Info Barelang

KUMPULAN BERITA BP BATAM YANG DIHIMPUN OLEH BIRO HUMAS, PROMOSI, DAN PROTOKOL

Kamis, 30 Desember 2010

BP Batam Panen Jagung, Hasilkan 24 Ton Setiap Tahun

BATAM CENTRE- BP Batam melakukan panen jagung di kebun Pembibitan Balai Agribisnis di Sei Temiang, Kamis (23/12). Panen jagung manis ini dilakukan secara simbolis oleh Anggota 3/Deputi Bidang Pelayanan Umum Asyari Abbas dan Direktur Direktorat Pemukiman, Lingkungan dan Balai Agribisnis BP Batam Tato Wahyu.

Selasa, 28 Desember 2010

Tol Batam Sistem Konsesi

( sumber Batam Pos,versi asli)

Tuesday, 28 December 2010 | Metropolis. Silakan untuk terus mengikuti berita kami melalui RSS 2.0 feed. Anda juga bisa ikut berpartisipasi dengan memberikan komentar pada berita ini.

Direktur Perencanaan Teknik Badan Pengusahaan (BP) Batam, Istono mengatakan kerjasama pemerintah-swasta dalam proyek jalan tol Batuampar-Mukakuning-Bandara Hang Nadim bakal menggunakan sistem konsesi maksimal 50 tahun.

Senin, 27 Desember 2010

Warga Baloi Kolam Dapat Aliran Listrik PLN

Senin, 27 December 2010 00:00
( sumber Haluan Kepri,versi asli)
BALOI- Setelah 10 bulan warga Baloi Kolam memperjuangkan listrik agar bisa masuk ke wilayahnya, akhirnya terkabulkan. PLN bersedia memberikan penerangan dengan menggunakan listrik curah. Realisasi listrik itu pada Januari 2011 mendatang dan akan dikelola Koperasi Perjuangan Rakyat.

Jalan Tol Batam Rp2 T

( sumber Batam Pos,versi asli)
Monday, 27 December 2010 | Metropolis. Silakan untuk terus mengikuti berita kami melalui RSS 2.0 feed. Anda juga bisa ikut berpartisipasi dengan memberikan komentar pada berita ini.

Hubungkan Batuampar-Mukakuning-Hang Nadim

Meski mulai 2011 Badan Pengusahaan (BP) Batam tak lagi membangun jalan, namun proyek jalur bebas hambatan alias jalan tol Batuampar-Mukakuning-Bandara Hang Nadim yang digagas Otorita Batam (OB) beberapa tahun lalu, tetap akan berlanjut. Jalan yang telah melalui pra studi kelayakan oleh BP Batam bersama PT Geo Issec selaku konsultan 2007 lalu ini, akan menelan biaya 220 juta dolar AS atau hampir Rp2 triliun.

BP Batam Panen Jagung, Hasilkan 24 Ton Setiap Tahun

Jumat, 24 December 2010 00:00
( sumber Batam Pos,versi asli)
BATAM CENTRE- BP Batam melakukan panen jagung di kebun Pembibitan Balai Agribisnis di Sei Temiang, Kamis (23/12). Panen jagung manis ini dilakukan secara simbolis oleh Anggota 3/Deputi Bidang Pelayanan Umum Asyari Abbas dan Direktur Direktorat Pemukiman, Lingkungan dan Balai Agribisnis BP Batam Tato Wahyu.

Selasa, 21 Desember 2010

INVESTASI BATAM DIPERKIRAKAN TUMBUH 10 PERSEN

Batam, 19/12 (ANTARA) - Investasi di Kota Batam diperkirakan tumbuh 10 persen pada semester terakhir 2010, yang ditandai dengan makin tingginya tingkat isian pabrik di beberapa kawasan industri.

"Angka pastinya belum didapat, tapi saya pikir sampai 10 persen," kata Kepala Dinas Perdagangan, Perindustrian, Energi dan Sumber Daya Mineral Kota Batam Ahmad Hijazi di Batam, Minggu.

Ia mengatakan, banyak pengusaha melapor kepada pemerintah mengenai permintaan isian kawasan industri, terutama di Tunas, Citra Buana dan Kabil.

2011, BP Batam Tak Bangun Jalan Lagi

Tuesday, 21 December 2010 | Metropolis.
( sumber Batam Pos,versi asli)
BATAM CENTRE (BP) – Badan Pengusahaan (BP) Batam sudah tak berwenang lagi mengurus infrastruktur jalan raya di Kota Batam. Hal tersebut berlaku mulai tahun 2011 berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 38 Tahun 2007 tentang pembagian urusan pemerintahan antara pemerintah pusat, pemerintah daerah Provinsi, dan pemerintah Kota/Kabupaten.
”Sebenarnya PP Nomor 38 Tahun 2007 tersebut sudah ada sejak 31 Desember 2009. Namun implementasinya akan diberlakukan pada 2011. Selanjutnya kewenangan masalah pembangunan jalan raya, perawatan dan pemeliharaannya, akan diambil alih seluruhnya oleh pemerintah pusat yang pelaksanaannya dilakukan Kementerian Pekerjaan Umum (PU),” ujar Direktur Perencanaan Pembangunan BP Kawasan Batam, Istono.

2011, BP Batam Stop Bangun Jalan

BATAM-Mulai tahun 2011, Badan Pengusahaan (BP) Batam tidak lagi membangun dan melakukan perawatan (maintenance) jalan yang ada di Pulau Batam. Sesuai dengan Undang-Undang tentang Jalan dan Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota, tugas pembangunan dan perawatan jalan sepenuhnya menjadi tugas dan tanggung jawab pemerintah daerah. Demikian disampaikan Direktur Teknik BP Batam Istono kepada wartawan di Kantor BP Batam, Jumat (17/12). Ia menjelaskan, surat resmi mengenai kewenangan pembangunan dan perawatan jalan sesuai PP itu sampai ke BP Batam pada Februari 2010 lalu.

Syahbandar Sekupang Buat Boarding Pass Khusus

SEKUPANG -- Mengantisipasi lonjakan penumpang menjelang Natal dan Tahun Baru, Pelabuhan Domestik Sekupang menerapkan boarding pass khusus bagi setiap penumpang. Boarding pass ini memiliki ciri khusus dengan warna yang dibuat berbeda setiap harinya, berbeda dengan boarding pass biasa yang hanya memiliki satu warna tetap. "Penggunaan boarding pass khusus ini dapat menekan terjadinya calo tiket yang dapat mengurangi kenyamanan penumpang," ungkap Kepala Syahbandar Pelabuhan Domestik Sekupang, Erwin Syafrizal, Jumat (17/12).

Hutan Tembesi Sayur Akan di SK-kan Menhut

Tribun Batam - Jumat, 17 Desember 2010 19:06 WIB
( sumber Tribun Batam,versi asli)

TRIBUNNEWSBATAM, BATAM - Permasalahan hutan lindung di Batam yang selama ini hanya dijanjikan akan segera tuntas dalam waktu dekat ini. Hal ini diungkap saat pertemuan antara anggota DPD Asal Kepri,
Djasarmen Purba dengan Dirjen Planologi Kementrian Kehutanan.

Menurut Djasarmen dirinya mendesak agar segera diselesaikan masalah hutan lindung di Batam dengan mengeluarkan Surat Keputusan (SK) Menteri Kehutanan. Anggota DPD-RI asal Kepri, Djasarmen Purba SH, mengatakan sudah ada pertemuan dengan Dirjen Planologi Kementrian Kehutanan, Ir Bambang Sugianto.

Jumat, 17 Desember 2010

Gawat.. Ruang Kerja Walikota Batam Terbakar

( sumber Tribun Batam,versi asli)
Tribun Batam - Kamis, 16 Desember 2010 14:01 WIB
Share | <a class="addthis_button_myspace at300b" href="http://www.addthis.com/bookmark.php?v=250&winname=addthis&pub=ioezhe&source=tbx-250&lng=en-US&s=myspace&url=http%3A%2F%2Fwww.tribunnewsbatam.com%2F2010%2F12%2F16%2Fgawat..-ruang-kerja-walikota-batam-terbakar&

14 Karyawan PT Daiho Di-PHK tanpa Pesangon

Thursday, 16 December 2010 | Metropolis.
( sumber Batam Pos,versi asli)
BATAM CENTRE (BP) – Komisi IV DPRD Kota Batam melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke PT Daiho Batuampar yang disinyalir mem-PHK 14 karyawan tanpa pesangon, Rabu (15/12).
Kedatangan anggota Komisi IV ini lantaran perusahaan tersebut tidak memenuhi undangan Rapat Dengar Pendapat (RDP) DPRD Kota Batam.
Saat diundang hearing beberapa waktu lalu, perusahaan molding casing alat elektronik ini menolak dengan alasan sibuk menangani kasus perselisihan karyawan dan perusahaan. Dalam surat yang ditandatangani General Manager, Nishitani ini menyebutkan, DPRD Kota Batam diharapkan tidak lagi memanggil manajemen perusahaan karena dianggap DPRD Kota Batam tidak dapat mengambil keputusan.

UMK Batam Rp1.180.000

( sumber Batam Pos,versi asli)
Thursday, 16 December 2010 | Metropolis.

Gubernur Provinsi Kepri, H M Sani telah menandatangani penetapan upah minimun kota (UMK) Batam tahun 2011 sebesar Rp1.180.000. Penetapan itu berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Kepulauan Riau Nomor 534 tahun 2010 tentang Penetapan Upah Minimum Kota (UMK) Batam tahun 2011 tanggal 9 Desember 2010 lalu. UMK ini efektif berlaku mulai 1 Januari 2011.

Kamis, 16 Desember 2010

Gubernur Tetapkan UMK Batam 2011

Kamis, 16 December 2010 00:00
(sumber Haluan Kepri,versi asli)
Januari, Pengusaha Bayar UMK Rp1.180.000

SEKUPANG - Upah minimum kota (UMK) Batam 2011 ditetapkan sebesar Rp1.180.000. Penetapan ini berdasarkan surat ketetapan (SK) Gubernur Kepri Nomor 534 tahun 2010 tentang penetapan UMK Batam tahun 2011. Dengan ditetapkannya keputusan ini, maka SK Gubernur Kepri No 456 tahun 2010 tanggal 7 Desember 2009 tentang penetapan UMK Batam 2010 dicabut dan dinyatakan tidak berlaku lagi.

Rabu, 15 Desember 2010

BP BATAM DUKUNG PENERAPAN KTP ELEKTRONIK

Batam, 14/12 (ANTARA) - Gedung Pusat Informasi dan Teknologi Badan Pengusahaan Batam siap mendukung rencana penerapan kartu tanda penduduk elektronik atau e-KTP secara nasional mulai tahun 2011.

Dukungan itu tepatnya dengan memfungsikan fasilitas gedung ini sebagai "disaster recovery center" (DRC) dari "database" kependudukan di Indonesia, kata Donald D Pandjaitan, kepala Pusat Pengelolaan Data dan Sistem Informasi Teknologi BP Batam, di Batam, Selasa.

Selasa, 14 Desember 2010

2011, e-KTP Berlaku Nasional

BATAM CENTRE- Direktur Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Hammam Riza mengatakan, dijadwalkan pada 2011 mendatang sistem elektronik KTP (e-KTP) dapat diterbitkan di 197 kota dan kabupaten di Indonesia. Menurutnya, sistem e-KTP ini dapat menghindari dikeluarkannya KTP ganda di setiap daerah yang sudah menerapkan sistem itu.

Sejak FTZ BBK Diterapkan Pendapatan Pajak Berkurang

BAHAS FTZ - Sekertaris Dewan Kawasan Batam, Jon Arizal (berdiri) memberikan pemaparan pada acara pertemuan DPR RI dengan Pemerintah Provinsi Kepri tentang FTZ di Graha Kepri, Batam Centre, Senin (13/12). hk/CECEPBATAM CENTRE- Sejak Kawasan Perdagangan dan Pelabuhan Bebas di Batam, Bintan dan Karimun (FTZ BBK) ditetapkan pada 2009, pendapatan pajak berkurang. Kanwil Direktorat Pajak Provinsi Riau dan Kepri mencatat telah terjadi penurunan pendapatan pajak di BBK sebesar Rp250 miliar setiap tahunnya.

RSOB Tahan Jenazah

BATAM-Jenazah Muhammad Ali ditahan Rumah Sakit Otorita Batam (RSOB), Sekupang karena keluarga belum melunasi sisa biaya perawatan sebesar Rp15 juta. Muhammad Ali merupakan korban kecelakaan lalulintas di ruas jalan Kijang-Tanjungpinang, Selasa (7/12) lalu. Lantaran mengalami luka cukup parah di bagian kepala, korban dirujuk dari RS TNI Angkatan Laut dr Midianto, Tanjungpinang ke RSOB. Korban sempat menjalani perawatan intensif selama satu minggu di rumah sakit milik Otorita Batam itu sebelum akhirnya meninggal dunia Minggu (12/12).

PENERAPAN FTZ KURANGI PENDAPATAN PAJAK RP210 MILIAR

Batam, 13/12 (ANTARA) - Pendapatan pajak berkurang Rp210 miliar setiap tahun sejak pelaksanaan Kawasan Perdagangan Bebas Batam, Bintan dan Karimun (FTZ BBK) 2009 yang membabaskan warga dari pembayaran pajak pertambahan nilai barang mewah (PPn BM).

"Pendapatan yang hilang dari PPn BM Rp210 miliar setiap tahun," kata di Batam, Senin.

PENGGANTI PP FTZ SELESAI AKHIR TAHUN

Batam, 13/12 (ANTARA) - Pengganti PP 02/2009 tentang perlakuan pajak di Kawasan Perdagangan Bebas Batam, Bintan dan Karimun ditargetkan selesai pada akhir tahun 2010.

"Penggantian PP02/2009 sudah final, dan targetnya Desember selesai," kata Ketua Tim Dewan Kawasan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Robert Sianipar dalam rapat koordinasi FTZ BBK dengan Komisi XI DPR RI di Batam, Senin.

FTZ Jalan di Tempat

Tuesday, 14 December 2010 | Metropolis.
( sumber Batam Pos,versi asli)

BC Dinilai Jadi Penghambat

Implementasi Free Trade Zone (FTZ) di Batam, Bintan dan Karimun (BBK) dinilai masih jalan di tempat.
Kebijakan penerapan zona perdagangan bebas ini juga nyaris tak membawa perubahan sedikitpun, khususnya di sektor pertumbuhan ekonomi.

Hal ini diungkapkan sejumlah anggota Komisi XI DPR RI saat melakukan kunjungan kerja di lantai V Graha Kepri Batam Centre, Senin (13/12).

Belum Lunas, Jenazah Tak Bisa Dibawa Pulang

Tuesday, 14 December 2010 | Feature, Metropolis.
( sumber Batam Pos,versi asli)

Jeritan Pasien RSOB yang Kurang Mampu

”Tak lama berselang supir helicak datang. Masuk membawa korban yang berkain sarung. Seluruh badannya melepuh. Akibat pangkalan bensin ecerannya meledak. Suster menyarankan bayar ongkos….pengobatan. Hai sungguh sayang korban tak bawa uang. Suster cantik ngotot lalu melotot dan berkata. Silakan bapak tunggu di muka. Hai modar aku…..hai modar aku… Jerit si pasien merasa kesakitan.”

AHMAD TAHER, Sekupang

Lirik lagu Iwan Fals berjudul Ambulan Zig-Zag di atas sangat mirip dengan kisah Muhammad Ali,23, korban kecekaan lalu lintas (laka-lantas) di Tanjungpinang yang meninggal di Rumah Sakit Otorita Batam (RSOB), Minggu (12/12) pukul 17.00 WIB.

Tragis. Jenazah tak bisa dikeluarkan. Penyebabnya klasik, keluarga korban belum melunasi biaya perawatan selama satu minggu korban dirawat di sana. Yang membuat keluarga makin miris, melihat sikap salah seorang petugas RSOB.

”Gak lucu kan Mas, si mayat bawa utang dari sini (RSOB),” ketus petugas, saat keluarga memohon agar korban diizinkan pulang lebih dulu untuk disemayamkan di rumah duka.

Humas RSOB Wawan Setyawan saat dikonfirmasi tentang pelayanan RSOB mengatakan, kebijakan tersebut sudah menjadi aturan Direksi RSOB.

”Memang aturannya seperti itu, minimal pembayaran 60 persen dari total tagihan. Kekurangannya bisa disesuaikan tapi ada jaminan dari pihak keluarga. Soalnya kami sekarang selalu diaudit. Mohon jangan salah persepsi,” ujar Wawan.

Muhammad Ali adalah korban kecelakaan sepeda motor di jalan raya Kijang-Tanjungpinang, Selasa (7/12) dini hari. Lantaran luka korban cukup parah di bagian kepala, oleh tim medis RS Angkatan Laut Tanjungpinang, korban kemudian dirujuk ke RSOB untuk dioperasi.

”Pertama sampai dari Pinang, petugas sudah minta uang pangkal dulu sebesar Rp2,7 juta. Setelah dibayar baru petugas itu mau menyentuh-nya. Apa seperti ini negara kita melayani rakyatnya?” kata Aming, kakak korban.

Oleh manajemen RSOB, keluarga korban yang berasal dari kalangan kurang mampu itu, diminta melunasi biaya perawatan. Total biaya yang harus dilunasi sebesar Rp18 juta. Setelah keluarga korban bersusah payah mencari bantuan dari handai taulan, akhirnya jenazah korban dibebaskan, Senin (13/12) siang.

”Untung tadi ada bos adik saya yang melunasi Bang. Kalau tadi tak dilunasi, mungkin sampai kapanpun tak bisa dikeluarkan,” tukas Aming sembari meneteskan air mata. ***

Total Investasi 358,514 Ribu Dolar AS

( sumber Batam Pos,versi asli)
Tuesday, 14 December 2010 | Metropolis.

BATAM CENTRE (BP) – Batam masih menarik untuk investor menanamkan modalnya. Apalagi status perdagangan bebas dan pelabuhan bebas (Free Trade Zone/ FTZ) akan menjadi instumen percepatan pembangunan ekonomi Batam. Sampai November 2010, total nilai investasi dalam catatan Badan Pengusahaan (BP) Batam mencapai 358,514 ribu dolar AS.

Kabag Humas dan Publikasi Badan Pengusahaan (BP) Batam Dwi Djoko Wiwoho, mengupas kilas balik investasi 2010 di Batam, jumlah penanaman modal asing (PMA) baru sebanyak 101 aplikasi. Dari 101 aplikasi tersebut, jumlah PMA perluasan 9 aplikasi.

Pada semester-I tahun anggaran 2010 yang terealisasi dari sumber Pendapatan BP Batam sebesar Rp199,63 miliar atau 39,95 persen. Sedangkan yang bersumber dari APBN belum terealisasi. Hal ini disebabkan karena persetujuan anggaran pemerintah melalui daftar isian proyek anggaran (DIPA) baru disahkan Menteri Keuangan pada akhir Juni 2010.

Sedangkan untuk prognosa semester-II tahun anggaran 2010 direncanakan akan terealisasi dari sumber pendapatan BP Batam sebesar Rp454,07 miliar atau 90,87 persen dan dari APBN sebesar Rp135,25 miliar atau 96,6 persen.

Adapun target pendapatan pada semester-I tahun anggaran 2010 anggaran infrastruktur (pelabuhan laut, bandara, air baku, jalan dan drainase utama), diakui Djojo belum ada yang terealisasi. Hal ini disebabkan karena anggaran pemerintah melalui DIPA baru disahkan Menteri Keuangan pada akhir bulan Juni 2010. Sedangkan untuk prognosa semester-II tahun 2010 direncanakan terealisasi sebesar Rp137,4 miliar atau 96,5 persen.

Setiap bulan, kata Djoko, BP Batam melakukan koordinasi dengan Dewan Kawasan melalui Rapat Dewan Kawasan. BP Batam juga melakukan koordinasi dengan instansi terkait secara berkala dan insidentil.

BP Batam melakukan pertemuan rutin dan insidentil dengan pelaku usaha untuk mengumpulkan masukan-masukan mengenai peraturan-peraturan yang berlaku di kawasan Batam sebagai bahan evaluasi. ”Semua itu untuk meningkatkan investasi,” terangya.

Diterangkannya, skema perencanaan yang akan diterapkan di wilayah Batam yaitu dengan menargetkan investasi yang masuk kewilayah Batam dalam lima tahun ke depan diperkirakan sebesar 2,1 miliar dolar AS yaitu dengan cara penyiapan lokasi yang benar-benar fully competitive, mempromosikan jenis industri yang mampu bersaing, melakukan promosi yang lebih terarah (targeted FDI Promotion), penyediaan pelayanan prima (one-stop-shop), dan penyediaan sumber daya manusia yang berkualitas. (ash)

Senin, 13 Desember 2010

Kejari Batam Geber 10 Kasus Korupsi

( sumber Tribun Batam,versi asli)
Tribun Batam - Jumat, 10 Desember 2010 23:29 WIB
Share |
TRIBUNNEWSBATAM, BATAM - Kejaksaan Negeri Batam mengusut 10 kasus korupsi sepanjang 2010. Menurut Kepala Kejari Batam Ade Adhyaksa, sebanyak empat kasus korupsi dalam tahap penuntutan, tiga kasus tahap penyidikan dan tiga lainnya penyelidikan.

Dikatakannya, dari empat kasus yang kini sampai tahap tuntutan, dua di antaranya dalam upaya hukum, yaitu pengadaan mobil pemadam kebakaran dan dugaan pemerasan oleh mantan kepala dinas. Sedang dua kasus lain masih dalam sidang yaitu dua perkara pengadaan mobil dinas Pemerintah Kota Batam tahun 2006. "Jadi belum ada yang incracht," kata Kajari, Jumat (10/12/2010).

Sementara tiga kasus yang masih dalam tahap penyidikan yaitu penyelewengan dana bantuan sosial (Bansos) Pemkot Batam anggaran tahun 2009, penyelewengan dana "passanger service charge" Bandara Hang Nadim dan proyek pembangunan Jodoh Boulevard.

"Untuk kasus bansos, sebentar lagi sudah mau tahap penuntutan," kata Kajari tanpa menyebut waktu lebih rinci.

Sedangkan tiga kasus yang masih dalam tahap penyelidikan yaitu pencurian air di wilayah kerja Kantor Pelabuhan Batam, penyelewengan Uang Wajib Tahunan Otorita (UWTO) lahan Dam Baloi dan proses tender pengelolaan sampah Pemerintah Kota Batam.

Menurut Kajari, belum tuntasnya proses hukum kasus korupsi karena Kejari Batam kekurangan tenaga jaksa. "Jaksa kami hanya beberapa, sedangkan kasusnya banyak," kata dia.

Khusus pengusutan kasus bansos, ia mengatakan Kejari terkendala pemeriksaan kuitansi yang jumlahnya mencapai 7.000 lembar.

"Kasus ini susah-susah gampang, karena kami harus mengecek, apakah benar dia menerima bantuan sesuai bukti kuitansi.Kalau tidak, kami harus cari orang di yayasan itu, apakah ada orang lain yang menerima, dan terus begitu, harus cek berkali-kali," kata dia.

Sebenarnya, bukti penyelewengan dana sudah ada. Namun Kejari ingin mengecek lebih dalam dan banyak lagi, agar mendapatkan angka kerugian negara yang maksimal, tidak hanya berdasarkan perhitungan sementara yang jumlahnya sedikit.

Kejari Batam sudah menetapkan lebih dari seorang tersangka dalam kasus bansos. Namun, ia enggan menyebut nama.

Editor : pwk_tribunbatam

Jumat, 10 Desember 2010

Pelabuhan DS Terendam Air Laut

( sumber Sijori Mandiri, versi asli)
SEKUPANG- Ruang kedatangan Pelabuhan Domestik Sekupang (PDS), Sekupang terendam air akibat air laut naik, Rabu (8/12) siang.
Ketinggian genangan air mencapai 30 centimeter. Tidak hanya di ruang kedatangan, ruangan Perdaduk, Kantor administrasi PDS dan Pos Bea dan Cukai (BC) ikut tergenang air laut. Sudah biasa setiap akhir tahun seperti ini, karena gelombang pasang. Ini belum seberapa biasanya pelantar juga terendam air laut," ujar Petugas Syahbandar Pelabuhan Domestik Sekupang, Erwin Syafrizal, kemarin. Dia mengatakan kejadian ini kerap terjadi di setiap bulan Desember hingga awal tahun karena faktor cuaca.

"PDS sudah menjadi langganan tenggelam akibat air laut pasang. Ini terjadi karena keberadaan PDS masih rendah dibanding dengan ketinggian air laut yang naik," katanya.

Mengatisapasi ini pihak BP Batam beberapa tahun kebelakang sudah meninggikan jalan menuju dermaga tempat feri bersandar diponton. Sementara ruang tunggu serta yang lain di dalam PDS masih belum ada perbaikan.

"Kita terpaksa bersih-bersih dan memindahkan beberapa dokumen penting agar tidak basah. Begitu juga dengan beberapa alat kelistrikan juga ikut dipindahkan," terangnya.

Sementara beberapa pekerja kebersihan berusaha mengeringkan lantai dari air laut dengan menggunakan sapu.

Bambang, Kapten Kapal MV Nathalia di temui saat mengurus surat izin berlayar (SIB) mengatakan pasang naik air laut ini sudah terjadi sejak dua hari belakangan dan terakhir ketinggian air mencapai 50 centi meter.

"Ketinggian air laut mencapai 50 centimeter yang mengenangi halaman dan ruang tunggu pelabuhan," ujarnya.

Sidak PDS
Polair Polresta Barelang, KPLP dan Syahbandar melakukan inspeksi mendadak (sidak) di Pelabuhan Domestik Sekupang (PDS), kemarin.

Sidak ini guna mengantisipasi terjadinya kecelakaan laut akibat buruknya cuaca di Perairan Batam.

"Inti dari sidak ini memberikan pemahaman terhadap para pengguna jasa pelayaran, dalam hal ini jasa angkutan laut untuk mentaati aturan yang ditentukan. Tidak boleh membawa penumpang melebihi kapasitas angkutan," ujar Kasat Polair Polresta Barelang, Kompol Teguh Wibowo di sela-sela sidak, kemarin.

Menurut teguh, secara rutin pihaknya bekerjasama dengan Badan Meteorologi dan Klimatologi Geofisika (BMKG) Hang Nadim Batam, terus melaporkan tentang perkembangan cuaca setiap harinya. Laporan itu diteruskan ke jasa pelayaran hal ini nahkoda atau kapten kapal sehingga ia bisa mengetahui perkembangan cuaca yang akan terjadi.

"Kita akan pasang infi cuaca di pelabuhan ini, agar kapal-kapal yang akan berlayar bisa mengaksesnya secara langsung. Ini penting bagi keselamatannya, karena itu harus dicermati," ujarnya.

Dia juga mengatakan, kejadian naas seperti tahun lalu yang dialamai Dumai Ekpress di wilayah Perairan Karimun tujuan Dumai-Batam dan beberapa wilayah perairan di Indonesia lainnya agar tidak terjadi lagi.

"Ini yang kita antisipasi, dengan kewaspadaan sejak dini diharapkan hal-hal yang membahayakan keselamatan di laut tidak terjadi lagi," harapnya.

Dia mengimbau agar para nahkoda yang akan berlayar diminta untuk mempersiapkan berbagai kelengkapan berlayar, baik secara teknis maupun non teknis. Tentunya kelengkapan alat keselamatan penumpang menjadi perhatian yang sangat penting. "Ikuti petunjuk dan peraturan yang ada, jaga keselamatan dan keamanan penumpang merupakan hal terpenting," himbaunya.

Senada juga dikatakan Erwin Syafrizal, petugas Syahbandar PDS. Pihaknya akan terus memonitor lalu-lintas pelayaran. "Kita akan monitor setiap pelayaran," katanya.(hk/ts)

Jalan Simpang Frengki-SMAN 3 Rusak Berat

BATAM (BP) – Hujan dengan intensitas tinggi terus mengguyur Kota Batam. Drainase yang kurang memadai membuat air menggenangi jalan. Keadaan tersebut membuat lubang di jalan kawasan Batam Centre makin besar dan banyak.

Bila ditelusiri mulai Simpang Frengki, kawasan Puri Industrial Park, Tunas Industrial Park, Perumahan PLN, Uniba, Alam Raya, Chikitsu, Taman Raya, hingga simpang SMAN 3 Batam, banyak lubang-lubang besar yang menganga dan membahayakan pengguna jalan.

Tak terhitung lagi berapa banyak lubang yang berukuran besar. Beberapa lubang tersebut tampak di depan sekolah Basic, tikungan samping perumahan PLN, Simpang depan sekolah Nasional, dua lubang di depan Uniba, depan pasar Nasa Centre dan Perumahan Taman Alam Raya, tikungan depan Perumahan Cikitsu hingga depan V-Mart. Sedangkan lubang-lubang kecil tak terhitung lagi.

Kerusakan tersebut dalam beberapa hari terakhir semakin parah. ”Jalan yang sebagian telah ambas membuat air terus menggenang walaupun tidak hujan. Sehingga aspal yang basah tak mampu menahan beban kendaraan yang melintas,” ujar Setyawan, warga Batara Raya.

Menurutnya, kondisi tersebut menyebabkan sering terjadi kecelakaan terutama saat hujan dan malam hari. ”Saat mencoba menghindari jalan yang rusak tak jarang kendaraan saling bersenggolan dan menyebabkan kecelakaan,” tukas Jayusman, warga Chikitzu. (noe)

Hari Antikorupsi Ricuh

Pendemo Tuntut Bansos

Masyarakat Batam memaknai hari antikorupsi sedunia, dengan melakukan aksi demonstrasi di Kantor Wali Kota, Kantor Kejaksaan Negeri (Kerjari), dan Kantor DPRD Batam, Kamis (19/12).

POLISI mengamankan seorang pendemo memperingati Hari Antikorupsi Sedunia di Kantor Wali Kota Batam, kemarin. Foto: M Noor Kanwa

Beberapa pendemo tampak hadir mengatasnamakan lembaga swadaya masyarakat (LSM) seperti Gerakan Bersama Rakyat (Gebrak), Kelompok Diskusi Anti ‘86’, Gelombang Gerakan Rakyat (G-Ger), Serikat Pemuda Indonesia (SPI) Batam, mahasiswa Politeknik Batam, dan lainnya berorasi di kedua tempat tersebut.

Isu sentral yang diusung pendemo penyalahgunaan dana bantuan sosial (bansos) dan kasus-kasus lainnya. Aksi demonstran yang menuntut penuntasan kasus-kasus korupsi tersebut, berakhir ricuh saat demonstran ingin memasuki Kantor Wali Kota Batam berjumpa dengan Wali Kota. Aksi demonstran tersebut dihalangai aparat kepolisian yang berjaga dan personel Satpol PP.

Aksi pertama di awali LSM Gebrak yang memusatkan aksinya di depan halaman Kejari. Mereka menuntut transparansi dan keseriusan kejaksaan mengusut tuntas masalah bansos yang sampai saat ini belum ada kejelasan siapa tersangkanya.

”Kejari Batam merupakan kejaksaan yang unik dan lain dari yang lain. Masak hampir setahun, satu kasus dugaan korupsi seperti penyalahgunaan dana bansos saja sampai saat ini belum ada kejelasannya. Tak salah kalau Kejari Batam, cara kerjanya dikatakan seperti cara kerja siput jalan di tempat saja,” ujar Koordinator Gebrak, Hubertus.

Tak berlangsung lama dari arah Masjid Agung Batam Centre, datang kelompok G-Ger mendatangi gedung DPRD Batam.
Tampak puluhan orang berpakaian serba hitam dengan ikat kepala warna putih bertuliskan G-Ger, mereka membawa bendera merah putih yang diikatkan pada tongkat kayu yang panjangnya 1,5 meter.

”Anggota dewan tak ada hati nurani sedikitpun. Masak jelas-jelas tahu ada kesalahan pencairan dana bansos, masih dibiarkan dan mau menunggu ketentuan dari hasil penyidikan Kejari,” ujar Koordinator G-Ger, Azhari, saat berorasi depan gedung dewan.

G-Ger kata Azhari, meminta salah satu perwakilan dewan bertemu dengan para pendemo tersebut. Tak berapa lama Wakil Ketua DPRD Batam, Ruslan Kasbulatov menjumpai pendemo dan akan menjawab aspirasi pendemo.

Belum sempat Ruslan bicara pada aksi G-Ger, mereka langsung putar badan dan memaki Ruslan dengan kata-kata DPRD tak punya nurani. ”Dewan kita tak bisa diandalkan. Dewan kita sudah takut pada Wali Kota Batam. Itu suatu cerminan kebodohan dari DPRD Batam,” terangnya.

Tak puas dengan jawaban yang diberikan DPRD Batam, LSM G-Ger langsung bergerak menuju Kantor Wali Kota Batam. Keinginan mereka masuk ke gedung tersebut menemui Wali Kota Batam Ahmad Dahlan. Aksi mereka terhalang pagar betis dari kepolisian dan Satpol PP di pintu masuk.

”Kawan-kawan, perjuangan kita menuntut keadilan dan menurunkan Wali Kota Batam yang telah berbuat korupsi memakan dana bansos untuk anak yatim, sengaja dihalangi aparat. Untuk itu kita sudah siap lahir batin menembus barisan ini,” katanya.

Setelah mereka melakukan doa, para pendemo ini memaksa masuk ke gedung wali kota dan berusaha menerobos pagar betis kepolisian. Sehingga, terjadi saling dorong dorongan yang membuat keadaan memanas dan menimbulkan keributan.

”Polisi jangan main pukul dan keroyok kawan kami. Jangan main tindakan represif seenaknya saja. Niat kami ini untuk mencari keadilan dan pertanggung jawaban Wali Kota Batam terhadap bansos,” jelasnya.

Terlihat para pendemo kocar kacir, lari menjauh dari kejaran polisi. Salah satu pendemo berhasil diamankan polis. Tak lama kemudian pendemo yang tertangkap ini dilepas lagi.

Di luar halaman Pemko Batam pendemo sempat melakukan pembakaran kayu dan rumput. Hal tersebut berlangsung sebentar saja. Karena polisi langsung melakukan pemadaman sambil mengejar para pendemo. Keributan antara polisi dengan pendemo tersebut tak ada jatuh korban luka.

Sementara itu, pendemo menilai penegakan hukum di Batam sangat lemah sejak dipimpin Kepala Kejasaan Negeri (Kajari) Batam, Ade Adhyaksa.

Pendemo mengekspresikan kekesalannya dengan menghadiahi kandang tikus kepada pihak kejaksaan.

Demo ini juga diwarnai aksi buka celana di depan gedung Kejari Batam. Namun, pihak kepolisian dari Poresta Barelang meminta pendemo menghentikan aksi tak senonoh tersebut.

Ketua LSM Gebrak, Uba Sigalingging mengatakan, kasus-kasus korupsi di Batam seakan diredam tindak-lanjutnya. Padahal, kasus-kasus tersebut sudah ada tersangka.

”Ada beberapa penindakan kasus korupsi yang berhenti di tempat. Seperti kasus bansos, pencurian air bersih di pelabuhan Batuampar, dan air port tax Bandara Hang Nadim,” ujarnya.

Serikat Pemuda Indonesia (SPI) Batam juga mendatangi Pemko dan Kejari Batam. Mereka mengutuk lemahnya tindakan kejaksaan mengungkap kasus korupsi. Mereka menghadiahi pakaian dalam wanita berwarna merah muda. Hal itu mengibaratkan ketidakjantanan Kejari Batam mengusut kasus tindak pidana korupsi yang ada di Batam.

Mahasiswa Politeknik Long March

Sekitar 30-an mahasiswa Politeknik Batam mendatangi kantor Kejari Batam,meminta agar Kepala Kejaksaan (Kajari) Batam menjelaskan kelanjutan kasus-kasus penyelewangan anggaran maupun bantuan lainnya di Kota Batam.

Mahasiswa yang memperingati hari antikorupsi sedunia ini dimulai pukul 13.00 WIB, dengan long march dari Politeknik menuju kantor Kejari.

Dalam aksinya, para demonstran menyatakan sikap agar para pelaku penyelewangan terhadap bantuan sosial dan anggaran segera diberikan hukuman sehingga kasus tersebut bisa selesai cepat.

Selain itu, Nurul Mahfud selaku Presiden BEM Politeknik Batam, menyatakan, jika kasus-kasus tersebut terus dibiarkan tanpa ada tindakan nyata, tentu yang menjadi korban adalah rakyat jelata.

Mahfud dalam orasinya, menjelaskan bahwa Indonesia menempati urutan ke-3 sebagai negara terkorupsi di dunia.
Setelah berorasi cukup lama di Kejari, demonstran mendatangi kantor DPRD Kota Batam yang sejak pagi sudah sepi.

Warga Batumerah Tolak Pendataan

Di tempat terpisah, warga RT 02 RW 08 Batumerah, Kamis (9/12) menolak pendataan yang akan dilakukan Badan Pengusahaan (BP) Batam.

”Soal ganti rugi belum terbicarakan,” ujar salah satu warga, Manahan, kemarin.

Dalam melakukan pendataan, BP yang diwakili Kamal, memberikan penjelasan bahwa pendataan ini akan digunakan sebagai data untuk membicarakan persoalan ganti rugi. Namun, warga tidak menerima hal tersebut, sehingga Kamal dan tiga orang staf dari PT Asia Metal Industri Internasional diusir warga.

Sebelumnya, lanjut Manahan, persoalan ini sudah dibicarakan dalam hearing bersama DPRD Kota Batam, Pemko Batam, dan BP Batam.

Dalam pertemuan terakhir, tambah Manahan, Kapolda Kepri ikut terlibat dalam pembahasan dengan menghasilkan kesepakatan bahwa akan ada relokasi dengan ganti rugi yang sesuai. (cr6/ cr7/ vie/ spt)

UNJUK RASA ANTI KORUPSI BERUJUNG RICUH


Batam, 9/12 (ANTARA) - Unjuk rasa aktivis Gelombang Gerakan Rakyat (G-Ger) Batam memperingati Hari Anti Korupsi Sedunia di Kantor Pemerintah Kota Batam, Kamis, berujung ricuh.

Pengunjuk rasa dan aparat kepolisian sempat saling mendorong sebelum sejumlah aktivis akhirnya berlarian dan dikejar polisi hingga ke Masjid Agung Batam.

"Kami mendorong mereka ke luar karena mereka memaksakan kehendak dan memukul polisi," kata Kapoltabes Batam, Rempang Galang (Barelang) Kombes Pol Eka Yudha.

Sebelum aksi saling dorong, para pengunjuk rasa juga sempat membakar lembaran kertas karton berisi tuntutan pemberantasan korupsi.

Menurut Kapoltabes, para pengunjuk rasa ingin melakukan pengrusakan sehingga polisi terpaksa membubarkan aksi mereka demi keamanan dan ketertiban.

Dalam insiden itu, polisi sempat mengamankan seorang aktivis yang diduga sebagai provokator, namun telah dilepaskan kembali.

Kapoltabes mengatakan akan memanggil Koordinator Lapangan G-Ger untuk meminta keterangan terkait insiden itu.

"Besok korlapnya, Azhari, kami panggil," kata dia.

Aktivis meminta bertemu dengan Wali Kota Ahmad Dahlan untuk mendiskusikan masalah korupsi yang melibatkan aparat pemerintahan.

"Kami meminta Wali Kota turun, temui kami, jangan hanya di kantor saja. Kami mendukung pemberantasan korupsi," teriak seorang pengunjuk rasa.

Unjuk rasa yang dilakukan G-Ger hanya berlangsung sekitar 15 menit, karena kondisi langsung menghangat, sebelum dibubarkan polisi.

Usai dibubarkan polisi, pengunjuk rasa langsung menghilang.

Ketika ingin dikonfirmasi lebih lanjut, telepon selular koordinator lapangan G-Ger, Azhari, tidak aktif.

Peringatan Hari Anti Korupsi Dunia di Batam diwarnai dengan rangkaian unjuk rasa yang digawangi sejumlah lembaga swadaya masyarakat dan organisasi masyarakat.

Sebelum G-Ger, LSM Gerakan Bersama Rakyat (Gebrak), Kelompok Diskusi Anti 86 dan Serikat Pemuda Indonesia juga melakukan rangkaian unjuk rasa dan berjalan damai.

(T.Y011/B/A041/A041) 09-12-2010 17:02:40 NNNN

Copyright © ANTARA

Kamis, 09 Desember 2010

PEMBANGUNAN MASJID DI BATAM TERKENDALA LAHAN


Batam, 8/12 (ANTARA) - Pembangunan masjid di Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau terkendala keterbatasan lahan yang dialokasikan bagi fasilitas umum di kawasan hunian.

"Lahan di Batam sangat terbatas terutama untuk kawasan hunian sehingga pembangunan masjid sering terkendala," kata Wali Kota Batam Ahmad Dahlan, disela-sela pelantikan Pimpinan Wilayah Dewan Masjid Indonesia Provinsi Kepulauan Riau di Batam, Rabu.

Dia mengatakan Pemkot Batam bersama dengan BP Kawasan Batam dan Real Estate Indonesia Kota Batam terus melakukan koordinasi agar pengembang kawasan hunian merealisasikan alokasi lahan sebesar enam persen untuk fasilitas umum.

Jumlah masjid, lanjut dia, juga harus seimbang dengan populasi penduduk.

Data Kementerian Agama Kota Batam jumlah masjid yang berdiri di Batam dan pulau-pulau sekitarnya saat ini berjumlah 700 unit.

Wali Kota juga mengatakan selain kendala lahan, pengelolaan masjid juga terkendala pada pola manajemen yang diterapkan.

Menurut dia pengelolaan masjid bukan hanya sebagai tempat ibadah saja namun juga sebagai pusat kegiatan pengembangan masyarakat.

"Pemerintah Kota terus memberikan pelatihan kepada para takmir tentang bagaimana mengelola masjid," kata dia.

Sementara itu, Ketua Dewan Masjid Indonesia Provinsi Kepri, Huzrin Hood mengatakan bahwa masjid sebagai pusat benteng pengembangan Islam.

Dia juga mengharapkan seluruh masjid harus memiliki sertifikat karena hampir 80 persen masjid di Kepri belum bersertifikat.

"Masjid harus bisa menjadi sarana kebaikan bagi seluruh masyarakat Kepulauan Riau jadi sertifikasi bagi masjid sangat diperlukan," kata dia.

(T.pso-142/B/M027/M027) 08-12-2010 20:09:01 NNNN

Copyright © ANTARA

Rabu, 08 Desember 2010

Kantor Pelabuhan Sekupang Batam Terendam

(sumber Tribun Batam,versi asli)
Tribun Batam - Rabu, 8 Desember 2010 14:03 WIB

Tribunnews Batam

TRIBUNNEWSBATAM, BATAM -Para pendatang yang baru tiba di Pelabuhan Domestik Sekupang (PDS) Batam terpaksa dialihkan melalui pintu keberangkatan. Pasalnya, ruang kedatangan pelabuhan tersebut, tepatnya di ruang pemeriksaan perdaduk terendam air akibat air laut naik pada Rabu (8/12/2010) siang.

Ketinggian genangan air mencapai 30 centimeter. Tidak hanya di ruang perdaduk, kantor administrasi PDS, Kantor Kesehatan Pelabuhan serta pos Bea dan Cukai (BC) serta pos KPLP ikut tergenang air laut.

"Ruang kerja saya aja tergenang air laut, bahkan ruang tunggu pun ikut tenggelam akibat air laut pasang. Hari ini merupakan puncak pasang air laut dengan ketinggian mencapai 30 cintimeter," ujar ML Tobing, Kepala Pos Pelabuhan Domestik Sekupang.

Memurutnya, setiap tahunnya PDS sudah menjadi langganan tenggelam akibat air laut pasang. Ini terjadi karena keberadaan PDS masih rendah dibanding dengan ketinggian air laut yang naik.

Untuk mengatisapasi ini pihak BP Batam beberapa tahun kebelakang sudah meninggikan jalan menuju dermaga tempat feri bersandar diponton. Sementara ruang tunggu serta yang lain di dalam PDS masih belum ada perbaikan.

"Kita terpaksa bersih-bersih dan memindahkan beberapa dokumen penting agar tidak basah. Begitu juga dengan beberapa alat kelistrikan juga ikut dipindahkan," terangnya.

Sementara beberapa pekerja kebersihan berusaha mengeringkan lantai dari air laut dengan menggunakan sapu.

500 Massa Akan Gelar Aksi

Hari Anti Korupsi Sedunia
BATAM CENTRE- Sekitar 500 massa akan menggelar aksi demonstrasi memperingati Hari Anti Korupsi Sedunia, Kamis (9/12). Massa akan berdemo ke Pemko Batam, Kantor BP Batam, DPRD dan Kejari Batam. Elemen masyarakat yang akan melancarkan aksi damainya tersebut adalah Forum Lintas Pemuda Anti Korupsi (FPLAK), Barisan Lintas Aktivis dan Pemuda Anti Korupsi serta Gerakan Bersama Rakyat (Gebrak).
Ketua Barisan Lintas Aktivis dan Pemuda Anti Korupsi Hubertus mengatakan, pihaknya telah melayangkan surat peberitahuan ke Polresta Barelang mengenai rencana aksi demonstrasi tersebut. Dalam aksinya nanti, mereka menuntut penuntasan kasus-kasus korupsi yang saat ini masih mengendap di Kejari Batam.

"Kita juga mempertanyakan sikap DPRD Kota Batam yang bungkam seribu bahasa terhadap kasus-kasus korupsi. Serta ikut mendesak agar Kejagung mengganti Kajari Batam Ade Eddy Adhyaksa," ujar Hubertus, Selasa (7/12).

Ia mengatakan, pihaknya hanya fokus pada tiga kasus yang harus segera diambilalih dan ditangani oleh KPK. Yakni kasus dugaan korupsi dana bantuan sosial (bansos), dugaan korupsi terkait pengelolaan sampah dan dugaan korupsi terkait kasus mobil mewah.

Desakan menuntut Kajari Batam mundur akan dilakukan saat aksi digelar di kantor tersebut. Barisan Lintas Aktivis dan Pemuda Anti Korupsi juga akan menuntut agar Kejari Batam menangkap pejabat Pemko Batam yang terlibat dalam berbagai kasus korupsi, seperti kasus bansos dan kasus lainnya.

Di tempat berbeda, Simeon dari Forum Lintas Pemuda Anti Korupsi dalam aksinya juga mendesak KPK segera mengambil alih sejumlah kasus korupsi yang sampai saat ini penangananannya belum juga tuntas. Forum ini juga menyuarakan agar Kajari Batam segera diganti karena dinilai tidak mampu.

Koordinator LSM Gebrak Uba Ingan Sigalingging mengatakan akan menurunkan sebanyak 100 massa. Mereka nantinya akan menggelar aksi lebih lama di Kantor BP Batam dan Kejari.

Uba menyatakan, Gebrak akan menuntut penuntasan kasus dugaan korupsi dana bansos, kasus pencurian air di Pelabuhan Batuampar, kasus dugaan korupsi pengelolaan sampah, kasus X Ray Pelabuhan Batuampar. Juga kasus Jodoh Boulevard, kasus Airport Tax, kasus X Ray RSOB dan proses hukum terhadap penerima aliran dana pengadaan mobil pemadam kebakaran.

"Kasus-kasus ini, saat ini mengendap di Kejari Batam. Termasuk yang dilaporkan langsung oleh Gebrak, namun hingga kini belum ditindaklanjuti Kejari Batam," sebutnya. (hk/nn)

Rusun Bida Ampar Jadi Pemukiman "Kumuh"

(sumber Tribun Batam,versi asli)
Tribun Batam - Senin, 6 Desember 2010 14:53 WIB
Share |
Rusun-Bida-Ampar.jpg
Tribunnews Batam / Muhammad Ikhsan
Rusun Bida Ampar Jadi Pemukiman Kumuh

Laporan Muhammad Ikhsan, wartawan Tribunnews Batam.

TRIBUNNEWSBATAM, BATAM
- Warga di pemukiman rumah susun (Rusun) Bida Ampar milik Otorita Batam mengeluh. Mereka mencemaskan sistem manajemen Rusun yang terlihat tidak responsif dengan dengan berbagai keluhan dari setiap setiap penghuni.

"Banyak hal yang kita cemaskan, diantaranya adalah sampah, saat ini sampah dirusun ini tampaknya diangkut sekali sebulan, lihat saja saat ini setiap tong sampah sudah melimpah isinya keluar, dan hal ini hampir disemua blok Rusun," ujar Ded, salah seorang penghuni, Senin (6/12).

Kondisi tersebut ungkapnya diperparah dengan berserakannya sampah yang menumpuk akibat diusai oleh hewan seperti Kucing dan anjing. "Ini sangat jorok, disemua tempat sampah, berserakan. Bahkan lucunya petugas kebersihan disini hanya melihat kondisi itu, Lama-lama begini warga rusun ini bisa terancam oleh penyakit," gerahnya.

Hunian rusun yang dibangun 4 twin blok oleh Otorita Batam ini didominasi para pekerja di beberapa pabrik dan perusahaan di Batu Ampar. Namun kondisinya yang tidak terawat ditambah dengan manajemen Rusun yang tidak responsif membuat masyarakat pekerja ini heran.

"Padahal Rusun dibangun oleh pemerintah sebagai solusi mengantisipasi pemukiman kumuh di Batam. Ini kok sudah ada Rusun tapi malah serasa hidup dipemukiman kumuh. Kami berharap Otorita Batam selaku pengelola bisa memperhatikan hal ini, kapan perlu manajemen Rusun diganti dengan orang-orang yang berkompeten," ujar Ay warga di Blok B.

Kegerahan warga dengan manajemen Rusun ternyata tidak hanya masalah sampah saja, para warga ini menilai mulai dari adminisitrasi pembayaran, maintenance (pemeliharaan) hingga kemanan sangat bermasalah. Yang semakin membuat warga jengah adalah Pihak pengelola yang seakan acuh dengan keluhan warga.

"Pelayanan di Rusun ini sangat parah. Dalam adiminsitrasi pembayaran air dan listrik misalnya, kita memang dimudahkan karena tidak harus jauh-jauh ke PLN dan ATB untuk bayar air, namun yang disayangkan, pengelola disini setiap melakukan pembayaran kwitansinya tidak jelas karena rinciannya tidak sesuai. Bahkan kwitansi salah cetak. Itu tetap digunakan. Ketika saya tanyakan ke pihak manajemen, mereka tidak mau tahu, mereka hanya mengatakan jumlah itu sesuai dengan tagihan dari PLN atau ATB, jelas seorang ibu rumah tangga di rusun ini yang enggan menyebutkan namanya.

"Saya benar-benar kesal, walau setelah saya cek ke PLN ternyata memang tagihan saya sebesar itu, Tapi saya masih kesal karena dalam sebuah manajemen yang profesional kok bisa-bisanya memberikan kwitansi salah cetak ke pelanggan. Cuma jumlahnya saja yang betul, rinciannya salah. Dan itupun dilakukan terus walau sudah dikomplain oleh warga," terang ibu tersebut.

Sementara untuk keamanan, walau sifatnya kasuistik warga juga mengakui sering kehilangan peralatan elektronik seperi Laptop dan Hp. Modus pencurian ini diakui warga Rusun kerap terjadi di siang hari.

Jumat, 03 Desember 2010

RSOB Simulasi Penanganan Kebakaran

BATAM CENTRE- Rumah Sakit Otorita Batam (RSOB) bersama dengan Sub Direktorat Penanggulangan Bahaya Kebakaran (Subdit PBK) Direktorat Pengamanan Badan Pengusahaan (BP) Batam, menggelar simulasi penanggulangan bencana kebakaran selama 2 hari pada 1-2 Desember 2010 di RSOB, Sekupang. Dalam simulasi itu, ruang perawatan lantai 3 dan 4 Gedung B terjadi kebakaran. Sejumlah ruangan terbakar, sehingga mengancam keselamatan jiwa para pasien, anggota keluarganya dan para karyawan RSOB.

Tidak berapa lama kemudian, tim PBK BP Batam bersama 4 unit mobil pemadam datang pada waktunya. Aksi penyelamatan pasien dan pemadaman apipun dimulai.

Dalam simulasi ini terdapat dua pasien di lantai 3 dan 4 yang harus diselamatkan oleh petugas PBK dengan menggunakan mobil tangga dan diturunkan dengan tali. Sementara itu di lantai 2 ada pasien bayi yang diselamatkan oleh petugas PBK dengan menuruni tali keluar jendela.

Sejumlah dokter dan paramedis tampak sibuk menyelamatkan para pasien lainnya yang masih mampu berjalan atau dengan menggunakan tandu untuk ditangani di area aman dari lokasi kebakaran. Sementara korban yang mengalami luka segera ditangani di ruang gawat darurat dengan diangkut mobil ambulance. Tidak berapa lama, apipun dapat dipadamkan dan evakuasi para pasien dapat dilakukan.

Usai simulasi, Kepala RSOB BP Batam dr Sri Rafella Allaida, SpRM, MARS., mengatakan, mengingat penanganan bencana kebakaran diperlukan penanganan yang khusus, karenanya semua karyawan dan unit kerja lain harus terlatih. Karyawan juga diharapkan mampu bekerja secara tim dan saling koordinasi, sehingga jumlah korban dan kerugian dapat diminimalisir.

Dalam simulasi ini, RSOB melibatkan tim rescue dan 80 personel karyawan, terdiri dari dokter, paramedis, karyawan bagian umum, tenaga sekuriti, bahkan tenaga cleaning service. Semua dilibatkan, mengingat bencana kebakaran sewaktu-waktu dapat terjadi dan untuk itu semua personel dan unit kerja dapat melakukan antisipasi.

Menurut Allaida, simulasi ini juga penting dalam rangka meningkatkan pelayanan RSOB kepada masyarakat. Ia menambahkan, setidaknya bagi para karyawan RSOB yang kebetulan tinggal berdekatan dengan RSOB, nantinya dapat ikut turun membantu evakuasi dan menangani pasien, jika terjadi kebakaran sewaktu-waktu.

"RSOB, pada simulasi ini berkoordinasi dengan Subdit PBK Direktorat Pengamanan BP Batam yang mengerahkan 25 personelnya, 1 mobil rescue, dan 3 mobil pemadam," katanya.

Kepala Subdit PBK Direktorat Pengamanan, Jarkasi, mengatakan, simulasi ini selain untuk meningkatkan keterampilan para karyawan RSOB juga untuk melatih kesigapan para petugas PBK BP Batam.

"PBK BP Batam, pada simulasi ini, selain mengevakuasi pasien, juga melakukan pemadaman api. Sehari sebelumnya juga diberikan teori-teori tentang bagaimana evakuasi dan penanganan bencana kebakaran," ujarnya.(hk/r,rl)

Pasien Sempat Kaget Ketika Lantai II RSOB Terbakar

Tribun Batam - Kamis, 2 Desember 2010

Simulasi-Kebakaran-di-RS-OB.jpg
Tribunnews Batam/ Zabur
EVAKUASI-Petugas PBK BP Batam sedang mengevakuasi korban selamat dilantai empat RSOB dengan menggunakan tangga mobil PBK, Kamis (2/12/2010)

(
Sumber Tribun Batam,versi asli)
TRIBUNNEWSBATAM, BATAM- Beberapa pasien yang sedang dirawat di Rumah Sakit Otorita Batam (RS0B) diturunkan dengan menggunakan tali akibat terjebak kobaran api. Bahkan bayi pun juga ikut diselamatkan dengan melalui jendela kemudian turun ke bawah dari lantai dua menggunakan tali.

Tidak hanya pasien pengunjung dan petugas medis pun ikut terjebak didalam gedung. Api yang diketahui berasal dari lantai dua ruang Melati kamar nomor 5 semakin membesar dan sudah merembet ke lantai tiga.

Beberapa petugas medis pun meminta pertolongan dengan melambaikan tangannya melalui jendela. Tidak lama kemudian tiga unit mobil penanggulangan bahaya kebakaran (PBK) Badan Pengusahaan (BP) Batam tiba dilokasi.

Staf dan petugas medis RSOB pun berusaha mengeluarkan pasien, pengunjung dan petugas medis yang terjebak api. Mereka pun mengevakuasi dengan berbagai cara, ada pasien yang menggunakan tandu dan diturunkan menggunakan tali, selain itu juga terlihat bayi diselamatkan oleh petugas medis dengan turun dari lantai dua menggunakan tali.

Sementara pasein, pengunjung, petugas. medis lainnya disematkan oleh petugas PBK BP Batam dengan menggunakan tangga mobil PBK dari lantai empat RSOB.

Selanjutnya lebih kurang setengah jam petugas PBK berhasil memadamkan api dan mengevakuasi seluruh korban yang terjebak api dengan dibantu beberapa staf dan petugas medis RSOB. Gambaran ini merupakan simulasi penanggulangan bencana di rumah sakit yang digelar RSOB dengan melibatkan PBK BP Batam, Kamis (2/12/2010).

Kepala instalasi diklat RSOB, dr Juliansyah Badar menyebutkan simulasi ini sudah ketiga kali digelar dengan melibatkan sepertiga staf dan karyawan RSOB. Simulasi yang digelar tersebut dibuat seperti kejadian asli. Setiap staf dan karyawan dilatih untuk siap serta tanggap dalam menghadapi musibah dan bencana yang setiap saat akan terjadi.

"Semua pasien sudah kita beritahukan beberapa waktu lalu sebelum digelar simulasi tersebut. Kita juga melibatkan PBK BP Batam dalam kegiatan ini serta seluruh petugas medis yang ada,"ujarnya singkat.

Sementara ketua panitia pelaksana simulasi, M Amir Pasya A SE mengatakan bahwa simulasi ini sengaja dibuat seperti kejadian benar. Simulasi itu juga melatih meningkatkan koordinasi yang baik saat terjadinya musibah.

RUMAH SAKIT OTORITA BATAM SIMULASIKAN PENANGANAN KEBAKARAN


Batam, 2/12 (ANTARA) - Rumah Sakit Otorita Batam Kepulauan Riau, bersama Subdirektorat Penanggulangan Bahaya Kebakaran Direktorat Pengamanan Badan Pengusahaan Batam menyimulasikan penanggulangan bencana kebakaran pada Kamis.

Dalam latihan dengan pemeragaan itu sejumlah ruang perawatan lantai 3 dan 4 gedung B Rumah Sakit Otorita Batam (RSOB) seolah-olah terbakar, sehingga mengancam keselamatan jiwa para pasien, maupun anggota keluarga dan para karyawan.

Tidak berapa lama berselang, tim Penanggulanganan Bahaya Kebakaran (PBK) Badan Pengusahaan (BP) Batam tiba bersama empat unit mobil pemadam dan dengan tangkas bergerak.

Dua orang pasien di lantai 3 dan 4 diselamatkan petugas PBK dengan menggunakan mobil tangga dan diturunkan dengan tali, sedangkan di lantai 2, pasien bayi diselamatkan petugas PBK dengan menuruni tali ke luar jendela.

Sejumlah dokter dan paramedis berperan menyelamatkan pasien lain yang masih mampu berjalan atau menggunakan tandu untuk ditangani di area aman dari lokasi kebakaran.

Para korban yang luka segera ditangani di ruang gawat darurat dengan diangkut mobil ambulans.

Tidak berapa lama api pun dapat dipadamkan petugas dan evakuasi seluruh pasien dapat dilakukan.

Tim terlatih

Setelah simulasi, Kepala RSOB BP Batam, dr Sri Rafella Allaida SpRM MARS, mengatakan, bencana kebakaran di rumah sakit memerlukan penanganan khusus sehingga semua karyawan di semua unit kerja harus terlatih.

"Penanganan bahaya kebakaran melibatkan tim dalam koordinasi, sehingga jumlah korban dan kerugian dapat diminimalisasi," katanya.

Dalam simulasi itu, RSOB melibatkan tim "rescue" dan 80 personel karyawan, terdiri dari dokter, paramedis, karyawan bagian umum, tenaga sekuriti, bahkan tenaga pelayanan kebersihan.

Semua unsur dalam rumah sakit itu dilibatkan karena kebakaran sewaktu-waktu dapat terjadi dan semua personel dan unit kerja harus senantiasa bersikap antisipatif.

Menurut Allaida, latihan dengan peragaan penanggulangan kebakaran dan evakuasi pasien juga penting dalam rangka meningkatkan pelayanan RSOB kepada masyarakat.

Ia menambahkan, setidaknya bagi para karyawan RSOB yang kebetulan tinggal berdekatan dengan RSOB diharapkan ikut membantu evakuasi dan menangani pasien bila sewaktu-waktu terjadi kebakaran.

RSOB dalam simulasi tersebut berkoordinasi dengan Subdit PBK Direktorat Pengamanan BP Batam yang mengerahkan 25 personel, satu unit mobil "rescue", dan tiga unit mobil pemadam.

Kepala Subdit PBK Direktorat Pengamanan, Jarkasi mengatakan, kegiatan itu selain untuk menambah keterampilan para karyawan RSOB juga dapat meningkatkan kesigapan para petugas PBK BP Batam.

Sehari sebelumnya peserta simulasi diberi teori-teori evakuasi dan penanganan bencana kebakaran.

RSOB maupun Subdit PBK Direktorat Pengamanan BP Batam secara berkala akan melakukan simulasi peningkatan kemampuan dan keterampilan para karyawan dan petugas pemadam. (T. A013/ (T.A013/B/S019/S019) 02-12-2010 18:52:12 NNNN

Copyright © ANTARA

Kamis, 02 Desember 2010

Nur Setiajid Kasasi ke MA

Kasus Damkar OB

SEKUPANG (BP) – Mantan pimpinan proyek pengadaan proyek mobil pemadam kebakaran (Damkar) di Otorita Batam tahun 2005 yang kini terdakwa dalam kasus yang sama, Nur Setiajid tetap tak terima putusan Pengadilan Tinggi Riau. Ditemani kuasa hukumnya, dia pun mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung (MA).
”Permohonan kasasi terdakwa sudah masuk ke MA tertanggal 1 November, dan masih dalam proses penanganan dan pemeriksaan di MA maksimal 110 hari plus 60 hari sesuai pasal yang dikenakan yakni pasal 28 dan 29 KUHAP,” ujar Humas PN Batam, Rudi Rafli Siregar SH kepada Batam Pos di Sekupang, Selasa (23/11).

UMK Rp1.180.000

(sumber Batam Pos,versi asli)

SUASANA rapat pembahasan UMK di kantor Wali Kota Batam, kemarin. Foto: M Noor Kanwa/BATAMPOS

Pengusaha dan serikat pekerja menyepakati upah minimum kota (UMK) Batam 2011 sebesar Rp1.180.000 atau naik 6,3 persen dibanding tahun ini. Angka ini naik Rp70 ribu dari UMK 2010 sebesar Rp1.110.000. Namun, UMK 2011 masih di bawah nilai kebutuhan hidup layak (KHL) sebesar Rp1.288.906.

Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kepri, Cahya mengaku, puas dengan kesepakatan itu. Apalagi, kenaikan 6,3 persen tak terlalu jauh dari harapan pengusaha. ”Ini jalan tengah. Jadi buat apa saling ngotot,” kata Cahya kepada Batam Pos setelah pertemuan tripartit di Kantor Wali Kota Batam, Senin (22/11).

Pengusaha sebelumnya berharap kenaikan UMK hanya empat persen. Sementara serikat pekerja menginginkan 12 persen. Angka itu sempat bergerak saat kedua belah pihak bernegosiasi di enam pembahasan lalu. Pengusaha menaikkan tawarannya dari empat menjadi lima persen. Sedangkan serikat pekerja menurunkan tawarannya dari 12 menjadi sembilan persen.

Kenaikan UMK akhirnya disepakati pada pertemuan ketujuh, kemarin. ”Kami dan serikat pekerja sama-sama mengerti. Makanya muncul angka 6,3 persen itu,” ungkap Cahya.

Bagi Cahya, bukan besar kecil kenaikan yang disepakati membuatnya puas, melainkan proses negosiasi yang berjalan lancar. ”Ini sejarah baru. Bayangkan, delapan tahun pembahasan UMK terdahulu selalu deadlock, baru kali ini lancar,” ujar pengusaha properti ini.

Sekadar mengingatkan, pembahasan UMK tahun lalu buntu (deadlock) setelah pengusaha dan serikat pekerja ngotot di angka masing-masing. Setelah itu, besaran UMK diambil alih Wali Kota Batam. Wali kota sendiri kemudian merekomendasikan angka Rp.1.110.000 kepada Gubernur Kepri. Gubernur Kepri akhirnya mengesahkan usulan wali kota itu menjadi UMK Batam.

Pascaputusan Gubernur, Apindo Kepri yang merasa keberatan mengajukan gugatan. Setelah melalui proses panjang di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Pekanbaru dan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara (PTTUN) Medan, Juli lalu akhirnya diputuskan UMK Batam 2010 Rp1.110.000.

Cahya berharap, situasi seperti tahun-tahun sebelumnya tak terulang. Dari itu, dia berinisiatif membuat nota kesepahaman (memorandum of undestanding/ MoU) dengan pekerja terkait pembahasan UMK. Tujuannya, supaya pembahasan tak berlarut-larut dan hubungan pengusaha dengan serikat pekerja tetap harmonis.

Pembahasan Lebih 7 Jam

Pembahasan UMK 2011 berjalan cukup alot. Angka kesepakatan UMK 2011 didapatkan setelah melalui pembahasan tujuh jam. Para pekerja sampai enam kali menggelar perundingan di antara sesama serikat pekerja karena tak kunjung mendapat angka kesepakatan.

Ketua Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) Batam, Syaiful Badri mengatakan, pembahasan awal pekerja maupun pengusaha membawa angka berdasarkan versinya. Pengusaha meminta Rp1.154.400, sedangkan serikat pekerja meminta Rp1.209.900.

Menurut Syaiful, kesepakatan tersebut karena ada itikad baik pengusaha dan pekerja. Salah satu hal yang penting, dalam pembahasan tersebut disepakati adanya tim pengontrol harga bentukan pemerintah. ”Selama ini yang kami rasakan kenaikan upah tak berdampak pada peningkatan kesejahteraan. Pasalnya, UMK naik diikuti kenaikan harga bahan pokok yang lebih tinggi daripada kenaikan upah,” katanya.

Tim tersebut, akan mulai survei harga barang sejak Januari 2011. ”Apabila ada kenaikan harga barang, kita akan mempertanyakan pemerintah,” paparnya.

Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Batam, Rudi Sakyakirti mengatakan ,angka UMK ini didapatkan berdasarkan kesepakatan bersama. Hal ini merupakan langkah baik setelah tujuh tahun pembahasan UMK selalu deadlock. ”Sudah final, tak akan ada lagi gugat-menggugat,” katanya.

Terkait tim pengontrol harga, Rudi menyebutkan, tim Pemko Batam yang dikomandoi Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disparindag) Kota Batam akan memantau pasar. Tugas tim ini yakni meningkatkan ekonomi pekerja. Salah satunya membentuk koperasi pekerja dengan dukungan pemerintah dan pengusaha.

”Koperasi pekerja diharapkan bisa memotong mata rantai distribusi barang, sehingga harganya bisa murah,” imbuh Rudi.

Kepala Disperindag Kota Batam, Ahmad Hijazi mengatakan, komponen makanan dan minuman 35 persen mempengaruhi UMK. Untuk meningkatkan kesejahteraan pekerja, pemerintah perlu menekan harga kebutuhan pokok.

”Pembentukan koperasi pekerja bisa jadi salah satu solusi. Pemerintah tinggal menentukan instrumen kebijakan,” katanya.

Apalagi, aku Hijazi, Batam sudah ditetapkan kawasan Free Trade Zone (FTZ), seharusnya harga kebutuhan pokok bisa ditekan. ”Namun ini melibatkan kementrian dan pemerintah pusat. Kita akan mendorong pemerintah pusat untuk membuat kebijakan yang berpihak pada rakyat, khususnya pekerja,” akunya.

Menurut Cahya, pada prinsipnya pengusaha memahami keinginan serikat pekerja menyamakan UMK dengan KHL. ”Masalahnya KHL kita ini kan tak terkontrol. Terutama harga sembako. Makanya pengusaha kesulitan menyamakan UMK dengan KHL seperti diinginkan teman-teman pekerja,” tukasnya. (ros/ vie/ amr)