Ketua MUI Kepri H Ashari Abbas, Ketua DPRD Kepri Nur Syafriadi dan para petinggi perusahaan asing dan para tamu undangan lainnya. ***

April, Intensitas Hujan Normal





Written by Redaksi ,
Monday, 05 April 2010 08:10 (sumber Batam Pos,versi asli)

BATAM CENTRE (BP) - Badan Meteorolog, Klimatologii dan Geofisika (BMKG) Batam menyatakan intensitas curah hujan sepanjang April 2010 akan kembali normal, setelah selama lebih dari dua bulan sejak Januari hingga Maret, Batam mengalami musim kemarau.

”Kemarin lebih dari dua bulan Batam tidak pernah diguyur hujan, namun April, Batam akan kembali diguyur hujan sepanjang hari. Ini fenomena biasa sepanjang tahun. Curah hujan telah normal,” ujar Kepala Seksi Data BMG Hang Nadim Batam Sunarto kepada Batam Pos di Nongsa, Minggu (4/4).

Dia mengatakan, meski Batam akan sering diguyur hujan sepanjang hari, namun bukan berarti curah hujan berada diatas normal. ”Intensitas curah hujan Batam berada di titik 160 mm per jam. Bila dibandingkan dengan curah per tahun masih berada di 2.200 hingga 2.400 mm. Jadi masih batas normal,” ujar Sunarto.
Sementara kelembapan cuaca April minimal 68-98 persen. ”Dari pantauan satelit, meski hujan mendominasi, tapi cuaca Batam juga dalam beberapa hari bisa berawan dan cerah,” ujarnya.

Mengenai dampak cuaca ke transportasi, Sunarto mengatakan tidak ada masalah. Musim hujan, justru ketinggian gelombang turun tidak sampai dua meter, demikian juga dengan transportasi udara. (cha)

Belum Setahun, Metal Detector Punggur Rusak





Written by Redaksi ,
Monday, 05 April 2010 08:08 (sumber Batam Pos,versi asli)

BATAM (BP) - Alat metal detector yang berfungsi sebagai sensor barang penumpang di Pelabuhan Telagapunggur sudah lebih dari sebulan rusak. Akibatnya barang-barang penumpang bisa lewat begitu saja.

Penumpang dengan leluasa melewati pintu masuk yang disampingnya diletakkan alat metal detector Rapiscan 528. Di atas eskalator barang, ditempel tulisan ‘rusak’ sementara tombol urgent red-nya ditutup dengan isolasi bening. ”Mesinnya jalan, tapi tak bisa sensor barang yang masuk ke dalam. Rusak. Padahal mesinnya masih baru,” ujar seorang Satpam, yang bertugas di pelabuhan Telagapunggur yang namanya tak mau disebutkan kepada Batam Pos di Minggu (4/4).

Koordinator Pemeriksa Lapangan Bea Cukai Batam, Jumino mengatakan alat tersebut sudah hampir dua bulan rusak dan belum diperbaiki. ”Kita sudah laporkan ke kantor mengenai kerusakan ini. Dan kantor (BC, red) menjawab alat tersebut akan segera diganti karena kerusakannya sudah parah. Barang itu, masih dalam waktu garansi,” ujarnya.

Dia mengatakan, kerusakan alat detector seharga seratusan juta tersebut bukan terletak pada mesin motorik troly besinya, melainkan pada x-ray sensor yang tidak terhubung ke monitor komputer. (cha)

Banjir Kembali Melanda Batam





Written by Redaksi ,
Sunday, 04 April 2010 09:07 (sumber Batam Pos,versi asli)

SEIPANAS (BP) – Hujan yang turun sekitar pukul 11.45 WIB selama kurang lebih satu jam pada Sabtu (3/4) kemarin, membuat daerah langganan banjir di Batam kembali terendam. Salah satu daerah yang terkena banjir adalah sekitaran simpang patung Kuda Seipanas.

Di daerah ini ketinggian air mencapai betis orang dewasa. Keadaan tersebut membuat beberapa motor dan mobil yang sedang melintas terjebak dan mogok. ”Ini belum seberapa, biasanya ketinggian air bisa nyampe lutut,” ujar Sahrial, warga Seipanas.

Menurutnya, kondisi tersebut selalu terjadi bila hujan turun dengan intensitas tinggi seperti kemarin.
Hal yang sama juga terlihat di daerah langganan banjir lain. Seperti depan Maha Vihara Duta Maitreya Batam Centre, depan Arsikon Batam Centre, Lorong Pelita dan sekitar SMP 28 Batam, di Taman Raya. Menurut data dari badan meteorogi dan geofisika (BMKG) yang dikeluarkan Sabtu, kemarin. Pada hari ini Batam juga akan diguyur hujan. Suhu udara berkisar antara 24-32 derajat selsius. (cr1)

Perlu 200 Orang Tenaga Kerja





Written by Redaksi ,
Sunday, 04 April 2010 09:04 (sumber Batam Pos,versi asli)

SAGULUNG (BP) – Dry Dock PT Citra Shipyard kembali memperluas fasilitasnya dengan membangun dua dry dock baru dalam satu kawasan di Kampung Becek, Sagulung. Pembangunan dua perusahaan ini, nantinya akan merekrut hingga 200 tenaga kerja.

”Usai dua dry dock ini dibangun pada Desember mendatang, kita akan membutuhkan 150-200 tenaga kerja yang berpengalaman,” kata General Manager PT Citra Shipyard, Edi Abi kepada Batam Pos usai acara peletakan batu pertama pembangunan dry dock dan launching PT Citra Beton di Sagulung, Sabtu (3/4).

Edi mengatakan, dry dock pertama yang akan dibangun tersebut luasnya 35 meter dengan panjang 180 meter dengan kedalaman 9 meter. Sementara dry dock kedua dibangun di atas lahan dengan lebar 45 meter, panjang 250 meter dengan kedalaman 12 meter.

”Total lahan yang kita miliki seluas 24 hektare. Pembangunan akan kita lakukan secara bertahap,” ujar Abi.

PT Citra Shipyard sendiri berdiri pada Oktober 2006 lalu. Saat ini telah mempekerjakan 600 karyawan termasuk subcon yang bekerja di bagian ship building dan repair, juga dalam pembuatan tongkang, dan tugboat.

Hingga empat tahun berkembangnya PT Citra Shipyard, sudah mengerjakan lebih dari 40 jenis tongkang dan tugboat dengan customer dari Indonesia dan luar negeri seperti Korea, Singapura, Malaysia dan Prancis.

Kini, lokasi galangan kapal besar ini telah berisi banyak crane, dok kering, gudang bebas-debu, fasilitas pengecatan dan tempat yang sangat luas untuk fabrikasi kapal-kapal tersebut.

Lebih lanjut Abi mengatakan, bertambahnya dua fasilitas jenis dry dock di bawah PT Citra Shipyard ini, tidak lepas dari campur tangan dan dukungan pemerintah dan masyarakat. Sehingga mereka bisa berkembang dan menjadi salah satu perusahaan yang menyumbangkan Kota Batam sebagai kota industri ternama.

”Kita murni mempekerjakan 100 persen warga negara Indonesia dari berbagai daerah. Kita tidak pakai orang luar. Ini murni kebijakan yang kita pakai, karena kita cinta Indonesia,” ujar Abi.

Acara pelatakan batu pertama dry dock PT Citra Shipyard ini dilakukan Direktur Utama Ali Ulai, disaksikan Abi, I Wayan Subawa dari perwakilan Otorita Batam dan Sulung dari Bank Permata. ”Bank Mandiri juga turut membantu dalam kemajuan perusahaan ini,” ujar Abi. (cha)

Penumpang Pelabuhan dan Bandara Membludak





Written by Redaksi ,
Saturday, 03 April 2010 09:04 (sumber Batam Pos,versi asli)

Liburan Panjang Tiga Hari

HANG NADIM (BP) – Libur panjang tiga hari mulai Jumat (2/4) hingga Minggu membuat bandara Hang Nadim dan pelabuhan feri dijejali penumpang.
Di bandara, suasana di pintu keberangkatan begitu padat oleh para penumpang yang kebanyakan penumpang keluarga. Kebanyakan mereka hendak berlibur ke kota Medan, Pekanbaru, Jakarta, dan Pontianak.

Ary, staf distrik area Batavia Air Batam mengatakan, tingkat pemesanan tiket selama dan menjelang liburan paskah kemarin mencapai 95 persen. Bahkan untuk keberangkatan kemarin ke kota-kota besar seperti Jakarta, Medan, Pekanbaru, pihaknya mengaku penjualannya mencapai 100 persen. ”Untuk kota besar full bahkan kita tolak. Ya mungkin karena hari liburnya cukup panjang. Paling banyak pemesanan tiket terjadi tanggal 30-31 Maret dan hari ini,” ujar Ary, kemarin.

Sementara Alvin, distrik manajer Lion Air Batam juga mengaku, selama liburan kemarin tingkat penjualan tiket mengalami peningkatan dibanding hari-hari biasa. ”Tujuan paling padat ke Medan, Surabaya,” katanya.

Seperti di bandara, aktivitas penumpang membludak terlihat di pelabuhan domestik, pancung dan internasional di Sekupang.

Tampak ratusan warga yang datang dan pergi dari salah satu pelabuhan terbesar di Batam tersebut. Rata-rata mereka merupakan penumpang feri dengan tujuan yang relatif dekat. Seperti Tanjungbalai Karimun, Tanjungbatu, Selatpanjang, Bengkalis dan Buton. (cr3/cr1)

PL Disetujui Ismeth Abdullah





Written by Redaksi ,
Friday, 02 April 2010 07:44 (sumber Batam Pos,versi asli)

Keterangan Saksi Sidang Damkar
Sidang dugaan korupsi pengadaan dua unit mobil pemadam kebakaran (damkar) di lingkungan Otorita Batam tahun anggaran 2005 dengan terdakwa Nur Setiadjid, kembali digelar di Pengadilan Negeri (PN) Batam, Kamis (1/4). Agenda sidang mendengarkan keterangan saksi.
Dua orang saksi yang dihadirkan mengakui penunjukan langsung (PL) tanpa proses lelang ini disetujui Ketua Otorita Batam (OB) yang saat itu dijabat Ismeth Abdullah.

NILAI IMPOR KEPRI NAIK 5,07 PERSEN

Tanjungpinang, 1/4 (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) mencatat nilai impor Kepri mengalami kenaikan sebesar 5,07 persen pada Januari 2010 dibandingkan dengan Desember 2009.

"Nilai impor Kepri Januari 2010 mencapai 815,54 juta dolar AS atau naik 5,07 persen dibanding impor Desember 2009 yang hanya mencapai 776,20 juta dolar AS," kata Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS Kepri, Mangaputua Gultom di Tanjungpinang, Kamis.

Mangaputua mengatakan nilai impor migas Kepri pada bulan Januari 2010 mencapai 79,72 juta dolar AS atau naik 6,31 persen dibanding Desember 2009 yang hanya mencapai 74,10 juta dolar AS. Sedangkan nilai impor nonmigas pada bulan Januari 2010 mencapai 735,82 juta atau naik 4,94 persen dibanding Desember 2009 yang mencapai 701,21 juta dolar AS.

Nilai impor Kepri selama Januari 2010 mencapai 815,54 juta dolar AS yang terdiri dari impor migas sebesar 79,72 juta dolar AS atau sebesar 9,78 persen dan impor non migas sebesar 735,82 juta dolar AS yang menyumbang sebesar 90,22 persen.

"Selama Januari 2010 impor nonmigas terbesar adalah mesin atau peralatan listrik dengan nilai 256,86 juta dolar AS atau 34,91 persen dari total impor nonmigas," ujarnya.

Menurut dia, barang impor terbesar ke Kepri berasal dari Singapura dengan nilai 481,94 juta dolar AS, dengan konstribusi 59,09 persen dari total impor Kepri Januari 2010. Impor dari Singapura pada bulan Januari 2010 mengalami kenaikan sebesar 15,93 persen dibanding nilai impor Desember 2009 yang mencapai 415,73 juta dolar AS.

"Pelabuhan bongkar barang impor terbesar adalah pelabuhan Batu Ampar dengan nilai impor sebesar 405,77 juta dolar AS atau 49,75 persen dari total impor Propinsi Kepri Januari 2010. Kemudian disusul pelabuhan Sekupang dengan nilai 163,60 juta juta dolar AS (20,06 persen) dan pelabuhan Kabil/Panau dengan nilai 102,07 juta dolar AS (12,52 persen)," ujarnya.

Menurut dia, jika dibandingkan dengan nilai impor pada bulan Januari 2009, nilai impor Kepri pada bulan Januari 2010 juga mengalami kenaikan, yaitu sebesar 41,87 persen."Kenaikan impor disebabkan naiknya impor komoditi migas sebesar 54,78 juta dolar AS atau sebesar 219,62 persen dan impor komoditi nonmigas sebesar 185,90 juta dolar AS atau sebesar 33,81 persen," katanya.

(T.KR-NP/C/S006/S006) 01-04-2010 19:30:53 NNNN

Kamis, 01 April 2010

Listrik Batam Siap-siap Naik





Written by Redaksi ,
Thursday, 01 April 2010 08:31 (sumber Batam Pos,versi asli)

Buntut Kenaikan Gas Industri 15 Persen

BATAM CENTER (BP) - Kenaikan harga gas untuk industri sebesar 15 persen yang mulai berlaku hari ini, 1 April 2010, bakal berimbas pada kenaikan tarif listrik Batam. Pasalnya lebih dari 80 persen pembangkit yang menyuplai listrik ke PT Pelayanan Listrik Nasional (PLN) Batam, menggunakan bahan bakar gas.

Anggota Komisi III DPRD Kota Batam, M Musofa mengatakan PLN Batam sudah menginformasikan ke Komisi III rencana kenaikan tarif setelah gas industri naik 15 persen. “PLN memang belum mengajukan surat secara resmi soal rencana kenaikan tarif itu,” ujarnya. Tapi secara informal, ia kemarin siang sudah ditelepon bagian Humas PLN yang menginformasikan bahwa kenaikan gas 15 persen itu, nantinya berimplikasi pada kenaikan tarif listrik.

Menurut Musofa, implikasi kenaikan tarif listrik tersebut, karena bahan baku produksi listrik PLN sebagian besar gas. Meski demikian, Musofa mengaku pihaknya belum merespon pemberitahuan informal PLN terkait rencana kenaikan tarif itu.

Ditegaskan Musofa, kenaikan tarif listrik itu tidak boleh serta merta dilakukan. “Pertama harus diajukan dulu ke Wali Kota, tapi tetap saja tidak serta merta disetujui. Harus tetap minta persetujuan DPRD. Kalau kita belum merespon, maka susah naik tarif,” kata legislator Partai Hanura itu.

Terpisah, Anggota Komisi III DPRD Kota Batam, Irwansyah mengaku belum ada pemberitahuan dari PLN seputar kenaikan harga gas industri dan dampaknya terhadap tarif listrik. “PLN belum menyampaikan apa-apa dan PGN juga belum memberitahukan tentang kenaikan gas itu,” ujarnya.
PLN Koordinasi

Sekretaris PLN Batam, Lutfi Nazi yang ditanya mengenai hal ini mengungkapkan, pihaknya masih berkoordinasi dan berkonsultasi dengan semua pihak guna membahas perkembangan kenaikan harga gas industri 15 persen tersebut. “Kita belum sampai ke masalah tarif listrik, saat ini kita masih koordinasi dan konsultasi dengan stakeholder,” ujar Lutfi, kemarin.

Terus terang, kata Lutfi, pihaknya harus berhati-hati menyikapi kenaikan harga gas industri. Sejauh ini kita sudah berkoordinasi dengan Wako, DPRD dan secara paralel melaporkannya ke Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Lutfi mengaku akan segera menyampaikan informasi, jika koordinasi dan konsultasi itu sudah menghasilkan sesuatu keputusan. “Kita berharap koordinasi mengerucut, supaya PT PLN sebagai operator lebih tenang, dan pengusaha dan industri juga bisa menentukan langkah yang harus ditempuh mereka,” paparnya.

Kadin Minta Ditunda

Sementara itu, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Provinsi Kepri meminta agar kenaikan harga gas untuk industri sebesar 15 persen yang diberlakukan mulai hari ini, Kamis (1/4) ditunda.

“Sebaiknya kenaikan harga gas untuk industri sebesar 15 persen itu dipikirkan secara matang. Bahkan, kita meminta agar kenaikan harga gas industri ditunda dulu,” kata Ketua Umum Kadin Provinsi Kepri, Johannes Kennedy Aritonang kepada Batam Pos via ponselnya, kemarin (31/3).

Penundaan kenaikan harga gas, kata Bos Panbil itu, karena pengusaha baru saja mau menyusun rencana bisnis di awal tahun 2010. “Pengusaha baru saja mau bernafas, lantas dihadapkan pada kenaikan tarif gas industri. Tahan dulu, baru dilakukan penyesuaian kalau situasi sudah memungkinkan,” paparnya.

John juga mengaku penundaan itu juga karena pengusaha khawatir akan berdampak pada kenaikan tarif listrik. “Kita khawatir kenaikan harga gas ini ujung-ujungnya berdampak pada kenaikan tarif,” ungkapnya. (hda)

Pohon pun Berbuah Sampah





Written by Redaksi ,
Thursday, 01 April 2010 08:14 (sumber Sijori Mandiri,versi asli)


BATAM CENTRE (BP)
– Hingga Rabu (31/3) kemarin, sampah yang menumpuk di Perumahan PLN Batam Centre, Taman Raya dan Bengkong, belum diangkut juga. Tumpukannya sudah sangat banyak dan bau menyengat.

”Lihat, pohon kami berbuah sampah. Mau ditaruh mana lagi sampah kami,” ujar Yulaikah, warga Perumahan PLN Batam Centre tersebut, Rabu (31/3) siang.

Karena tempat sampah mereka tidak muat lagi menampung sampah, warga terpaksa mengaitkan plastik yang penuh sampah di pohon-pohon yang ada di sekitar rumah mereka.

Yulaikah mengaku sangat kecewa kepada petugas pengangkut sampah. Pasalnya, sampah di perumahan tersebut volumenya sangat banyak karena berminggu-minggu tak diangkut. Hingga tak ada tempat lagi bagi sampah mereka.

Terlihat, ada beberapa anak yang mengenakan masker karena mengaku tak tahan lagi dengan bau sampah. ”Saya takut nanti sakit. Baunya busuk,” ujar Rendi, 10, warga setempat.

Pantauan Batam Pos, banyak kantung sampah yang terdapat di jalan samping Perumahan PLN arah Batam Centre. Padahal, di sepanjang jalan tersebut tidak terdapat tempat pembuangan sementara (TPS).

Beberapa warga perumahan tersebut mengaku tidak mengetahui siapa yang membuang sampah di dekat perumahan mereka. ”Yang jelas bukan kami, mungkin orang yang lewat,” ujar Yulaikah.
Sampah beberapa perumahan di Batam Centre juga terlihat banyak belum terangkut. Seperti terlihat di Valencia, Mitra Raya dan beberapa perumahan lain.

Bahkan di Perumahan Taman Raya, sampah yang diangkut petugas kemarin hanya ada di pinggir jalan raya, sementara di jalan komplek perumahan belum diangkut sama sekali. Hal tersebut juga terjadi di kawasan Bengkong.

Penyakit Mengancam

Sampah yang dibiarkan membusuk di areal pemukiman sangat berbahaya bagi kesehatan. Potensi warga terserang penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA), gangguan pencernaan, demam berdarah dan beragam penyakit lainnya cukup besar.

”Bisa juga menimbulkan batuk, flu, dan sakit kepala. Bau busuk bisa meracuni syaraf-syaraf pada otak sehingga kepala terasa berat,” ujar Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Batam Fardiani di Batuaji, Rabu (31/3).

Fardiani menambahkan, sampah yang membusuk menjadi sarang sarang bakteri, kuman, lalat dan beragam jenis binatang yang bisa menjadi perantara penyakit. Lalat misalnya, menjadi vektor penyebaran penyakit.

Dia menyebutkan empat jenis lalat yang biasa menghinggapi sampah yang berbau busuk. Di antaranya lalat rumah (musca domestica), lalat hijau (lucilla seritica), lalat biru (calliphora vornituria), dan lalat latirine (fannia canicularis).

”Jenis lalat rumah harus diwaspadai karena bermacam-macam mikroorganisme penyebab penyakit mudah menempel di kaki lalat dan rambut-rambut halus di sekujur tubuhnya,” ujar Fardiani.

Apalagi jika lalat tersebut terbang lalu hinggap di makanan, maka mikroorganisme akan menempel di makanan tersebut. Bahayanya lagi, saat makanan tersebut dimakan, mikroorganisme tadi akan mudah berkembang di dalam perut sehingga dapat menimbulkan penyakit pencernaan antara lain kolera, diare, disentri dan tifus.

”Kolera jarang di Batam, tapi memang faktornya lalat,” katanya.

Dari empat penyakit tersebut, lanjut Fardiani, yang paling berbahaya diare, apabila jika tidak ditangani segera, terutama pada anak-anak. Bisa menyebakan kematian. Apalagi jika sudah masuk dalam tahap diare kronis.

”Gejalanya perut mual, muntah dan ketika buang air besar encer. Kalau terus berlangsung berkali-kali dalam sehari itu masuk kategori diare akut. Kalau sampai dirawat 7 hari namun tak sembuh juga, diare ini termasuk kronis dan bisa menyebabkan kematian,” ujarnya.

Selain itu, lalat rumah dapat menularkan dan membawa mikroorganisme penyakit, antara lain polio dan gatal-gatal pada kulit. Namun yang paling berbahaya, ketika musim hujan tiba, sampah plastik bisa menampung air. Ini menjadi media nyamuk Aedes Aegypti berkembang biak.

”Kalau ini terjadi, penyakit demam berdarah dan chikungunya bisa mewabah,” katanya.

Bahkan, dalam kondisi seperti itu, tidak menutup kemungkinan nyamuk Anopheles yang merupakan penyebab penyakit malaria juga bisa berkembang biak pada air tersebut.

”Genangan air bersih dan tak menyentuh tanah, merupakan media berkembang biaknya nyamuk tersebut,” ujar Fardiani

Menjaga kebersihan merupakan salah satu cara untuk menanggulangi segala penyakit yang ditimbulkan oleh sampah tersebut. Jangan membuang sampah organik maupun non-organik sembarangan. Ia berharap sampah secepatnya diangkut agar warga tak terserang penyakit.

Wako Janji Batam Bebas Sampah

Wali Kota Ahmad Dahlan meminta maaf kepada warga Batam terkait carut marutnya pengelolaan sampah di Batam. Wako juga berjanji dalam lima hari ke depan, Batam bebas sampah.

Menurut Ahmad Dahlan, pihaknya ingin segera menanggapi keluhan warga karena sampah yang tidak diangkut hampir satu bulan. Dahlan pun tak mau hal ini berlarut-larut apalagi menyebabkan bau busuk yang menyeruak, banyak lalat hijau dan terjangkitnya berbagai penyakit.

Pemko Batam pun sudah memanggil PT Surya Sejahtera Envirotech (PT SSET) selaku perusahaan pengelola sampah, Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Batam, serta mitra SSET selaku pengangkut sampah di perumahan. ”Kita sudah turunkan armada truk pengangkut sampah mulai Rabu (30/3) malam dan sampai saat ini masih mengangkut sampah di sejumlah titik,” kata Ahmad Dahlan didampingi Kadis DKP Kota Batam Azwan.

Dahlan berjanji armada yang sudah diterjunkan dapat membersihkan sampah paling lama lima hari ke depan. ”Kita sudah komunikasikan, masalah ini tidak akan terulang lagi,” janji Wako.

Menurut Dahlan, sebetulnya masalah ini berawal dari miskomunikasi antara intern PT SSET dengan mitranya. Namun Dahlan memaklumi apabila masyarakat tidak mau peduli karena mereka memang rutin bayar retribusi. ”Swastanisasi sampah ini baru pertama dilaksanakan bahkan di Indonesia hanya Batam saja. Wajar kalau kita masih ada kekurangan,” kilahnya.

Apakah ketidakberesan penanggulangan sampah ini dikarenakan proses tender swastanisasi sampah yang diduga bermuatan KKN? Wako membantahnya. ”Tender sudah sesuai proses yang benar. Saat itu ada 11 perusahaan, dan dimenangkan PT SSET,” jelasnya.

Wako juga berjanji akan meninjau ulang KSO antara Pemko Batam dengan PT SSET. ”Harus diadakan evaluasi sebagai bahan untuk perbaikan,” akunya.

Lalu, apakah Pemko Batam akan menghentikan kerjasama dengan PT SSET dan mencari penggantinya? Wako juga membantahnya. ”Tidak seperti itu. Hanya evaluasi, kerja sama tetap,” terangnya.
Kabid Peningkatan Pelayanan DKP Marzuki mengatakan, soal perumahan pejabat di kawasan Sekupang yang sampahnya selalu terangkut bukan karena ada diskriminasi pelayanan. Namun karena di kawasan Sekupang, tak ada aksi mogok pengangkutan. Yang terjadi pemogokan di kawasan Bengkong, Seibeduk, Lubukbaja, Batam Kota dan Batuaji.

”Jadi bukan karena kami diskriminasi. Kebetulan Sekupang tak mogok,” katanya. (med/vie/cr2/jaq/cr1)